Extra Part 1

5.5K 465 40
                                    

Dingin. Musim dingin saat itu di Dinasti Joseon memang sangat dingin. Hwang Mi Young yakin, bila dirinya terus berada di luar seperti ini, dia akan mati membeku kedinginan. Mi Young menengadahkan tangannya ke udara dan dapat merasakan betapa dinginnya salju yang turun. Dia menggosok-gosokkan tangannya dan mengepulkan udara dingin dari mulutnya ke arah tangannya, berusaha untuk tidak membuat dirinya sendiri kedinginan.

"Mama," Mi Young menoleh ke arah belakang, ke arah Dayang Han yang tengah membungkuk dalam, "Hamba mohon untuk segera pulang ke istana, Mama."

Dayang Han meremas tangannya seraya membungkukkan badannya, menanti-nanti persetujuan Yang Mulia-nya untuk segera pulang.

Mi Young sendiri sepertinya tidak mengindahkan permintaan Dayang Han karena dirinya malah terus berjalan melewati hiruk pikuk orang-orang yang sangat sibuk. Dayang Han memejamkan matanya dengan frustasi dan langsung mengejar Mi Young yang tanpa ia sadari sudah berjalan jauh darinya.

"Mama!"

"Jangan keras-keras," Mi Young berhenti dan berbalik, menghadap Dayang Han dengan tatapan memperingatkan, "Orang-orang akan tahu siapa aku sebenarnya kalau kau terus-terusan memanggilku dengan sebutan Mama."

Sekali lagi Dayang Han membungkuk memohon ampun, "Ampuni hamba, Mama."

Mi Young mendengus geli, "Sudah berkali-kali aku bilang bila sedang tidak berada di istana, panggil saja aku agassi. Dasar keras kepala." Dan setelah itu, Mi Young kembali berjalan, meninggalkan Dayang Han yang lagi-lagi mengerang dengan frustasi.

Dayang Han mengikuti langkah Hwang Mi Young dari belakang, menatapi punggung wanita mungil itu yang tengah memakai hanbok berbahan satin berwarna merah muda, dan sebuah mantel tebal berbulu khusus untuk musim dingin. Kulit Mi Young yang sangat pucat makin tampak bersinar saat sinar matahari mengenai mereka, walaupun saat itu salju tengah turun dengan sedikit lebat.

Dayang Han, sesuai dengan perintah Mi Young hanya berdua saja keluar dari istana. Tanpa pengawalan apa pun, bahkan tanpa seijin Yang Mulia Raja. Dayang Han bukannya tidak memiliki alasan kenapa dirinya sedari tadi merasa takut dan panik setengah mati selama mengikuti kemana Hwang Mi Young pergi. Pasalnya, wanita itu sama sekali tidak memberitahu seorang pun di istana bahwa mereka akan pergi.

Mereka pergi menaiki kuda keluar istana. Dan disinilah mereka sekarang, berada di kerumunan pasar dimana banyak sekali orang berlalu-lalang, sibuk dengan aktivitas jual-beli mereka, suatu pemandangan yang sangat lumrah bagi rakyat jelata.

Dayang Han bahkan dapat merasakan orang-orang yang langsung menoleh ke arah Mi Young begitu mereka berdua melewati kerumunan. Ia sendiri tak heran, bahwa agassi-nya itu selalu menjadi pusat perhatian orang-orang karena wajahnya yang sangat jelita, baik di dalam istana maupun di luar istana.

Ini sudah kesepuluh kalinya dalam sepanjang tahun ini Hwang Mi Young pergi keluar istana tanpa mengatakan pada siapa pun terlebih dahulu. Dayang Han sendiri sangat heran dengan kebiasaan Mi Young yang sama sekali tak terduga, sulit untuk ditebak.

"Mama." Dayang Han berbisik dari arah belakang.

Mi Young menoleh kecil ke arah Dayang Han dengan kernyitan di dahinya, "Agassi."

"Ah, ye, maksud hamba, agassi, anda harus segera pulang ke istana. Agassi sudah lebih dari tiga jam berada di luar istana dan tidak ada satu pun anggota istana yang mengetahui perihal kepergian anda, agassi."

"Kalau kau ingin pulang lebih dulu, aku mengijinkanmu, Ahra." Mi Young mempercepat langkahnya, hingga membuat Dayang Han kembali berlari untuk membuat mereka berjalan sangat dekat.

The Joseon Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang