PART 25

1.1K 62 1
                                    

"Ada apa Nik? Tumben lo nelepon gue subuh gini." Suara Renata terdengar di telepon.

"Ebuset lo udah bangun juga jam segini." Sahut Nikita sambil melihat ke arah jam dinding. Pukul 04.00.

"Iya nih gue sama anak-anak lagi mau bikin kue buat dititipin ke warung-warung gitu, kan lumayan hasilnya."

"Coba aja gue bisa bantu lo, Ta.."

"Buset dahh.. lo udah bantuin gue ngamen kan, jangan ngerasa kaya gitu. Gue kan sahabat lo bukan orang lain buat lo. Santei aja kali."

Nikita tertawa kecil.

"Ta, gue mau curhat."

"Buset Nik kesambet apaan lo? Kaya cewe aja pake curhat-curhatan segala."

"Lah gue kan emang cewe." Sahut Nikita sambil memutar bola matanya.

"Cewe gadungan."

"Sialan lo. Gue serius mau curhat nih."

"Iya-iya gue dengerin."

"Gue lagi aneh banget. Tiba-tiba gue bisa baik sama satu orang di sekolah. Kalo gue deket sama dia tuh rasanya beda. Aneh aja gitu. Gue jadi kaya pengen pergi tapi pengen deket juga sama dia. Hati gue kaya seneng banget terus nyaman gitu deh. Terus jantung gue kaya ga normal, berdetaknya kenceng banget kaya lagi dikejar maling. Terus gue selalu kepikiran dia, rasanya dia gabisa keluar dari otak gue."

"Mmm.. menurut gue sih lo itu lagi sakit Nik."

"Sakit?"

"Kena virus gitu pokoknya."

"Virus? Virus apaan?"

"Virus yang ga bisa disembuhin. Virus... cintahhh..."

"Aduh geli sendiri dah gue." Jawab Nikita sambil tertawa.

"Gue serius Nik. Lo itu lagi jatuh cinta."

"Jatuh cinta?"

"Iya. Dari gejalanya sih begitu."

"Jadi gue, seorang Nikita lagi jatuh cinta?"

Renata mengangguk mantap.

"Ta, lo masih di situ? Kenapa ga jawab gue?" Tanya Nikita lagi.

"Tadi gue udah ngangguk kok."

"Yaelah ini telepon. Mana gue tau kalo lo ngangguk."

Renata terkekeh kecil.

"Kok aneh sih lo tiba-tiba bisa jatuh cinta gitu." Sahut Renata.

"Iya gue juga bingung sama diri gue sendiri."

"Memangnya siapa sih yang bisa bikin lo kaya gini?"

"Mmm.."

"Aaron?"

Nikita tersontak dan pipinya terasa panas.

"Nik, kok diem? Aaron kan ya?" Tanya Renata penasaran.

"Udah gue mau siap-siap ke sekolah. Bye."

"Nik.. tung.."

Nikita langsung menutup teleponnya dan menghela napas.

Jadi ini rasanya jatuh cinta?

---

"Tumben bangun pagi banget. Mama udah siapin roti buat sarapan." Sahut mama sambil tersenyum.

Mereka berdua pun duduk di meja makan. Sunyi. Nikita masih penasaran apa dirinya sedang jatuh cinta?

"Nik.." panggil mama lembut.

"Iya ma?"

"Mmm... gimana bilangnya ya.."

DREAM CATCHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang