Extra Part 2 - END

6.5K 513 67
                                    

Mi Young mengerjap, menatap Choi Siwon yang hanya berdiri membelakanginya. Ruangan itu gelap, hanya menyisakan beberapa lentera yang terletak di tiap sudut kamar Baginda yang luas.

"Jeohna," Mi Young memberanikan dirinya untuk berjalan mendekat, walaupun jarak di antara mereka masih dapat dibilang berjauhan. Mi Young tidak terlalu berani untuk mencapai sang wakil langit, dia hanya akan melakukannya bila pria itu menyuruhnya, "Anda baik-baik saja?"

Lelaki itu menghela napas dengan kasar dan tiba-tiba tangannya terangkat, memijit dahinya pelan. Ia lalu berbalik, menatap Mi Young dengan mata gelapnya, tatapan dingin yang entah kenapa selama berbulan-bulan ini sering ditunjukkannya.

"Kau pergi, lagi." katanya muram.

Mi Young langsung membungkuk dalam, hingga tatapannya kini terarah pada lantai kayu di bawahnya, siap untuk menerima amukan sang Raja, "Mohon ampun, Jeohna. Hamba..."

"Aku akan tetap menghukum para dayang dan pelayanmu. Aku juga akan memotong gaji mereka karena tidak dapat menjagamu dengan baik."

Mi Young menggigit bibir bawahnya, lalu dengan berani mengangkat wajahnya, mendapati Baginda yang telah menghadap ke arahnya, walaupun Mi Young tak berani menatap lurus Raja.

"Mohon ampuni mereka, Jeohna. Ini adalah salah hamba. Mereka tidak tahu apa-apa. Hamba... tidak memberitahu mereka mengenai kepergian hamba."

Beberapa detik Mi Young menunggu, Siwon pada akhirnya menghela napas dengan kasar dan berkata, "Angkat wajahmu." titahnya.

Dengan perlahan Mi Young mengangkat wajahnya, mendapati ekspresi muram Baginda Raja yang mengarah kepadanya. Mi Young tahu dia salah. Sebagai seorang Ratu atas negeri ini, dia memang sangat kekanakan, pergi ke luar istana tanpa memberitahu siapa pun. Termasuk Baginda Raja sendiri.

"Aku ingin mendengar alasanmu sebelum aku memutuskan hukuman apa yang cocok untuk Permaisuri yang membangkang."

Astaga! Membangkang?

Mi Young kembali membungkuk, saat ini merasa begitu terhakimi, terutama begitu menatap mata Baginda yang menatapnya seakan-akan dia telah melakukan perbuatan kriminal yang tak dapat diampuni.

"Ampuni hamba, Jeohna," Mi Young terhenti sejenak. Bagaimana bisa ia mengatakan bahwa ia pergi ke kuil untuk mendapatkan jimat yang akan dia berikan kepada Putra Mahkota? "Ha-hamba..."

Baginda pasti menanyakan kegunaan jimat yang dibawanya dan pada akhirnya semuanya akan terbongkar, pembicaraannya bersama dengan shaman Kang, dan ramalan yang wanita paruh baya itu berikan untuk putra semata wayangnya. Kaisar tidak pernah percaya dengan adanya ramalan, dari dulu hingga sekarang. Dia tidak pernah percaya dan menyukai hal-hal spiritual yang dapat dilakukan cenayang karena pengalaman masa lalunya yang pahit.

"Apakah kau bertemu dengan pria bermarga Lee itu lagi?"

Mi Young langsung mengangkat wajahnya, mendapati ekspresi dingin dan kernyitan dahi Baginda, "Animnida, Jeohna!" tanpa sadar Mi Young sedikit berteriak, membuat pria itu makin mengernyit. Mi Young gelagapan, menyadari tindakan tidak sopannya pada Raja, "A-ampuni hamba, Jeohna. Hamba tidak mungkin mengkhianati anda, bila itu yang anda khawatirkan." ujarnya pelan.

Beberapa bulan yang lalu, Mi Young memang keluar istana tanpa membawa siapa pun, bahkan Dayang Han tidak menyadari kepergiannya yang diam-diam. Saat itu dia memang keluar untuk bertemu dengan Lee Donghae, sahabat masa kecilnya yang pernah memiliki perasaan dengannya, bahkan pada saat itu pernah melamarnya.

Pria itu menemuinya hanya untuk berbincang-bincang, dan memberitahu bahwa kini pria itu telah bekerja secara resmi dalam pemerintahan. Mereka bertemu untuk merayakan hal tersebut, bersama dengan sahabatnya, Kim Taeyeon yang sudah lama tak ditemuinya.

The Joseon Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang