"Aku berencana untuk menjadikan Mi Young istriku."
Hyun Shik terperangah, tidak percaya dengan perkataan tuannya. Ketika ia menelaah perkataan Siwon melalui matanya, mencari kesungguhan dan kebenaran di sana, yang ia dapat adalah tatapan yang begitu tajam penuh keseriusan. Ia bukannya tidak senang akan keputusan Siwon untuk menjadikan gadis itu istrinya.
Hyun Shik sebenarnya tahu betul jenis perasaan yang dimiliki Siwon terhadap Mi Young. Jujur, ia akhirnya ikut senang mengetahui bahwa pada akhirnya pria itu sepertinya sadar akan perasaannya sendiri.
Hanya saja selama ini gadis itu selalu membawa masalah, membuat ia tidak yakin apakah ini keputusan yang tepat untuk diambil. Baginya, menikah di saat seperti ini adalah hal yang terlalu cepat dan beresiko untuk diambil. Terlebih, masalah yang dimiliki Siwon hingga detik ini belum terselesaikan.
"Apakah anda yakin? Apakah Mi Young agassi..."
"Aku akan membuatnya setuju," Siwon menautkan kedua tangannya ke atas meja, menatap Hyun Shik dengan begitu seriusnya, "Kalau ia tetap tidak mau aku akan memaksanya."
Hyun Shik menghela napas. Sekarang ia sadar, bagaimana pun juga ia tak berhak menentang keputusan bulat yang telah diambil Siwon. "Lalu bagaimana dengan Putra Mahkota?"
"Aku akan menggunakan saran Mi Young untuk mengumpulkan bukti masa lalu dan membawa para pelaku pembunuh ibuku pada pengadilan. Aku akan tetap membuatnya mendapatkan ganjaran yang seharusnya diterimanya."
Hyun Shik mengangguk mengerti, paling tidak Siwon tetap akan membuat Istana mendapatkan ganjaran atas perbuatan yang telah mereka perbuat, membuatnya dapat bernapas dengan lega.
"Saya akan melaksanakan perintah anda."
***
Siang itu Mi Young memutuskan untuk masuk ke dalam perpustakaan pria itu, membaca beberapa buku yang sempat ia tinggal di sana―setelah peristiwa dimana ia mendengar semua rencananya di dalam ruang rahasia.
Mi Young mengambil buku dengan tulisan Cina dan membacanya di sofa menghadap jendela dengan kaca mati yang memenuhi dinding, membuatnya dapat melihat pemandangan halaman belakang dari sini.
Cukup lama ia berkutat pada buku di hadapannya hingga ia memutuskan untuk mencari buku jenis lain. Matanya menelaah kesana kemari, meneliti tiap judul buku untuk dibawanya. Sebuah buku bersampul kuning menarik perhatiannya, segera ia ambil dan buka isinya, membaca tiap kata yang tertulis―masih dalam posisinya berdiri.
"Apa yang kau baca?"
Mi Young terperanjat mendengar suara berat dan maskulin pria yang tiba-tiba muncul di sebelah kananya. Ia menoleh dan mendapati Choi Siwon telah berdiri menjulang di sampingnya, menatap ke arah buku-bukunya yang tersebar di atasnya.
"Daegam mengagetkanku." katanya seraya tersenyum kecil, menyembunyikan rona pipinya ke dalam lipatan buku di tangannya. "Hanya sedang mencari buku yang bagus. Daegam sendiri, kenapa berada di sini?"
Mi Young melirik melalui sudut matanya, melihat pria itu yang masih tanpa ekspresi mengedarkan tatapannya ke seluruh penjuru ruangan, hingga pada akhirnya tatapannya berhenti di mata Mi Young, menatapnya lama dan begitu intens, seakan ada maksud terselubung di sana.
"Aku bosan."
Mi Young mengerjap dan mengangkat sebelah alisnya, "Daegam bisa membaca di sini, uhm, bersamaku." katanya. Lagi-lagi ia menyembunyikan mukanya di balik buku dan memilih untuk membalikkan tubuhnya, berjalan menuju sofa di belakangnya sebelum pria itu sempat melihat wajahnya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Joseon Princess✔
Historical Fiction"Naga emas yang memeluk bulan akan menimbulkan bencana, pada bulan itu sendiri. Ketika bulan terus berada dekat dengan matahari, bulan akan menjadi merah, semerah darah. Bulan itu, berada dalam bahaya." *** Dinasti Joseon, 1789 ...