PART 21

1K 60 0
                                    

Nikita berjalan menuju taman belakang sekolah. Sesampainya di sana dia terdiam. Aaron tidak ada di sana. Entah mengapa hatinya ingin sekali bertemu dengan Aaron. Padahal baru beberapa jam lalu mereka bertemu. Tatapannya lurus kosong ke depan. Hatinya seakan kecewa.

"Nik !"

Sontak Nikita kaget.

"Astaga lo ngagetin gue aja kampret."

"Nih baju nyokap lo."

"Muka lo kenapa basah?"

"Habis ngapus make up. Jijik banget menor gitu."

Nikita pun tertawa.

"Bu Asih ngomong apa aja?"

"Gitu deh bilang kalo lo sering bolos blablabla gitu. Oh ya, katanya kalo lo bolos lagi nanti lo bisa dikeluarin."

"Balekan?"

"Iya. Gila tu guru sadis beneran deh."

Nikita menjadi lesu, sangat lesu.

"Bakal mati kelaperan dong gue di sini."

"Mmm.. kan ada siapa tuh namanya bibi Mali eh bukan bibi Mila !"

"Ya lo ga tau aja kelakuan anak-anak di sini yang selalu jail dan jahat sama gue."

Renata menepuk dan mengelus pundak sahabatnya itu. Memang sulit bersekolah di sekolah yang hanya memikirkan uang, uang, uang, dan uang.

"Lo ga ngamen?" Tanya Nikita.

"Ga deh. Gue nemenin lo aja. Kasian lo lagi ditimpa sama beban masalah berat kaya gini."

"Ga kok. Gue bisa hadapin sendiri. Gih sana lo ngamen pasti anak-anak udah nunggu. Oh ya, makasi ya udah mau nyamar jadi mama gue lagi."

"Seriusan lo gapapa?"

"Iya." Nikita mengangguk mantap.

"Ya udah kalo lo ada apa-apa telepon gue."

"Hm." Nikita mengiyakan sambil tersenyum. Renata pun pergi meninggalkan Nikita.

---

Aaron berjalan menuju parkiran mobil sekolah. Pipi kanannya masih terasa panas. Terlebih lagi hatinya.

"Sialan !" Teriakan itu terdengar oleh Aaron. Rasanya suara itu tidak asing.

Aaron mendekati arah datangnya suara itu. Dan benar..

Nikita.

Hatinya sedikit lega melihat Nikita. Entah mengapa tapi rasa sakit itu seakan terobati.

"Nik?"

Nikita membalikkan tubuhnya.

"Eh lo." Rasa gelisah di hatinya hilang, saat melihat seseorang yang ingin dilihatnya muncul.

"Kenapa belum pulang? Mama lo mana? Ga bareng mama lo?"

"Eh mama ya.. mama gue.. udah pulang duluan. Iya katanya ada urusan gitu." Nikita berbohong.

"Oohh.. sepeda lo kenapa?"

"Ini nih ban sepeda gue kempes, depan belakang lagi. Terus gue temuin surat ini tadi."

Nikita menyerahkan sepucuk surat pada Aaron. Aaron pun membuka surat itu.

Gara-gara lo, dia jadi kena masalah. Lo belum tau aja siapa dia sebenernya.

"Pengecut tu orang brengsek." Geram Nikita.

Aaron hanya diam. Aneh. Yang dimaksud 'dia' itu siapa? Dan.. 'belum tau aja siapa dia sebenernya' itu maksudnya apa? Perasaan Aaron jadi tidak enak.

DREAM CATCHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang