PART 14

1K 73 0
                                    

Nikita berjalan ke kelas. Hari ini dia tidak datang terlambat. Di tangannya dia menggenggam sesuatu. Sapu tangan Aaron.

Sial. Kenapa gue lupa balikin sih kemarin. Kejadian kemarin pasti gue udah gila. Gue tiba-tiba baik sama dia dan... Dia tau kelemahan gue. Gila.

Nikita masuk ke dalam kelas dan mencari orang yang dicarinya. Tapi sayangnya dia tidak ada di kelas. Nikita pun hendak berjalan keluar, tepatnya ke taman belakang. Tapi sesuatu menghalangi langkahnya.

Bianca.

"Awas."

"Siapa lo bisa ngatur-ngatur gue?"

"Gue ga mau berurusan sama lo."

Nikita pun pergi.

"Buru - buru banget sih lo, dasar anak terbuang."

Nikita menghentikan langkahnya.

"Apa lo bilang?"

"Anak terbuang. Apa gue kurang keras? ANAK TERBUANG !"

Nikita langsung menendang meja yang berada di sampingnya, akibatnya meja tersebut jatuh dengan keras.

"Aduh aku takut.." Bianca berakting dengan lebay.

"Jangan banyak bacot lo !"

"Apa gue salah? Lo emang ditinggal sama papa lo kan gara-gara kemiskinan? Berarti bener dong kalau lo anak terbuang?"

Nikita mengepalkan tangannya. Menahan emosinya.

"Kenapa diem? Gue salah?"

Tangan Nikita pun terangkat dan hendak menampar Bianca. Tiba-tiba..

"Nikita !"

Bu Hanny.

Dan saat itu juga Aaron datang ke kelas. Matanya membulat, bingung. Apa yang sebenarnya terjadi.

"Pergi kamu ! Ibu ga mau melihat kamu di pelajaran ibu !"

Nikita geram, kesal, marah. Dengan emosi yang masih membara dia berjalan keluar kelas. Entah kemana, dia hanya berjalan mengikuti kemana kakinya ingin berjalan.

Kakinya pun membawanya ke taman belakang sekolah. Kabur. Dia akan kabur. Tapi sayangnya ada seorang satpam yang berjaga di sana. Mungkin dia harus menunggu sampai waktu istirahat tiba.

Akhinya Nikita pun berjalan menuju ruang musik yang sudah tidak terpakai.

Ruangannya tidak terlalu besar dan cukup berdebu.

Di ujung ruangan terdapat sebuah gitar. Nikita mengambilnya dan mulai mengeceknya.

Masih cukup bagus juga nih gitar.

Dia pun mulai memainkan gitar sambil bernyanyi.

"In my life the complicated thing
Ruined all the day
In my life nothing seems to be so bad

in my heart, in my soul
in my mind, in my day
i wanna be a supergirl
I wanna be like that
in my heart, in my soul
in my mind, in my day
i wanna be a supergirl
I wanna be like that

I wish that true Wish that is true
I wish that true Wish that is true
yey yey yeah"

-rosemary feat Ganie : supergirl-

Nikita tersenyum. Rasa kesalnya sudah mulai reda.

Tiba-tiba suara bel istirahat berbunyi. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Dia meletakkan gitarnya dengan rapi.

"Terima kasih gitar." sahut Nikita tersenyum.

Nikita keluar dari ruang musik usang itu. Ditutupnya dengan pelan pintu ruang musik tersebut.

Dia mulai berjalan ke taman belakang, melakukan misi kaburnya yang tadi sempat tertunda.

Akhirnya dia sampai. Dilihatnya ke sekeliling. Tidak ada orang.

Dia pun berjalan menuju pohon untuk dipanjat.

Tiba-tiba di melihat sesuatu di bangku taman. Bangku satu-satunya yang berada di taman.

Sebuah baki berisi makanan dan segelas susu. Nikita tau bahwa makanan itu adalah makanan dari kafetaria.

Dari siapa ini? Apa dari Bibi Mila?

Bibi Mila pernah memergokinya sedang hendak kabur. Jadi Bibi Mila sudah tahu misi kaburnya itu. Dan karena itu pula Bibi Mila tau alasan mengapa Nikita ingin kabur. Akhirnya setiap istirahat Bibi Mila selalu menyiapkan makanan gratis untuk Nikita dengan sembunyi-sembunyi. Karena tentu saja dia bisa dipecat bila ketahuan.

Nikita tersenyum lalu mengabaikan makanan itu.

Dia melanjutkan langkahnya dan mulai memanjat pohon. Tiba-tiba dia terhenti karena teringat sesuatu.

Biasanya Aaron selalu mergokin gue. Dia selalu ada di sini kalau gue mau kabur.

Nikita diam sesaat.

Apaan sih lo Niki ! Kenapa jadi Aaron? Lah malahan bagus kalau dia ga ada, jadi ga ada saksi mata kalau lo mau kabur. Ya kan?

Nikita melihat ke belakang. Benar. Tidak ada Aaron. Hanya ada baki berisi makanan dan segelas susu. Nikita kembali fokus dan melihat ke atas. Dia mulai memanjat.

Satu langkah ke atas tiba-tiba dia mendengar dan merasakan sesuatu.

Aduhh... jangan sekarang.. mood gue lagi ga bagus.

Suara perutnya sendiri. Dia baru sadar bahwa sejak kemarin malam belum makan apa-apa.

Dia melihat ke belakang. Rasanya makanan dan segelas susu itu terasa sangat menggiurkan.

Nikita pun membatalkan niatnya untuk kabur dan turun dari pohon.

Dia berjalan menuju bangku taman itu dan mulai makan dengan lahap.

Bibi Mila.. terima kasih ya !

DREAM CATCHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang