Chapter 29 : " Zen vs Ragna! The Battle Under The Moonlight"

1.4K 88 6
                                    

Pertarungan zen dan ragna terus berlangsung sengit, kekuatan mereka seimbang..

Traaanng....
Bunyi dentuman dari pedang zen dan tangan ragna.

Bunyi itu terus terdengar sedari tadi..

"Haha kau boleh juga untuk ukuran manusia" ejek ragna.

"Kau juga untuk ukuran iblis" balas zen.

"Haha kau juga cukup sombong"
"Tapi apakah kau bisa sombong setelah menerima seranganku?"
Ujar ragna sambil bersiap untuk menyerang.

"Jinki Shisso" serang ragna kemudian ia melesat dengan cepat ke segala arah.
Sesekali ia menyerang zen.

"A..apa itu!?" Ujar zen kaget sambil mencoba menahan serangan ragna.

Zen pun beberapa kali terluka karena serangan ragna yang cepat.

"Haha mana kata-kata sombong mu tadi itu?" Tanya ragna.

'Cih.. sial' pikir zen.

Ia terserang terus dari segala arah hingga akhirnya ia terjatuh, ia telah banyak menerima serangan...

"A..aaghh..." zen mencoba untuk bangkit akibat serangan tadi.

"Haha hanya segitu kemampuan mu?" Ejek ragna.

"Haahh..hahh..." zen kelelahan.
"Aku belum selesai" ujar zen.

"Bagus, karena kalau kau sudah selesai kau sangat lah lemah" ujar ragna.

Zen mencoba mengumpulkan kekuatannya...

"Halfmoon Slash" serang zen.
Serangan sungguh besar, dia memegang pedangnya dengan kedua tangannya, kemudian ia menggerakan tangannya dari kiri ke kanan sehingga menciptakan gelombang serangan berwarna biru setengah lingkaran yang melaju lurus..

"Aaa..." ujar ragna terkena serangan zen.
Beberapa barang di sana pun hancur dan tembok yang kuat itu pun setengah hancur akibat serangan zen..

"Haa...haha.." tawa ragna sambil mencoba untuk bangun.

"Kau masih punya kekuatan sebesar itu rupanya.. aku juga" ujar ragna. Kemudian muncul aura orange dari tubuhnya..

"Heaaa...." ujar ragna.
"Dengan ini kekuatan ku bertambah lima puluh persen" jelas ragna.
"Sekarang... Jinki Shisso" serang ragna menggunakan serangannya yang tadi, namun ia menjadi lebih cepat kuat..

Serangannya mendorong zen terus hingga mengenai tembok..

"Waaa...." teriak zen kesakitan.

Ragna mengambil jarak dari zen kemudian..

"Terima ini.. heaaa..!!" Ragna menabrak zen dengan kedua tangannya yang disatukan lurus kedepan.

Zen menahannya dengan pedangannya, namun tetap saja zen tidak kuat menahannya.

"Aaaa...." teriak zen kesakitan.

Perlahan-lahan tembok di belakang zen retak, dan kemudian tembok itu hancur dan zen pun terpental keluar dari menara itu..

"Hahaha...." tawa ragna.

Zen terkapar lemas setelah menerima serangan ragna.

Tembok menara itu hancur hingga mereka sekarang berada di luar menara...

"Bangun lah manusia.." ujar ragna.
"Aku belum menggunakan seluruh kemampuan ku" ejek ragna.

Zen kemudian mengingat kembali masa lalunya..

---------------------

Saat itu umur ku sekitar 6 tahun.
Aku adalah anak yang cukup terpandang di daerah tempat ku tinggal..
Aku hidup dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tuaku...
Aku tergolong anak yang pintar untuk anak-anak seumurku...

Blade MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang