16. Tentang Aku, Kau, dan Mereka (2)

1.5K 139 14
                                    

Serpihan 16 – Tentang Aku, Kau, dan Mereka (2)

Biarlah ini berjalan semestinya. Tanpa ada paksaan. Seperti air mengalir. Biarkan takdir saja yang berbicara. Dan waktu yang akan menjawabnya.

***

20.25 KST

Yoon Hye mendongak, ketika di depan matanya tersaji semangkuk ramen yang masih mengepulkan asap. “Kau lupa mengambil ramen-mu.” Pandangan keduanya sempat bertemu. Sebelum Yoon Hye mengalihkan perhatiannya kembali pada ramen yang menggoda itu.

Soojung mengambil duduk di depannya. Mereka berdua menyantap ramen masing-masing dengan tenang. Yoon Hye menyantap ramen itu dengan penuh semangat. Membuat Soojung terkerut memandanginya.

“Berapa lama kau tidak makan?”

“Diamlah.” Jawabnya singkat di sela ia tengah menyeruput mie-mie itu. “Hanya kali ini saja aku begini.” Ia kembali menyeruputnya. Hingga mie tersebut habis. Menyisakan kuahnya saja.

Dia meletakkan sumpitnya dengan kasar. “Ini semua gara-gara kau.” Teriaknya marah. Soojung menghentikan seruputannya dan mengernyit memandang Yoon Hye. “Kenapa aku?”

“Kau membuat masalahku dengan Miyoung menjadi besar tahu tidak?”

“Itu kan salahmu sendiri.” Soojung kembali menyeruput ramennya. Tak mempedulikan sunbae-nya yang kini tengah mendesah kasar.

“Aishh… Kepribadian suka ikut campurmu itu benar-benar menyebalkan.” Katanya kesal. “AKu penasaran. Kenapa Minhyuk bisa memacari gadis sepertimu?”

Soojung kembali menghentikan seruputannya. Matanya beralih pada gadis di depannya. Tatapan membunuh ia lontarkan dengan kadar kekesalan yang semakin meningkat setiap detiknya. Jika tatapan itu bisa benar-benar membunuh. Mungkin Yoon Hye sekarang tengah terkapar dengan darah bercucuran.

“Aku juga penasaran.” Ia gertakkan gigi-giginya sembari berucap. “Jika kau begitu sempurna, kenapa kau tak bertahan lama dengan oppa?”

Suasana hening. Ekspresi kesal Yoon Hye, perlahan tersamarkan. Berubah menjadi ekspresi kosong yang menatap lurus ke manik mata Soojung. Gadis itu pun sama. Menyadari kalimatnya barusan bisa saja menjadi topik yang sensitif.

“Su-sudah malam.” Soojung yang pertama memecah keheningan. “Aku harus pulang.”

Ia beranjak dari duduknya. Sembari merapikan sampah bekas ramennya. “Selamat malam, sunbae.” Gadis itu sempat menunjukkan hormatnya sebelum pergi.

“Amber.” Langkah Soojung yang baru beberapa langkah, terhenti. Perlahan tapi pasti, gadis itu menoleh. Mendapati Yoon Hye masih saja menatap kosong lurus ke depan.

Pandangan itu perlahan terangkat. Kembali menangkap manik mata milik Soojung. “Bisa dibilang kita berpisah karena gadis itu.”

Mata Soojung berkedip berkali-kali. Tubuhnya kaku seketika. Ia ingin kembali melangkah. Ia ingin menulikan pendengarannya untuk hal tadi. Atau menghapus ingatannya akan perkataan Yoon Hye tadi. Tapi, dirinya hanya bisa diam mematung.

“Aku iri padamu. Karena gadis itu adalah teman baikmu. Kau tak akan khawatir.” Yoon Hye menunduk dalam. “Setidaknya dia mendukungmu. Setidaknya Minhyuk dengan aman berada dalam genggamanmu.”

Soojung tersenyum miris. “Apa sunbae benar-benar berfikir seperti itu?” Yoon Hye mendongak. Mereka kembali bertemu pandang. “Justru karena dia temanku—“

“—rasanya sangat sulit.”

***

Gwajung – 20.27 KST

Dating a FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang