"Erlang jangan bercanda! Kita mau kemana?" Mereka masih berjalan mengelilingi mall."Ikut aja sih!" Perintah Erlang. Reina akhirnya terdiam nurut.
Mereka berhenti di wahana permainan.
"Ngapain kesini?" Tanya Reina bingung.
"Mau makan!" Jawab Erlang datar. Hal itu membuat Reina mengernyitkan dahinya bingung.
"Ya mau main lah! Kita have fun!" Erlang menarik Reina masuk ke dalam tempat tersebut.
Erlang membeli kartu dengan isi yang sangat banyak.
"Mau kemana?" Tanya Erlang pada Reina.
"Yang seru gitu!" Reina menunjuk beberapa wahana yang cukup ekstrim.
"Kecil... yok!" Mereka berjalan ke wahana tersebut.
Mereka bermain dengan antusias. Saat menaiki wahana yang cukup memacu adrenalin, Reina selalu menggenggam tangan Erlang sangat kencang. Ia berteriak histeris.
"Huuu!! Sok ngajak naik wahana serem! Taunya ketakutan sendiri!" Erlang daritadi hanya mengejek Reina, yang saat ini masih ketakutan.
"Berani sebenernya... cuma belum siap tadi!" Elak Reina sambil mengerucutkan bibirnya.
"Halah alesan aja! Kalo emang penakut tuh ya penakut!" Ucapan Erlang dibalas dengan pelototan mata Reina.
"Yaudah lah. Cukup mainnya, aku udah mau muntah!" Ucap Reina menyerah sambil menatap Erlang saat mengucapkan kata 'muntah'.
"Dasar!" Ucap Erlang singkat.
Mereka melangkahkan kakinya keluar tempat bermain. Tetapi langkah Reina terhenti ketika melihat Teddy Bear yang berukuran sangat besar terpampang.
"Siapa yang mau mendapat boneka ini? Jika kalian ingin, ikuti permainanya!" Ucap sang pemandu.
"Mau ikut?" Tawar Erlang pada Reina. Reina hanya mengangguk seperti anak kecil yang lapar boneka.
Erlang menarik tangan Erika ke wahana itu.
"Apa permainanya?" Tanya Erlang langsung pada pemandunya.
"Disini ada beberapa ice cream. Jika kalian berdua kuat menghabiskan 10 ice cream ini, Teddy Bear menjadi milikmu!" Ucap sang pemandu dengan suara jenaka.
"Sanggup!" Ucap Erlang singkat. Reina hanya kaget mendengar jawaban Erlang.
'10 ice cream? Di dalam mangkuk yang cukup besar. Apa dia sanggup?' Batin Reina.
"Makannya berdua ya, Rei!" Ucap Erlang sambil tersenyum jahil.
"Hah? Aku juga? Aku gak bakal sanggup!" Elak Reina.
"Sanggup pasti. Kan berdua!" Akhirnya Reina hanya mengangguk pasrah.
Mereka sudah menduduki kursi yang tersisa dengan 10 ice cream dihadappannya. Lawannya kebanyakan anak kecil. Yang seusia mereka hanya satu sampai dua orang saja.
"Satu...dua...tiga... Mulai!" Ucap sang pemandu lantang.
Erlang dan Reina mulai memakan ice cream dengan lahap.
"Lang...awkwu kwenyang!" Ucap Reina saat dimulutnya penuh ice cream.
"Maswih 5 lwagi, Rei!" Mulut Erlang juga penuh dengan ice cream.
"Demi Teddy Bear!" Ucap Reina menyemangati.
"Demi Teddy Bear!" Erlang mengikuti perkataan Reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINGGU
Teen FictionKetika tinggal aku sendiri yang mengharapkanmu. Di hari MINGGU kita. ●○● Hancur. Hanya itu mungkin saat ini yang bisa dideskripsikan dari seorang Aku. Mungkin aku adalah orang paling menderita di dunia ini. Yaa... menderita. Tapi semua berubah saat...