Chapter 17

7.5K 648 33
                                    

"Tidak mungkin...Daegam..." Tanpa sadar Mi Young menutup mulutnya yang menganga, wujud dari keterkejutannya yang luar biasa. Mi Young merasakan seluruh tubuhnya yang tiba-tiba menegang, diikuti oleh getaran tubuhnya.

"Kau benar."

Mi Young mendengar kembali suara Choi Siwon di balik tembok. Berusaha untuk menekan semua ketakutannya, Mi Young berjalan tertatih-tatih menuju lubang yang digunakannya untuk melihat tadi. Ditariknya napas berlebihan untuk menenangkan dirinya. Sangat tidak lucu bila ia menjadi ceroboh di saat seperti ini dan pria itu mengetahui bahwa ia menguping pembicaraan mereka.

"Tapi aku tak akan membiarkannya hidup lebih lama. Terutama dengan niatnya yang ingin membawa Mi Young."

Mi Young mengernyit menyadari bahwa namanya telah disebut.

Hyun Shik diam-diam tersenyum dalam hati, menyadari sikap Siwon yang baru pertama kali ditunjukannya pada seorang wanita. Selama ia mengabdi padanya, pria itu terlihat tidak pernah tertarik dengan wanita mana pun. "Anda bisa membawa Mi Young agassi pergi dari sini selama anda menjalankan rencana anda."

Siwon terdiam, keningnya terlihat mengkerut samar, lalu berkata, "Kau benar. Aku akan membawanya ke Jepang selama rencana itu berlangsung."

Sekali lagi, Mi Young dibuat kaget oleh apa yang didengarnya. Jepang? Apakah maksudnya ia tidak akan tinggal lagi di Joseon, Negara kelahiran, Negara yang begitu diagungkan dan dicintainya? Mengapa? Mengapa ia harus pergi dari Negara ini?

Hyun Shik kemudian mencoba mengingat hal penting yang harus dibicarakan, mengenai rencana Choi Siwon yang tengah berjalan. "Yamato-ssi, Berdasarkan informasi yang saya dapat, kerjasama yang terjalin antar perusahaan dengan pemerintahan berjalan sesuai rencana. Setelah ini, anda dapat melaksanakan jebakan mengenai sengketa perebutan perbatasan bagian Timur."

Siwon kini telah lebih tenang, kemudian ia mengangguk paham, "Bagus. Aku tahu abbamama (sebutan ayah untuk Raja) tidak pernah suka ide tentang kerjasama antara Jepang dengan Joseon. Setelah ini, aku akan menghasut Kaisar Jepang supaya beliau mengerahkan pasukannya untuk menyerang Joseon. Dan Istana akan menyesal karena telah mengusirku."

Mi Young membelalakkan matanya lebar. Sekali lagi, ia berusaha menutup mulutnya untuk meredakan teriakan yang hampir keluar dari tenggorokannya. Banyak hal yang saat ini tak dimengertinya. Bagaimana bisa pria itu menyebut abbamama? Bukankah sebutan itu hanya diperuntukkan oleh anak Kaisar? Dan apa yang dimaksud dengan Istana yang mengusir pria itu?

Dan seketika itu juga, ingatan Mi Young melayang pada pertemuan mereka dengan Putra Mahkota. Bagaimana kedua pria itu saling menatap dengan tatapan kebencian. Bagaimana perlakuan dan kata-kata tidak sopan Siwon yang diutarakan oleh seorang Putra Mahkota. Kemudian ia juga tiba-tiba teringat akan cerita ayahnya mengenai Putra Mahkota pertama yang telah wafat 15 tahun lalu. Wafat dan... diusir

Mi Young menoleh ke arah jubah biru keunguan di belakangnya yang telah di beberapa bagian tersebar bercak darah. Dan tiba-tiba saja, otak mungilnya mulai memahami ini semua.

Choi Siwon adalah Putra Mahkota Joseon.

Mi Young menggeleng pelan, tubuhnya kini bergetaran lebih hebat dibandingkan tadi. "Putra Mahkota? Ba-bagaimana bisa..." lidahnya terasa kelu, hingga tanpa sadar langkahya menubruk meja di belakangnya hingga terdengar suara benda terjatuh.

Mi Young menoleh ke bawah dan terkejut mendapati sebuah pistol yang tergeletak di lantai, jenis senjata yang sama yang pernah ia lihat di malam terjadinya pembunuhan ayah dan ibunya satu tahun yang lalu. Ia menggeleng pelan, tidak dapat menerima semua informasi yang telah diketahuinya secara tiba-tiba.

The Joseon Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang