Hari ini Pa Vino sang guru Biologi tidak masuk. Karena itu seluruh siswa memanfaatkan waktu kosong ini untuk belajar sekaligus menjalankan program Bu Julia.
Nikita dan Aaron sudah berada di perpustakaan.
Perpustakaan merupakan tempat keramat bagi Nikita. Anti banget deh ke perpustakaan. Anti banget sama bau buku, bikin pusing kepala, apalagi baca isinya, migrain deh langsung.
"Aduhh kenapa di sini sih? Kan janjinya di taman belakang." Keluh Nikita.
"Ya gue mau ambil buku dulu, Nik."
"Cuma buat ambil buku? Terus ngapain lo minta gue buat nemenin lo? Takut ke perpustakaan sendiri?
Aaron diam. Aneh. Iya juga, buat apa dia meminta Nikita untuk menemaninya?
"Berisik lo. Gue jadi ga konsen milih bukunya."
"Terserah deh. Pilih deh buku yang lo perlu, bawa sama rak bukunya aja sekalian. Gue mau keluar."
Aaron menghentikan gerakannya. Menatap punggung Nikita yang semakin lama semakin jauh dan akhirnya hilang setelah keluar dari perpustakaan.
Ada apa sama gue.. batin Aaron.
Saat Nikita pergi, rasanya aneh.
---
Aaron berjalan menuju taman belakang dengan buku-buku di tangannya. Dan..
Nikita tidak ada di sana.
Aaron meletakkan bukunya di bangku. Dia mencari akal untuk menjalankan sebuah misi.
Diambilnya sebuah meja bulat berukuran sedang dan diletakkannya di tengah taman. Karena taman belakang sekolah atasnya diberi kanopi, sehingga sinar terik matahari tidak langsung mengenai kulit.
Dua buah kursi diletakkannya dengan rapi.
Semuanya bagaikan tempat belajar di tengah taman yang indah dengan penuh bunga.
"Aaron?"
Reflek Aaron pun membalikkan badannya.
"Ayo belajar."
Nikita pun duduk dan melihat ke sekitarnya.
"Lo sengaja cari spot buat belajar di sini?"
"Iya biar lo niat belajar."
"Aduh... seriusan deh, gue tuh ga bakal pernah niat belajar mau tempatnya sebagus serapi apapun."
"Oke gini. Kita kerja sama oke. Lo dapet nilai bagus, gue juga dapet poin. Sama-sama belajar."
"Poin? Lo masih mikirin poin? Coba deh, lo pernah ga sih ngebebasin diri lo dari belajar belajar belajar dan belajar?"
Aaron diam termenung. Iya, dia tidak pernah membebaskan dirinya. Baru dia sadari kalo dia sudah terikat oleh yang namanya belajar.
"Udah deh gue beneran ga niat. Gue kasian sama lo. Lo pasti menderita sekelompok sama gue. Kejam Bu Julia udah masangin orang yang rajin kaya lo sama gue."
Nikita bangkit dari tempat duduknya. Aaron hanya bingung memperhatikan tingkah Nikita.
"Mau kemana?" Akhirnya Aaron membuka mulutnya.
"Kabur."
"Gue ikut."
"Apa?! Gue ga salah denger?"
Aaron tidak menjawab dan langsung berjalan menuju pohon - sarana kabur Nikita -
"Lo.. beneran.."
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM CATCHER
Teen Fiction"Ini, buat lo." Sahut Aaron sambil memberi sebuah dream catcher. "Apa?" Tanya Nikita "Gue cape ngeliat lo nguap terus-terusan gara-gara lo ga tidur semaleman. Ini kerja kelompok, gue ga mau nilai gue jelek gara-gara lo." "Terus?" "Kata orang, dream...