30. Ada Apa dengan Hari Ini?

474 43 8
                                    

Sebelumnya mau minta maaf kalo belakangan ini late update terus. Tapi, skrg kan aku kelas 9, banyak tugas dan semacamnya.belum lagi kemarin baru aja selesai uts.jadi sorry ya, mohon pengertiannya. Jangan tinggalin lapak ini yoww

***

Reina berjalan menyusuri koridor sekolah, dengan rasa kantuk yang masih menghinggapinya. Jalannya sempoyongan, seperti orang mabok.

Hari ini ada ulangan, tidak hanya satu mata pelajaran. Oleh karena itu, semalaman ia belajar sampai larut, dan sekarang mengantuk.

"Reina Ashilla!" panggil seseorang dari arah belakang. Reina menoleh, dan mendapati gurunya yang sedang berjalan menghampirinya.

"Bilangin ke anak di kelas ya, saya dan guru-guru lain ada rapat hari ini. Jadi semua jam mata pelajaran kosong. Tapi ada tugas, kalian buat kelompok 4 orang, terus buat karya ilmiah bahannya cari di buku. Bisa cari di internet juga," jelas guru itu panjang lebar. Reina hanya bisa mangap, menahan kekesalan.

Belajar hingga larut malam, dan pada akhirnya tidak jadi ulangan?!

Reina tersenyum kecut ke arah guru itu sembari mengangguk. Guru itu berpamitan, lalu pergi meninggalkan Reina.

"Ha ha ha... AAARRGRGGHH!!!" Reina menggeram. Tanpa sadar, ia menggeram dengan sangat keras, sehingga seluruh mata tertuju kepadanya.

Reina hanya bisa memberi seringai bodoh, lalu buru-buru kabur ke kelasnya.

"Heh! Tadi gue ketemu bu Beta, katanya hari ini guru-guru pada rapat. Ulangan batal! Jamkos seharian--"

"WOHOOOO!!!" Belum sempat Reina menyelesaikan ucapannya, seluruh murid sudah bersorak senang.

Reina mengernyitkan jidat bingung. "TAPI DIKASIH TUGAS! BUAT KARYA ILMIAH!" tukas Reina langsung.

Sorakan heboh tadi, berhenti seketika. Digantikan dengan kesunyian.

"What... the... Hell," gumam seseorang.

"Ah! Peduli amat. Cari google juga beres," ucapan seorang murid di pojok, mendapat sambutan meriah dari murid lainnya.

Reina hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah.

"Rasain lo Rei! Lo pasti udah belajar gila-gilaan ya semalem?" Igo berjalan ke arah Reina. Tertawa puas melihat wajah masam Reina.

"Ck, ngeselin." Reina memutar bola matanya jengah.

"Cowok lo lagi ngemis dimana? Kok ga masuk?" Perkataan Igo membuat Reina tersadar akan sesuatu. Tidak ada Erlang di tempat duduk itu.

"Ga tau deh. Dia gak bilang apa-apa. Mungkin, telat." Reina mengedikan bahunya tak acuh.

"Sohib lu juga ga ada tuh." Ihsan bergantian bicara, sembari menunjuk bangku Erika dengan dagunya. Lagi-lagi Reina baru tersadar.

"Gak tau deh. Ga ngurusin juga." Entah atas dasar apa, mood Reina tiba-tiba memburuk. Tiba-tiba ia merasa kesal.

"Ow... ada apa ger--"

"Udah ish Igo! Pergi. Bikin mood jelek." Reina membentak. Igo tidak kaget, justru ia tertawa.

Tanpa mau berdebat, pada akhirnya ia dan Ihsan pergi meninggalkan Reina.

"HEE YAMKO RAMBE YAMKO!!" Igo berteriak-teriak layaknya orang gila.

"Igo! Suara lo berisik plus jelek tau gak?! Diem deh!" bentak beberapa murid wanita di kelas yang sedang asyik fangirling.

MINGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang