Serpihan 1 - Gadis Jahat
Entah sudah ke berapa kalinya lelaki itu menutup wajahnya dengan album dari salah seorang penyanyi yang namanya tengah naik daun. Ia menghela nafas dalam, tak sabar dengan antrian panjang yang harus ia lakukan saat itu untuk mendapakan sesuatu yang sebenarnya sangat tidak ia inginkan.
Pipinya sudah memerah sejak awal mendapati banyak gadis -yang juga ikut mengantri dengannya- memandanginya dengan tatapan yang super duper aneh. Dan jika boleh Minhyuk mengatakan apa yang ada di pikiran mereka, pastilah itu hal yang memalukan.
Bayangkan saja, seorang Minhyuk kini harus ikut mengantri untuk mendapatkan sebuah tanda tangan dari seorang artis -terlebih lagi artis laki-laki yang kebanyakan penggemarnya adalah wanita-. Itu adalah hal yang paling memalukan yang pernah Minhyuk lakukan selama 22 tahun ia hidup di dunia ini. Uh... pasti gadis-gadis itu berfikir bahwa ia seorang fanboy dari Kei, Kai, Jong-jong atau apalah itu namanya.
Sepertinya Minhyuk harus memberi reward terbesar untuk gadisnya Jung Soojung yang telah berhasil membuat Minhyuk seperti ini. Jika saja gadis itu bisa membolos kuliah dan melakukan acara minta tanda tangan ini sendirian, Minhyuk akan sangat berterima kasih dan menyayangi gadisnya lebih dari sebelumnya. Sayangnya...
"Anneyong haseyo..." Seseorang membangunkan lelaki itu dari lamunannya. Tanpa ia sadari ia sudah berada di depan lelaki bernama Kai itu. Huh, bagus. Minhyuk bisa melihat tatapan yang sama seperti gadis-gadis lain dari sinar mata lelaki itu.
Dengan ogah-ogahan ia menyerahkan album milik Soojung padanya untuk dibubuhi tanda tangan. Artis tersebut menandatanganinya dalam diam, sempat terlihat ia tersenyum tipis pada Minhyuk. "Aku tidak tahu jika ada fanboy yang datang ke acara tanda tangan ini juga."gumamnya lirih.
Minhyuk hampir saja tertawa terbahak-bahak mendengarnya jika saja tak ada ratusan gadis yang mengantri di belakangnya -yang masih terus saja menatapnya aneh-. Sebagai gantinya, ia hanya tersenyum geli. "Apa aku terlihat seperti seorang fanboy bagimu?"
Ia membersihkan tenggorokannya sebelum menggeleng cepat. "Untuk kekasih?"
"Kau tahu itu." Minhyuk menjawabnya ogah-ogahan.
"Dia pasti bangga memiliki kekasih sepertimu." Sekali lagi Minhyuk dapat melihat tatapan aneh yang lelaki itu layangkan padanya. "Kau rela mengantri tanda tangan untuk gadismu."
Minhyuk mengulum senyum sinis. 'Yah, dia sangat bangga memiliku. Dan akan lebih membanggakan lagi jika tak ada dirimu di kehidupannya.'
"Siapa nama pacarmu?"pertanyaan Kai kembali membawa Minhyuk bangun dari lamunannya. "Eh?" tanyanya memastikan. "Untuk apa kau menanyakan nama gadisku?" ia setengah berteriak dengan nada cemburu.
Kai tertawa geli. Membuat Minhyuk semakin geram dibuatnya. "Untuk ku bubuhkan di atas tanda tanganku." Ucapnya singkat.
"Oh. Jung Soojung." Minhyuk menunduk malu. Matanya sempat mencuri pandang sekeliling untuk memastikan apakah gadis-gadis itu mendengarnya. Dan dilihat dari tawa geli di wajah mereka, Minhyuk yakin bahwa mereka mendengarnya.
"Nama yang bagus. Dia pasti orang yang cantik." Tatapan Minhyuk kembali pada Kai saat mendengar komentar lelaki itu. "Bisa aku pinjam ponselmu sebentar?"
Minhyuk menaikkan alisnya, tak mengerti untuk apa lelaki itu meminjam ponselnya. Dengan ragu, ia memberikan ponselnya. Dapat dilihat bahwa salah seorang managernya datang mendekat dan sempat berteriak bahwa Kai hanya boleh memberikan tanda tangan.
"Memberi lebih dari tanda tangan tak akan membunuhku." Kai menjawab dengan santai. Ia lalu merekam sebuah video yang entah apa isinya di ponsel Minhyuk sebelum mengembalikan padanya. "Berikan video itu sebagai hadiah tambahan pada kekasihmu." Kai berucap singkat sembari mengembalikan album beserta ponsel itu pada Minhyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating a Fangirl
FanficKau kira mudah berpacaran dengan seorang Fangirl? Tidak. Sama sekali tidak. Rasanya menyakitkan. Why? Karena yang harus kau lawan adalah seorang bintang besar. Dan yang lebih menyakitkan. Aku sudah jatuh terlalu dalam dengan Fangirl ini. *** Kisah r...