Mi Young bangun dan mendapati kedua matanya yang lebam akibat dari menangis semalaman. Ia menghela napas dengan kasar, dia tak mungkin memberitahu pada Sora mengapa dirinya menjadi seperti ini. Akan sangat gawat bila Sora tahu dan wanita itu memberitahu semuanya pada Choi Siwon.
Setelah beberapa lama mematut dirinya di depan kaca, diputuskannya untuk masuk ke dalam kamar mandi lebih dulu sebelum Sora datang. Ia sudah melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya ketika Sora mengetuk pintu kamar mandi dan masuk menghampirinya.
"Agassi sudah bangun, rupanya." Sora tersenyum dan membantu memasukkan wangi-wangian ke dalam bak besar Mi Young berendam. "Semalam Tuan Yamato menanyakan mengapa anda tak mengikuti makan malam."
Mendengar nama pria itu disebut, Mi Young menelan ludahnya dengan kesusahan, "Benarkah?"
Sora mulai menggosok punggung Mi Young―seperti yang biasa ia lakukan tiap harinya. "Iya, agassi. Apakah anda bertemu dengan beliau tadi malam? Saya sempat melihat beliau masuk ke dalam kamar anda tengah malam."
Mi Young menggeleng pelan, "Ti-tidak. Aku sudah tertidur tadi malam." katanya gugup, berusaha sekuat tenaga agar kebohongannya tak ketahuan.
"Sarapan anda sudah siap, agassi. Tuan Yamato juga telah menunggu anda sedari tadi."
Wajah Mi Young memucat seketika ketika mendengar nama itu. "Aku... ingin makan di kamarku... apakah tidak boleh?" tanya Mi Young hati-hati.
Sora hanya menatapnya sekilas ketika ia tengah mencoba merapikan rambut Mi Young yang ia buat kepang ke belakang. "Sepertinya akhir-akhir ini agassi lebih suka makan di kamar anda. Apakah sesuatu terjadi, agassi?" tanyanya.
Mi Young mencoba untuk tersenyum normal dan menggeleng pelan, walaupun tak dapat dipungkiri degup jantungnya yang berdetak dengan sangat keras, seakan takut sikap pura-puranya ketahuan, "Tidak... hanya saja aku merasa tidak enak badan. Mungkin karena aku terlalu banyak membaca."
"Kalau begitu saya akan mengantar sarapan dan obat anda setelah ini." ada nada khawatir dalam kata-kata Sora. Sora keluar dari kamarnya setelah selesai mendandani Mi Young. Mi Young duduk di atas tempat tidurnya.
Sembari menunggu sarapannya yang tiba, Mi Young berpikir keras untuk mencari cara agar ia dapar keluar dari tempat ini. Bagaimana caranya? Mi Young tak mungkin keluar lewat pintu dan pagar depan kediaman ini karena selalu ada anak buah Siwon yang berjaga-jaga di sana.
"Agassi."
Sora yang tiba-tiba datang membuka pintu membuat Mi Young terperanjat. Perempuan itu masuk bersama dengan pelayan lainnya membawa hidangan dan menaruhnya ke atas meja di dekat meja rias.
"Kau mengagetkanku, Sora." Mi Young tersenyum dan menghampiri Sora dan beberapa pelayan yang masih mengatur hidangan di atas meja. "Terima kasih." ucapnya sebelum pelayan lainnya keluar dari kamarnya.
"Saya telah membawakan obat untuk agassi. Tuan Yamato menanyakan kondisi anda tadi dan bila kesehatan anda sudah membaik, anda diminta untuk datang menemui Tuan di balkon teras belakang."
Mi Young menaikkan sebelah alisnya dengan pandangan bertanya-tanya, "Menemui... Daegam?"
"Ye, agassi."
Setelah itu Sora ijin untuk keluar kamar. Mi Young makan dalam kebingungan, bertanya-tanya untuk apa pria itu menyuruhnya menemuinya. Apakah pria itu tahu bahwa ia menguping pembicaraan mereka dan rencananya untuk kabur? Kalau benar itu terjadi, Mi Young kali ini berada dalam masalah yang besar.
Makanan yang masuk ke mulutnya pun terasa begitu hambar dan napsu makannya pun hilang menguap entah kemana. Ia bahkan tak dapat memikirkan jalan keluar untuk pergi dari tempat ini karena sedari tadi pria itu terus berada di pikirannya. Membayangkan pria itu yang marah besar dan mungkin akan membunuhnya terasa begitu menakutkan dan membuat bulu kuduknya meremang seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Joseon Princess✔
Historical Fiction"Naga emas yang memeluk bulan akan menimbulkan bencana, pada bulan itu sendiri. Ketika bulan terus berada dekat dengan matahari, bulan akan menjadi merah, semerah darah. Bulan itu, berada dalam bahaya." *** Dinasti Joseon, 1789 ...