Hi :)) this is my first fan fiction about greyson chance on wattpad . im using bahasa indonesia because , i don't feel comfortable when i write fan fiction i english so?
enjoy :) xx
******************
Tidak satupun orang di dunia ini ingin melewatkan masa remaja nya yang biasanya di habiskan untuk bersenang senang dengan teman teman sepermainan dengan bekerja apalagi pekerjaan yang tidak layak untuk seorang gadis 16 tahun sepertiku . seharusnya pekerjaan ini adalah pekerjaan almarhum orangtuaku , pekerjaan ini mendarah daging dan meresap di dalam aliran tubuh mereka , namun mereka meninggalkan pekerjaan ini kepadaku dan kepada hans , kakak lelakiku . setelah mereka meninggal saat aku masih berumur sangat muda . hanya hans yang aku punya sekarang ini , tetapi aku hampir saja kehilangan hans saat aku menolak menjalankan pekerjaan ini karena aku hanya ingin melanjutkan kuliahku di columbia university new york , mungkin saat ini di benak kalian adalah “what? Gadis 16 tahun sudah kuliah di columbia?” memang aku berbeda dari yang lain , aku memang di wajibkan untuk menuntaskan pendidikanku sebelum aku berumur 17 tahun karena tuntutan keluarga , orang tuaku bilang ini sudah tradisi namun kenyataannya? Mereka ingin aku dan kakaku meneruskan pekerjaan dan tugas yang mereka emban sejak bertahun tahun lalu .
hans mungkin sekarang tidak akan bisa lagi kembali kerumah ini , rumah dimana kita berdua tumbuh sebagai 2 orang anak yang pemberani dan memang di didik untuk mengalahkan rasa takut akan kematian , aku dan hans tidak mengidap penyakit apapun tetapi memang itulah yang harus kuhadapi yaitu kematian yang akan selalu mengintai kehidupan kami berdua semenjak orangtua kami meninggal . hans sekarang berada di illinois karena tuntutan kerja dan tugas juga dan aku berada di new york , rumah ini terasa sepi jika tidak ada hans . karena hans lah yang selama ini merawatku dan menjagaku semenjak orangtuaku meninggal . dia selalu membuatkanku sarapan , mengantarku ke sekolah , dia selalu menjadi teman yang baik saat aku merasa kesepian seperti saat aku mengingat orangtuaku dan betapa buruknya perjalanan hidupku yang selalu tak mempunyai teman untuk sekedar main kerumah atau menemaniku hang out .
“kuharap kau baik baik saja hans , cepatlah kembali” batinku seraya duduk di jendela kamarku yang sama sekali tak berbau perempuan . terdapat banyak buku yang bersampul hitam dan perkakas yang aku gunakan untuk memperbaiki barang yang paling penting untuk menjalankan tugasku dan menjaga ku untuk tetap hidup . aku rasa kalian tau apa barang itu .
“hari ini , hari pertamaku bekerja dan mendapatkan tugas , sebaiknya aku segera berangkat sebelum mereka menghukumku lagi , dasar orang dewasa mereka tidak tau betapa kejamnya dunia ini kepadaku , aku benci pekerjaan ini” kataku
Ku ganti t-shirt berwarna abu abuku dengan baju berbahan cotton berwana hitam polos dan celana jeans berwarna hitam pekat . ku ikat rambutku kebelakang dan akupun mulai menuju garasi dimana MV agusta F4 CC berwarna hitam ku terparkir dengan tegak , motor gede favoritku yang selalu aku bawa kemana mana , kebanyakan orang berkata “cewe apaan tuh pake motor gede , emang ferrari atau lamborghini udah ga bagus ya buat cewe?” ugh , whatever . this is my own life can you just stop preaching in front of me huh?
Memang tak seharusnya cewe pake motor gede segila MV agusta F4 , kalo ga percaya coba googling deh . pantas juga buat cewe kok . sebenernya ada sih mobil yang udah lama tidak aku pakai , tapi itu mobil pemberian Hans waktu aku genap berusia 15 tahun . hans memberiku Hummer H3 sebelum dia pergi ke Illinois . dan selama ini lah aku tinggal sendiri di rumah baja yang sampai sekarang tidak pernah menyenang kan untuk aku tinggali , aku tak mempunyai teman karena mereka tau mereka dalam bahaya jika berteman denganku . ah you don’t know how much I miss them , I miss them when they would help me to solve my problem of course when Im stuck doing my job .
Kupakai jaket kulit hitamku dan mulai memakai sepatu boots putih bertali setelah itu aku pakai helm dan mulai membawa tas ransel yang yaaa isinya hanyalah benda yang ku anggap penting untuk membantuku bekerja .
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Love Bleed Red (Greyson Chance Love Story)
Fiksi PenggemarSeorang gadis yang mempunyai kehidupan berbeda dimana dia harus mengambil alih beban dan konsekuensi besar dari kehidupan sebelumnya , kehidupan yang sebenarnya tak ingin ia jalani namun ia sadar akan pentingnya menjalani kehidupan seperti ini , keh...