26. Bestfriend

1.4K 139 15
                                    

Serpihan 26 - Bestfriend

Persahabatan bukan dinilai dari lamanya waktu. Tapi, besarnya pengorbanan yang tak mengenal waktu. -Unknown-

***

17.43 KST

"Kau sudah datang?" Soojung berteriak dari dalam kamar mendengar suara masukan password pintu rumahnya. "Tunggu sebentar lagi, Amberku..." teriaknya lagi. Tangannya bergerak memoleskan lip-balm ke bibirnya.

"Sebentar lagi aku selesai. Kau nonton TV dulu atau makan cemilan di kulkas." Soojung kini mematut wajahnya. Memperhatikan polesan di bibirnya sebelum mengaplikasikan maskara sebagai sentuhan akhir.

"Soojung-ah..." Pintu kamarnya menjeblak terbuka. Amber masuk ke dalam dan memanggil namanya setengah berteriak.

"Wae?" Soojung menoleh. Tangannya yang tengah memegang gagang pemoles maskara tergantung di udara. "Ada masalah?" tanyanya lagi melihat raut Amber yang seakan marah.

Amber mengeluarkan ponselnya. Kemudian mengacungkannya di hadapan Soojung. "Ini apa?"

"Ige mwoyaa jinjja !" Teriak Amber murka.

Dan sedetik kemudian, alat pemoles maskara yang ada di genggamannya terjatuh. Soojung terbelalak menatap sahabatnya.

"Gadis dalam foto ini kau kan?" Mata Amber berkaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gadis dalam foto ini kau kan?" Mata Amber berkaca. "Bajunya, tubuhnya, rambutnya, semua dilihat dari belakang itu dirimu kan?"

Soojung menunduk dalam. Gadis itu bungkam. Amber menurunkan acungan ponselnya. Lalu menggeleng tak percaya akan diamnya Soojung.

"Kau berpacaran dengan Kai? Lalu berarti-" Amber menghela nafas kasar. Kemudian terdengar tawanya yang sumbang. "-kau sudah putus dengan oppa?"

Ia meremas ponsel dalam genggamannya. Hingga buku-buku jarinya memutih. "Sejak kapan?" Terdengar jelas bahwa Amber murka dari setiap kata yang terucap. "Sejak kapan kau bukan lagi pacarnya oppa ha?!"

Soojung mendongak, menatap lemah pada Amber yang menatapnya garang. Perlahan, Soojung beranjak dari duduknya. Berdiri menghadap sahabatnya itu.

"Aku juga punya pertanyaan untukmu." Ucapnya lemah. Ia menghindari tatapan Amber dan memilih menatap kosong pada kotak-kotak ubin di bawahnya. "Kenapa kau tidak bilang padaku-"

"-jika kau juga menyukai oppa." Soojung menghela nafas panjang sebelum melanjutkan. "Kenapa kau tidak bilang dari awal jika lelaki yang kau maksud itu Minhyuk oppa. Wae?"

Setetes air mata jatuh melewati pipi Soojung. Hingga tetes lainnya pun menyusul, merusak riasan wajah Soojung. "Kenapa kau tidak bilang padaku dan membuatku seperti gadis jahat uh?" Ia berteriak frustasi.

"Kenapa kau membuatku seperti teman yang jahat yang merebut orang yang temannya sukai. Waeee???"

Amber mendesah singkat. Lalu terkikik geli. Gadis itu pun juga turut menitikkan air mata. Meski tak sebanyak Soojung. "Jadi ini alasannya? Kau putus dengan oppa karena tahu aku menyukainya? Kau menggelikan..." umpatnya retoris.

Dating a FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang