the turkey versus new york

3.7K 162 0
                                    

“just wanna see me? Are you sure? What if you join in also? I’ll be so glad if you do” sahut cleo sembari memasang raut muka yang menggoda .

“of course , wait for a minute . i dont bring any towel with me , I’ll be right back”

“oh no , don’t take it too serious please . so get out of my room now greyson” cleopatra mendorong punggung greyson hingga keluar dari kamarnya lalu menutup pintu kamar tidurnya itu .

“kupikir kau serius, kalau kau serius mungkin aku juga akan senang untuk mandi bersamamu”

“terserah kau sajalah paleskin”

Cleopatra POV

Untung saja aku tadi cepat cepat mendorong greyson keluar dari kamar , jika tidak? matilah aku .

“bisakah kau ketuk pintu dulu sebelum masuk ke kamarku?”

And as always , greyson always forget to knock the door before he comes in to my room , Untung saja aku sudah memakai pakaianku dengan lengkap , aku tidak habis pikir jika greyson masuk dengan keadaanku yang masih memakai handuk , oh my god! That sounds terrifying! Mungkin lain kali memang aku harus benar benar mengunci kamarku lagi seperti beberapa hari lalu .

“aku malas untuk mengetuk pintu , buang buang waktu saja” kata greyson dengan menyenderkan badanya di pintu dan melihat ke arahku yang masih berkaca di meja riasku , sebenarnya ini bukan meja rias karena di atas meja rias ini tak ada satupun alat kecantikan seperti lipstick , eye shadow , blush on dan teman temanya . hanya terdapat sisir dan eyeliner hitam . sisanya hanyalah buku buku tentang hukum karena tahun depan aku akan meneruskan kuliahku.

aku membalas perkataan greyson hanya dengan ‘oh’ , hanya oh? memang mau dijawab apa lagi? Tapi jika kulihat lihat hari ini dia begitu tampan dengan kaos putih polos , jeans hitam dan rambut yang berantakan .

ini aku akan menemaninya ke suatu tempat dan parahnya dia tak mau memberitahuku tempat macam apa yang akan aku lihat nanti , kuharap bukan club , bukan bar , bukan butik , bukan mall dan bukan toko aksesoris lainya . cukup sekali saja aku dulu pernah ke sebuah bar yang berada di pusat kota new york dan itu sangatlah menjijikan , banyak orang mabuk dan aku pun tak suka dengan lighting yang buram , seperti tidak mempunyai banyak lampu saja .

“ah! Kau sama saja dengan gadis lain , selalu lama dalam hal berdandan” greyson berjalan ke arahku yang masih membuka laci laci meja riasku . oh ayolah dimana topi bowlerku? Aku tak menemukanya di laci laci ini . jangan bilang topi kesayangku ini hilang?

“hey lihatlah aku tak berdandan aku sedang mencari topiku”

“kau kan bisa beli lagi , mau ku antar ke toko topi?” kata greyson dengan mengelus elus bulu punggung brave yang sedang berada diatas tempat tidur .

“tak usah, nanti saja aku cari lagi . ayo berangkat”

“mana kunci mobilmu?”

“mobil? Mobilku? Tidak boleh , kita pakai motor saja”

“apa kau bercanda? Must we?”

“kau tidak bisa mengendarai motor? aku saja yang bonceng”

“oh no! jangan lagi . aku saja yang bonceng”

“yakin bisa?”

“kau menghinaku?”

“kurasa begitu paleskin”

“sejak kapan kau memanggilku paleskin?”

“bukan urusanmu juga kan?”

Greyson hanya memicingkan matanya seraya menarik tanganku

“hey kau tau ini sakit paleskin!”

Dia hanya tersenyum licik , sejak kapan dia seperti ini? Akhir akhir ini dia banyak berubah , tak seperti biasanya yang selalu acuh padaku . saat dia keluar pun aku harus ikut denganya dan anehnya aku juga sudah tak pernah melihatnya lagi bersama laura , apa mereka sudah memutuskan hubungan mereka yang sudah terjalin 1 tahun lamanya? Who knows?

“aku pergi dengan cleo dulu ya dad! Mungkin kita akan pulang malam” kata greyson dengan paman scott yang berada di ruang tamu sedang membaca bacaan favoritnya ‘the sun’

“where are you going greys?” sahutnya

“berkencan”

“a-apa? Berkencan? No , aku tak jadi ikut” apa maksudnya dengan berkencan? Mau aku bunuh dia? Ku kira dia akan mengajakku untuk sekedar mengelilingi new york yang mungkin hari ini new york traffic akan sangat buruk .

“sudah kau diam saja orang turki!”

“bagaimana kau tau kalau aku orang turki?”

Let Love Bleed Red (Greyson Chance Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang