Semenjak ia duduk di tempatnya, Siwon sama sekali tak bisa melepaskan tatapannya dari sesosok penyelamatnya yang tengah duduk di tempat paling belakang. Walaupun seringkali para penari di depannya menghalangi pandangannya, ia masih bisa dengan jelas mengamati apa saja yang dilakukan gadis itu, Hwang Mi Young.
Dalam diam, Siwon mengambil cangkir di depannya dan meminumnya tanpa sekalipun melepaskan tatapannya pada Mi Young yang tengah menikmati acara. Ia bahkan juga tak lupa tujuan utama ia datang ke acara jamuan makan malam ulang tahun Lee Donghae.
Ayah dari Lee Donghae adalah salah satu menteri yang bertugas di bidang perdagangan Joseon, sehingga tak menutup kemungkinan untuk menjalin hubungan dengan para pengusaha dari luar negeri. Termasuk dirinya. Siwon memiliki usaha dalam bidang perdagangan maupun ekspor-impor dan memegang jabatan utama dalam segala jalannya transportasi perairan di Jepang.
Tujuannya menerima uluran tangan Joseon adalah untuk mengahancurkan negeri itu sendiri. Dengan mendekati menteri perdagangan, ia akan lebih memiliki kesempatan untuk menjatuhkan mereka dengan segala rencana-rencana yang telah disusunnya dari awal. Dan pada akhirnya, ia akan menghancurkan semua orang yang telah bersekongkol untuk mengusirnya dari istana. Ia akan membuktikan bahwa ia bukanlah orang yang sama, 15 tahun yang lalu.
Pandangannya kini telah beralih pada sang Putra Mahkota yang duduk di takhtanya. Putra Mahkota bahkan tidak mengetahui kehadirannya-setelah ia menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki hal ini. Tapi ini juga tak menutup kemungkinan bila suatu saat mata mereka bertemu dan ia dapat membayangkan betapa kagetnya dan marahnya Putra Mahkota ketika melihatnya.
Siwon melirik kembali ke arah adik laki-lakinya dengan tatapan benci saat menyadari bahwa pria itu tetap menatap pada pemandangan satu arah dan tak pernah berubah. Siwon mengikuti tatapan itu dan barulah ia sadar Minho, sang Putra Mahkota tengah menatap Mi Young sedari tadi.
Seakan mendapat peringatan, Siwon memicingkan matanya untuk memastikan sekali lagi dan tatapan Minho tak pernah lepas sedikit pun dari gadis itu. Ia langsung beralih untuk menatap Mi Young dan tak lama mata mereka saling bertemu.
Siwon menggeram dan meremas cangkir di tangannya, sampai-sampai asisten di sebelahnya keheranan dengan pemandangan di sampingnya. Begitu mata Mi Young sudah beralih, Siwon langsung berdiri dan pergi dari tempatnya.
***
Mi Young memicingkan matanya untuk memastikan sosok Choi Siwon yang sedang tak berada di tempatnya. Kepalanya berputar untuk mencari pria itu. Ia bahkan tak mengerti kenapa ia melakukannya. Ketika Mi Young akhirnya menyerah karena tak menemukan pria itu dimana-mana, ia memutuskan untuk mengambil manisan di depannya dan hampir saja memakannya bila lengannya tidak ditarik oleh seseorang dari belakang, membuat tubuhnya berbalik dan ia mendapati Siwon sedang menatapnya dengan pandangan yang menggelap.
Seketika itu juga ketakutan muncul pada dirinya. Ia belum sempat memprotes karena pria itu tiba-tiba sudah memberdirikannya dan membawanya pada sebuah taman yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi utama jamuan makan malam.
Tidak ada siapa-siapa disana. Mereka berdua berhenti dan saling berpandangan satu sama lain. Mi Young bahkan masih tak bisa memahami kenapa pria itu membawanya kesini, tempat dimana tak seorang pun di sana. Mereka hanya ditemani oleh lampion yang bertebaran dimana-mana -pohon dan sekitar pagar-sehingga menimbulkan pemandangan yang sangat indah.
"Kau padahal bukan siapa-siapa."
Mi Young mengangkat kepalanya dan mengernyit, menatap tatapan tajam nan penuh arti dari pria di hadapannya, seakan mencari-cari jawaban dari ketidaktahuan maksud dari perkataan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Joseon Princess✔
Historical Fiction"Naga emas yang memeluk bulan akan menimbulkan bencana, pada bulan itu sendiri. Ketika bulan terus berada dekat dengan matahari, bulan akan menjadi merah, semerah darah. Bulan itu, berada dalam bahaya." *** Dinasti Joseon, 1789 ...