25. Pengirim Misterius

1.4K 137 19
                                    

Serpihan 25 - Pengirim Misterius

Loving someone isn't a choice. It comes from your heart. -Unknown-

***

21.44 KST

"Bukankah itu pacarmu?" Mata Manajer Han sedikit menyipit ketika van yang dikendarainya mulai memasuki lahan parkir apartemen Kai. Seorang gadis dengan jaket tebal warna hitam, juga rambut panjangnya yang tergerai, terlihat berdiri tak jauh dari mereka berdua.

"Mana?" Kai yang sedari tadi sibuk meratapi tangannya yang tergores sana-sini, langsung mendongak. Mencari sosok yang dimaksud. Ia lantas terbelalak dan memerintah sang manajer -yang tengah parkir- untuk berhenti. Tanpa babibu, ia langsung berlari keluar menghampiri gadisnya.

"Soojungie... sedang apa kau di sini?" Ia tak bisa mengontrol rasa khawatirnya. Alhasil ia setengah berteriak padanya. "Di luar dingin. Kau harusnya meneleponku dulu, supaya aku pulang lebih awal."

Kai menghela nafas panjang. Menyesali dirinya yang malam ini berlatih gitar hingga larut. Dan tak tahu menahu gadisnya menunggu di sini. Di udara malam sedingin ini.

Gadis itu mengulum senyum tipis, "Oh... Bukankah ini Kim Kai yang tampan itu?" Bukannya menanggapi kekhawatirannya, gadis itu malah melontarkan canda.

"Ya..." Kai terkikik geli.

"Aku... penggemar berat oppa. Suatu keberuntungan bisa bertemu oppa di sini." Soojung pun ikut terkikik pelan. Masih melanjutkan sandiwaranya. Meski sebenarnya tak sepenuhnya itu sandiwara.

"Lalu...kau mau tanda tangan dariku?" Kai pun menerima candaan itu. Dan mengikutinya dengan tawa tertahan.

"Bolehkah?" Gadis itu berteriak histeris. Bertingkah begitu bahagia bak fangirl SMA. "Tapi... aku tidak punya kertas sekarang." Ia memajukan bibirnya hingga terlihat begitu imut.

"Aku bisa memberikan tanda tangan di tempat lain." Kai tersenyum miring. Ia bergerak maju. Perlahan meraih kepala kecil Soojung, kemudian mendaratkan kecupan singkat di keningnya.

"Itu tanda tangan untukmu, Jung Soojung."

Pipi Soojung memerah seketika. Ia langsung menutupi kedua wajahnya saking malunya. Sedangkan Kai malah tersenyum semakin lebar. Tingkahnya begitu lucu.

"Oppa, jari-jarimu kenapa?" Soojung tiba-tiba meraih jemari Kai yang masih bertengger di kepalanya. "Kenapa banyak luka kecil di sini?"

Kai menarik tangannya cepat. Lalu disembunyikannya di balik punggung. "Aniya... Tidak apa-apa kok." Jelasnya cepat. Disertai senyuman lebar.

"Tapi sepertinya sakit."

"Gwaencanha... Tidak sakit sama sekali."

Soojung mempoutkan bibirnya. Satu alisnya terangkat curiga. Ia terdiam lama sembari menatap Kai yang jelas sekali tengah menutupi sesuatu. "Eum... Geurae..." Ia pun lebih memilih mengalah pada akhirnya.

"Oppa punya kotak p3k tidak? Jemari oppa harus segera diobati supaya tidak infeksi." Katanya kemudian.

"Aku tidak apa-apa kok." Kai menarik tangan Soojung kembali yang hendak membawanya pergi.

"Tapi aku yang kenapa-napa." ucapnya final. Membuat Kai terdiam dan menurut saat Soojung menariknya kembali untuk beranjak pergi.

***

Universitas Sogang - 11.11 KST

Langkah Minhyuk terhenti seketika. Matanya terpaku pada gadis yang kini tengah berdiri di depan loker miliknya. Mungkinkah dia? Si pengirim vitamin itu.

Dating a FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang