Hujan turun sangat deras. Hanya ada beberapa orang, tidak banyak, yang makan dan minum atau sekedar berteduh di rumah makan kecil itu.
"Lho, kenapa berhenti, Mo?"
"Biar saya cek sebentar tuan."
Bimo, supir pribadi Surya Athalion pun turun dari mobil dan mengecek keadaan mobil yang tiba-tiba mogok.
"Permisi tuan, sepertinya ada kerusakan, butuh waktu cukup lama untuk memperbaikinya."
"Apa? Hhmm.. yasudah kamu perbaiki atau telepon pegawai bengkel langganan kita. Biar saya berteduh di rumah kecil itu."
"Baik tuan."
Surya pun turun dan langsung berlari menuju rumah makan kecil itu.
Astaga, bahkan dalamnya lebih kecil dari yang aku bayangkan.
"Permisi pa, mau pesan apa?"
Seorang wanita kira-kira seumuran dengan almarhum istrinya datang. Terlihat wanita itu adalah seorang yang sangat sederhana, rambutnya panjang, suaranya lembut, tatapan matanya penuh dengan kasih sayang.
Surya hanya diam untuk sesaat.
"Oh saya pesan hhmm.. nasi goreng saja."
"Ada lagi pa?"
"Air mineral."
"Baiklah jadi satu nasi goreng dan air mineral. Ada lagi pa?"
"Sudah."
"Baik, tunggu sebentar ya."
Wanita itu pun pergi ke dalam, tepatnya ke dapur.
Tempat ini sangat kecil, kumuh. Bahkan hanya ada satu pelayan, yaitu wanita tadi.
"Ini nasi goreng dan air mineralnya, pa. Selamat menikmati."
Surya menatap makanan yang dipesannya dan segera menyuapkannya ke dalam mulutnya.
Rasa ini.. rasa yang sudah lama tak kurasakan.
"Hhmm.. tunggu sebentar."
Wanita tadi yang hendak berjalan ke dalam pun menghentikan langkahnya.
"Saya ingin bertemu dengan koki yang memasak makanan ini."
"Ah kebetulan saya sendiri yang memasaknya, apa makanannya tidak enak pa?" Sahut wanita itu lembut dengan ekspresi wajah polosnya yang khawatir dan takut.
"Tidak. Makanannya enak. Kau yang membuatnya?"
"Iya, pa."
"Hm.. baiklah." Sahut Surya sambil mengangguk tapi perasaannya heran.
Wanita itu pun tersenyum lalu pergi masuk ke dalam.
Surya pun melanjutkan makannya. Suasana hatinya membaik, bahkan sangat baik setiap kali makanan itu berada di mulutnya.
---
"Tuan, mobilnya sudah siap dan selesai diperbaiki."
"Oh baiklah."
Surya melihat ke arah si wanita tadi. Wanita itu tersenyum, senyumannya sangat manis. Surya pun membalas senyumannya dan masuk ke dalam mobil mewahnya.
Di dalam mobil dia hanya diam. Memikirkan sesuatu yang aneh tadi.
Rasa makanan yang dibuat oleh wanita tadi.. sama persis dengan rasa makanan yang pernah dibuat oleh almarhum istri tercintanya. Rasa tadi membuatnya mengingat semua kejadian masa lalu bersama almarhum istrinya.
Surya pun tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM CATCHER
Teen Fiction"Ini, buat lo." Sahut Aaron sambil memberi sebuah dream catcher. "Apa?" Tanya Nikita "Gue cape ngeliat lo nguap terus-terusan gara-gara lo ga tidur semaleman. Ini kerja kelompok, gue ga mau nilai gue jelek gara-gara lo." "Terus?" "Kata orang, dream...