PART 19

1K 67 0
                                    

"Ka dibeli ka, dibeli.."

Seorang anak kecil menyodorkan dagangannya di lampu merah pagi-pagi. Tepat di samping mobil Aaron yang sedang berhenti.

Aaron membuka kaca mobilnya lalu tersenyum tulus. Dilihatnya dagangan anak kecil itu, dream catcher.

"Berapaan dik?"

"20 ribu aja ka."

"Kaka beli satu ya."

Anak kecil itu tersenyum polos. Wajahnya menggambarkan ekspresi senang, sangat gembira. Diambilnya sebuah dreamcatcher lalu diberikannya pada Aaron.

"Ini ka."

Aaron tersenyum dan mengambil uang di dompetnya. Selembar uang berwarna merah.

"Yah ka.. ga ada kembalian. Uang kecil ada?"

"Ambil aja kembaliannya." Sahut Aaron tersenyum.

"Terima kasih banyak ka."

Senyuman juga terlukis di wajah anak kecil itu.

Aaron menutup kaca mobilnya. Dilihatnya lampu sudah hijau, dia pun melajukan mobilnya ke sekolah.

---

"Jadi, Hukum newton 2 itu.."

"Hoammm.." Nikita mulai menguap lagi. Entah untuk keberapa kalinya dia menguap dan terus menguap.

"Lo tidur malem lagi kemaren?"

"Hm." Jawab Nikita cuek sambil meletakkan kepalanya di meja sambil menunduk.

"Lo ada gangguan tidur atau insomnia gitu?"

Nikita menggelengkan kepalanya.

"Ck. Yaudah lanjut lagi deh ya belajarnya. Nik, lo liat sini dong, kepalanya yang tegak."

Nikita dengan ogah-ogahan menegakkan kepalanya. Matanya melihat ke arah buku, walaupun pikirannya melayang jauh entah kemana, mungkin sudah ke alam mimpi.

"Nah rumusnya itu F = m × a. Nah sekarang liat contoh soalnya."

"Hoammm..." Nikita menguap lagi tanpa merasa bersalah.

Aaron terdiam. Kesal mulai menyelimutinya, tapi dia tetap berusaha sabar, sangat sabar.

"Lo ngapain aja emang tadi malem?"

"Diem."

"Kenapa ga tidur?"

"Takut mimpi buruk." Jawab Nikita polos.

Aaron menggeleng tanda heran. Dia teringat akan sesuatu.

Dia mengeluarkan sesuatu yang dibelinya tadi pagi.

"Ini, buat lo." Sahut Aaron sambil memberi sebuah dream catcher.

"Apa?" Tanya Nikita

"Gue cape ngeliat lo nguap terus-terusan gara-gara lo ga tidur semaleman. Ini kerja kelompok, gue ga mau nilai gue jelek gara-gara lo."

"Terus?"

"Kata orang, dream catcher bisa nyaring mimpi-mimpi. Jadi lo bisa mimpi indah dan tidur nyenyak."

"Kalo lo yang ngasih sih yang ada bukan mimpi indah. Tapi mimpi buruk." Sahut Nikita ketus sambil menerima pemberian Aaron.

Aaron hanya diam.

Astaga nik..

"Gini deh, kemarin gue udah nemenin lo ngamen, sampe penghasilan kita jadi banyak banget."

Nikita mengerti maksud Aaron.

"Baso doang ga cukup?" Tanya Nikita cuek.

"Iya. Gue pengen satu hal. Kalo lo udah menuhin yang satu ini, semua baru lunas."

DREAM CATCHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang