12. Bersamanya...

924 63 6
                                    

"Wuuhhuuu DUFANN!" Sorak Reina dan Nina dengan histeris.

"Ayo masuk Kak Rei!" Pinta Nina yang dibalas dengan anggukan kepala Reina. Mereka berlari meninggalkan Erlang yang sedang kerepotan menbawa perlengkapan Nina.

"Heh...heh... kok gue ditinggal sih?" Gerutu Erlang saat melihat Reina dan Nina yang telah ngacir ke bagian loket.
Tanpa menunggu lama, Reina dan Nina kembali ke tempat semula dengan gelang tiket yang telah dibelinya.

"Yuk Lang masuk!" Ajak Reina bersemangat.
Mereka berjalan menyusuri orang-orang yang bergerombol.

"Wuihhhh penuh juga ya. Untung gak panas" gumam Reina pelan.

Kini mereka mulai memasuki arena bermain.
Di dalamnya terdapat berbagai wahana seru yang patut dicoba.

"Hai pada mau main apa?" Tanya Erlang kepada kedua gadis dihadappannya.

"Emmmmm..." Reina mencoba berpikir wahana apa yang cocok untuk dinaikki.

"Histeria gimana? Atau tornado? Atau Roller Coaster?" Tawar Erlang beruntun.

"Lang... kan ada Nina. Masa dia suruh naik itu sih" Ucap Reina sambil melirik ke arah Nina.

"O iya..." Erlang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ehhh ehhh... Kak Erlang sama Kak Reina, kalo mau naik ya tinggal naik. Jangan pikirin Nina. Kan Nina bisa nunggu dibawah sambil makan es krim bareng bi Leila!" Ucap Nina dengan wajah yang tetap bersemangat sambil melirik ke arah bi Leila. Yap, bi Leila memang disuruh Erlang ikut juga untuk menyiapkan keperluan Nina.

"Nanti... kalau dah selesai naik yang ekstrim-ekstrim itu, baru deh Nina mau ke tempat itu, itu, itu!" Tambah Nina sambil menunjuk beberapa permainan seperti komedi putar, rumah miring, istana boneka dan sebagainya.

"Tuh Rei, Nina ngebolehin" ujar Erlang.

"Mmmm... yaudah deh. Nina tunggu bentar ya, gak lama janji!" Reina mengacungkan kelingkingnya. Nina tersenyum dan mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Reina.

"Dah Nina!" Reina dan Erlang berjalan memasuki wahana Roller Coaster.

"Bi, Nina seneng sama Kak Rei!" Ucap Nina kepada bi Leila.

"Iya bibi juga. Eh Nina ayo beli gula kapas, es krim sama..." Bi Leila menuntun Nina ke pedagang makanan sambil terus bercerita.

Di tempat lain...

"Waaa aku takut, Lang!" Reina mencengkram tangan Erlang saat mengantri.

"Kok takut sih. Biasa ini mah!" Erlang menjentikan jarinya sombong.

"Lang, ayuk masuk itu udah giliran kita!" Ucap Reina sambil menggiring Erlang ke salah satu bangku Roller Coaster.

Mereka nenduduki bangku urutan terdepan.

"Kok paling depan, Lang?" Tanya Reina jengkel.

"Biar seru hehe!"

"Takut tau..."

"Ada gue, tenang aja!".

Setelah mendengar ucapan Erlang, Reina menjadi tenang.
Suara petugas yang memberi aba-aba menjadi awal permainan ini.

1....2....3....

Kereta itu berjalan secara perlahan. Hingga tiba-tiba pergerakannya menjadi cepat.

"WAAAAAAAA!!!!" Teriak orang-orang dalam Roller Coaster.

Teriakan histeris menyeruak ke berbagai penjuru.
Hingga akhirnya permainan selesai.

"Hoekk...hoekk!" Terdengar beberapa orang yang mulai muntah karena menaiki wahana itu.

MINGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang