a pathetic farewell

3.6K 163 0
                                    

alessandro berbicara seperti orang yang gila , semenit dia sedih , semenit kemudian dia tertawa kegirangan .

“DAN KAU TAU , KEHILANGAN SESEORANG YANG AKU SYANGI ADALAH HAL YANG MENYAKITKAN YANG PERNAH AKU ALAMI , SEKARANG KALIAN SEMUA HARUS MATI SEKARANG JUGA!!”

“jika istrimu tidak membunuh banyak orang , istrimu tak akan mungkin mati seperti itu alessandro , dialah yang sangat berlebihan , dia membunuh banyak orang hanya untuk mencari donor jantung secara paksa , ia membunuh banyak orang untuk mencari jantung yang pas untuk laura, anak kalian! Aku hanya ingin ia sadar akan perbuatanya yang salah , apa kau tak sadar berapa banyak nyawa melayang hanya karena anne menginginkan jantung yang pas untuk anakmu!” lisa menyangkal dengan keras perkataan alessandro tadi , meskipun ia masih sangat ketakutan karena ia tau bahwa nyawanya akan melayang jika ia memberentok sedikit saja .

“SHUT UP YOU BITCH!” alessandro pun dengan cepat menembakkan AK47 nya tepat di jantung lisa , dengan seketika lisa pun tewas dengan mengenaskan karena dia berani memberontak alessandro , alessandro pun membanting tubuh lisa ke lantai dengan darah yang masih keluar dari dada lisa , lalu menginjak mayat lisa dengan kaki kananya .

“NOOO! LISAAAA!” lilly yang melihat itupun langsung memberontak dari dekapan anak buah alessandro yang sedari tadi melipat tangan kirinya ke belakang agar ia kesakitan saat ia bergerak sedikit saja .

lilly pun memutar badanya lalu membanting tubuh anak buah alessandro itu hingga terkapar lalu menembak nya dengan revolver heckler koch yang berada di balik blazer hitam yang ia pakai .

Robert pun dengan sigap menyerang anak buah alessandro yang lain dengan cara menembaki mereka saat mereka lengah setelah alessandro membunuh lisa . robert mengarahkan tembakanya ke arah kepala mereka sehingga mereka cepat tewas seketika dan tidak melakukan perlawanan .

Saat lilly mendekati tubuh lisa yang tergeletak di di lantai , lilly tak mengetahui jika alessandro melihatnya lalu menendang bahu nya hingga menjauhi mayat lisa .

“don’t touch her!” alessandro pun menembak lily namun meleset , yang tadinya alessandro ingin langsung membunuh lilly dengan cara menembak kepalanya pun meleset ke arah perutnya karena lilly berusaha menjauh dengan merangkak kebelakang .

nafasnya terengah engah , dengan sangat hati hati , lilly memasukan jari telunjuk dan ibu jarinya ke perutnya yang masih tersarang peluru panas , ia mencoba mengeluarkanya sebelum terlambat . ia meringis kesakitan saat jarinya menyentuh pangkal peluru , ia tak bisa berbuat apa apa selain harus mengeluarkan peluru itu jika ia ingin selamat meskipun hanya untuk beberapa menit .

setelah berhasil , lilly langsung bangkit dengan memegangi perutnya yang masih saja mengeluarkan darah dan berlari ke arah alessandro yang akan menyerang robert sementara robert masih sibuk menembaki anak buah alessandro .

“jangan tembak dia!” lilly berusaha merebut AK47 milik alessandro namun alessandro mendorong tubuhnya hingga terseret kebelakang lalu terhenti saat menambrak tembok .

“say goodbye to your lovely husband babe!!”

Alessandro pun menembak robert tepat di bahunya hingga robert terpental dan tak sadarkan diri .

Seketika , beberapa polisi SWAT pun berdatangan untuk menangkap alessandro namun mereka terlambat alessandro berhasil melarikan diri setelah menembak robert , ia berlari menuju pintu 4 yang terdapat di lorong belakang .

Beberapa dari Polisi SWAT ada yang mengejarnya dan beberapa ada yang menolong orang orang yang ada disitu . tanpa pikir panjang lilly pun bangkit dengan tubuh yang sempoyongan berusaha untuk mendekati robert suaminya yang masih tak sadarkan diri .

“wake up robert wake up! Please” lilly menepuk nepuk pipi suaminya tersebut hingga robert sedikit demi sedikit membuka matanya , ia meletakkan tubuh robert di pangkuanya sembari mengelus elus rambut suami tercintanya tersebut .

“syukurlah kau sadar robert!” mata lilly basah akan air mata karena melihat suaminya itu bersimbah darah .

“di-dimana cleopatra dan johansson , a-aku ingin bertemu denganya” perkataan robert terbata bata karena kehilangan banyak darah dan itu cukup mengganggu saluran pernafasanya .

Lilly membangunkan tubuh robert lalu membopongnya masuk kedalam ruanganya yang didalamnya terdapat johansson , cleopatra , greyson dan bernadette yang tadi mengantar greyson saat greyson terjatuh .

“mommy kenapa? daddy kenapa? Cleo khawatir , cleo takut sama bunyi senjata tadi di koridor utama” gadis kecil yang di ikat ponytail rambutnya itupun berlari menghampiri orangtuanya yang sempoyongan lalu tersungkur di lantai ruangan kerja lilly yang tak lain adalah ibu cleopatra .

“iya mom , ada apa? Hans takut kalian kenapa kenapa , hans sama cleo mau sama mama sama papa aja , hans takut” anak sulung dari lilly dan robert itupun duduk disamping robert ayahnya . hans menangis melihat orangtuanya seperti ini begitupun dengan cleo .

hans miris melihat orangtuanya yang sekarat seperti ini , hans memang masih sangat kecil untuk mengetahui arti sekarat itu apa tapi ia sangat mengerti bahwa orangtua mereka sedang kesakitan .

Robert meraih tangan kanan cleo dan hans “h-hans , c-cleo kalian jangan nakal ya , dad sayang kalian , mama juga sayang sama kalian . papa Cuma ingin kalau kalian sudah besar nanti kalian jadi seperti papa sama mama , bernadette aku ingin kau rawat mereka……….” Perkataan robert terputus , matanya yang tadi berkaca kaca sekarang sudah tepejam dan tanganya terjatuh lemas melepas genggamanya dari tangan kedua anaknya , sudah tak berdaya .

tak terdengar lagi suara detak jantung dan hembusan nafas dari hidung robert . bernadette hanya membungkam mulutnya agar tidak berteriak karena dia baru saja melihat suami sahabatnya itu tewas tepat di hadapanya . kalaupun sekarang ia boleh egois , ia akan berteriak sekencang mungkin untuk mengungkapkan kesedihanya .

“ROBEEERRRTTT!” 

Let Love Bleed Red (Greyson Chance Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang