Chapter 24

7.6K 668 70
                                    

Matahari yang terbelah menjadi dua... Naga emas yang memeluk bulan membuat bulan itu berubah menjadi bulan darah...

Atmosfir ini... atmosfir kematian...

Gukmu Kang terbangun dari tidurnya dengan mata nyalang, keringat yang bercucuran di seluruh tubuhnya. Napasnya tersengal naik turun, dan jantungnya berpacu dengan sangat cepat. Ia baru saja mendapatkan sebuah mimpi buruk. Mimpi pertanda dari langit.

Gukmu Kang cepat-cepat beranjak dari tidurnya, berlari menuju altar persembahan yang letaknya di sebelah ruangannya. Secepatnya ia menyalakan dupa dan menempel jimat-jimat merah ke seluruh ruangan, memulai ritual sembahyangnya. Disusun dan dinyalakan lilin, membentuk pola bintang segi enam.

Ia mengambil hio merah yang telah menyala dan menautkan ke kedua tangannya, mengangkatnya tinggi-tinggi di depan altar, memanjatkan doa dan mantra. Ketika bau dupa telah menyerbak memenuhi ruangan, Gukmu Kang dapat melihat cahaya saat ia memejamkan matanya.

Ketika ia membuka matanya, rohnya telah berpindah tempat, berada di sebuah hamparan lapangan yang sangat luas. Ia memutar kepalanya dan tiba-tiba melihat segerombolan prajurit dengan pedang dan panah di tangan mereka, berlari menuju sebuah bangunan yang tepat berada di tengah-tengah lapangan. Kediaman Baginda Raja.

Dan seketika itu juga, langit biru malam yang tertutup oleh awan hitam tiba-tiba terbuka, menampakkan sebuah bulan purnama yang sangat bulat. Sinarnya begitu benderang. Hingga tiba-tiba bulan itu berubah warna menjadi merah pekat, merah darah.

 Hingga tiba-tiba bulan itu berubah warna menjadi merah pekat, merah darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atmosfir kematian... atmosfir pertumpahan darah...

Tubuh Gukmu Kang langsung tersungkur ke bawah, menatap keselilingnya yang begitu ramai oleh lautan manusia yang membawa pedang, siap bertempur, siap menumpahkan darah untuk kekuasaan.

Ketika ia memejamkan matanya dan membukanya kembali, rohnya telah kembali ke dalam tubuhnya, mengembalikannya pada ruangan ritual yang digunakannya. Secepat kilat ia berlari keluar dari kediamannya, menatap langit yang menampakkan bulan purnama, terselubung oleh awan hitam yang menyeramkan.

Ini pertanda buruk. Dan ia harus segera memberitahu Baginda Raja.

 Dan ia harus segera memberitahu Baginda Raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Joseon Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang