"Reinaaa!!!!! Lo darimana aja????" Jerit Erika histeris ketika melihat Reina yang sedang asyiknya rebahan di kasur."Aduhh... toa banget sih, Ka!"
Tanpa menunggu aba-aba, Erika langsung lompat ke kasur milik Reina.
"Darimana lo?" Tanya Erika langsung.
"Tadi sama Erlang kok!" Hal itu sukses membuat Erika melotot.
"Sama Erlang?" Tanya Erika ragu.
"Hmmm... kenapa?"
"Owhh... gak hehe... gak papa kok!" Wajah Erika tampak kikuk.
"Lo gak kenapa-napa kan, Ka?" Reina memegang kening Erika berkali-kali.
"Gak lah. Apaan sih lo!" Semprot Erika.
"Ka, besok gue diajak Febi sama Dara untuk rapat osis. Lo disuruh ikut katanya!" Tutur Erika sebelum ia keluar kamar.
"Duh gue besok gak bisa, Ka. Udah ada janji!"
"Emmm... sama siapa?" Tanya Erika kepo.
"Erlang..." cicit Reina pelan.
Seketika Erika tersenyum penuh arti menatap sahabatnya.
Reina yang merasa diperhatikan mulai jengah."Apaan sih, Ka?" Tanya Reina kikuk.
"Cieeee... kemajuan ya? Sukses ya!" Goda Erika sambil tertawa.
"Ck... orang dia aja masih cinta sama yang lain kok!" Sudut bibir Reina turun ke bawah membentuk huruf "U" Terbalik.
"Aduh jangan sedih dong.." hibur Erika sambil mengelus punggung Reina.
"Siapa yang sedih?" Reina tersenyum.
"Yaudah gue keluar dulu ya, mau cari cemilan bye! Lo mau nitip gak?" Tanya Erika yang sudah berada di ambang pintu.
Reina hanya membalasnya dengan gelengan.
"Bagus lah... gak repot gue jadinya!"
"Kampret lo, Ka!" Umpat Reina kepada Erika yang sudah terlebih dulu keluar kamar.
Pada akhirnya Reina memutuskan untuk tidur dan memimpikan Erlang.
→→→→→→→→→→
Di waktu yang sama, tempat berbeda...
Seorang wanita terduduk dengan temenung di sebuah kursi. Wanita yang sedang mrmikirkan hatinya... perasaannya...
'Ini udah terlalu lama aku simpen rapat-rapat. Apa aku harus bilang semuanya ke dia. Apa ini waktunya yang tepat? Apa aku udah bener-bener siap untuk balik ke dia dan bener-bener deket sama dia lagi? Apa aku harus buka topeng ini sekarang? Apa harus aku ungkapkan semua yang udah aku sembunyiin ini. Aku gak bisa gini terus. Sakit ngeliat dia yang mulai nemuin tambatan hatinya. Aku pingin kayak dulu lagi. Apa harus aku ungkapin semuanya demi mendapatkan orang yang aku sayangi, walaupun aku juga harus ngorbanin perasaan orang yang aku sayangi? Aku cinta kamu. Aku masih cinta kamu...'
Pikir gadis itu sambil menatap kosong segelas Capuchino hangat dihadappannya.→→→→→→→→→→
"Hoahhhhhh!!!" Reina terbangun dari tidur panjangnya.
"Udah bangun tuan putri?" Panggil orang disebelahnya.
"Hehe... kok lo gak bangunin gue sih, Ka! Masa gue baru bangun jam 10.00 malam gini!" Gerutu Reina.
"Yeee... gue udah bangunin lo daritadi kebo! Nyuruh lo sholat bolak-balik, tapi lo bilang lo lagi halangan. Yaudah gue nyerah..." cibir Erika.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINGGU
Teen FictionKetika tinggal aku sendiri yang mengharapkanmu. Di hari MINGGU kita. ●○● Hancur. Hanya itu mungkin saat ini yang bisa dideskripsikan dari seorang Aku. Mungkin aku adalah orang paling menderita di dunia ini. Yaa... menderita. Tapi semua berubah saat...