Sesaat aku tak melanjutkan perkataanku karena aku melihat ada gerakan dari jari jarinya yang aku sentuh saat ini .
Author POV
Greyson masih terduduk dengan muka sebal karena tantenya menyuruhnya duduk disini selama satu jam dengan alasan membiarkan hans untuk mempunyai waktu lebih lama dengan cleo .
“kenapa tidak aku saja?” batinnya seraya mengetuk ketuk kursi panjang yang ia duduki sekarang bersama dengan bernadette tantenya .
seketika lamunanya terganggu oleh seorang dokter dan 2 suster yang berlari menuju kearah ruang rawat cleo .
“cleo!” teriaknya
“ada apa dengan cleo, greyson?” tanya tante bernadette setelah mengetahui greyson berlari kearah ruang rawat cleo .
Dan tanpa berfikir 2 kali , bernadette pun ikut berlari menuju ruang rawat cleo .
Dan sampai disana greyson melihat perempuan cantik yang ia tunggu tunggu untuk membuka matanya , perempuan cantik yang masih berbaring diatas ranjang rawatnya , matanya terbuka meskipun tidak terbuka lebar , terlihat jelas ia sedang mengkedip kedipkan matanya seakan akan tak mengetahui apa yang baru saja ia lakukan . gadis itu mencoba mengangkat tubuhnya untuk sekedar bisa duduk diatas ranjang rawatnya tapi ditahan oleh kedua tangan kakak lelakinya , hans .
“jangan memaksakan kehendakmu untuk duduk cleo , berbaringlah . kau masih lemah” kata hans dengan kedua tanganya yang masih menempel di bahu cleo .
“cleo?” kata greyson seraya berjalan mendekati cleo yang masih terbaring . gadis itu melihat sekeliling dan menemukan seseorang yang memanggil namanya selain kakaknya tadi , ia seperti dipertemukan kembali dengan hal yang membuatnya kuat untuk bertahan melawan rasa sakit yang ia alami .
Punggung tangan nya yang masih dipenuhi dengan infus dan selang selang kecil itu mencoba untuk meraih tangan seseorang yang baru saja memanggilnya tadi , tapi ia tak mampu untuk menggerakan tanganya lebih tinggi lagi . ia ingin mengatakan sesuatu tetapi ia tak cukup kuat untuk membuka mulutnya sementara mulutnya masih terpasang sebuang tabung yang menutupi hidungnya juga .
“It’s alright cleo , greyson , Mrs. Bernadette and I are here” kata hans yang duduk disamping cleo , ia mengusap usap dahi adiknya itu , sementara greyson hanya memicingkan matanya karena ia berpikir seharusnya yang mengusap usap dahi cleo itu adalah dirinya .
“perkembangan yang sangat baik cleopatra , tetaplah kuat seperti ini , kau berhasil melewati masa koma mu” kata dokter yang baru saja selesai menempel nempelkan ujung stetoskop di bagian leher dan dada atas cleo , kedua suster tadi juga sudah selesai mengecek semua keadaan cleo mulai dari tekanan darah hingga suhu tubuh cleo .
Terlihat dengan jelas bahwa cleo masih sulit untuk membuka kedua penutup kelopak matanya , sesekali ia terlihat menutup dan membuka kedua matanya meskipun hanya sebentar .
“baiklah , saya permisi dulu” dokter dan 2 suster itu mulai meninggalkan mereka berempat yang sedang di balut hawa kebahagiaan karena cleo sudah melewati masa komanya .
“cleo? Kau sudah sadar sweetheart?” greyson hanya menerima isyarat dari kedipan kedua mata cleo yang menandakan bahwa ia sudah mulai sadar dan baik baik saja , namun perban yang meilit di perutnya masih saja belum terlepas dan sepertinya luka cleo masih belum kering terlihat dari setitik darah kering yang menembus perban putih itu .
“hans , apa yang kau lakukan pada cleo tadi?” kata tante bernadette memcah keheningan .
“I did nothing , aku hanya membisikkan kata kata bahwa aku merindukan cleo” jawab pria berparas tampan itu , ia tersenyum melihat adiknya yang sudah bisa membuka matanya dan menoleh kearahnya saat ia berbicara pada bernadette tadi .
“merhaba büyük kadın!!” hans lagi lagi tersenyum pada adik perempuanya itu .
Meskipun bibir cleo tertutup oleh alat bantu bernafas dari tabung oksigen , tetap saja bibir itu tersenyum walaupun hanya simpul saja , senyuman yang selama 3 hari ini ditunggu greyson untuk kembali dan mewarnai kehidupanya kembali tapi saat ini senyuman pertama setelah cleo sadar dari komanya malah diberikan kepada hans .
“daha iyi hissediyorsunuz?” tanya hans lagi .
Greyson berbisik kepada tante bernadette yang berdiri disebelahnya .
“tante , apa tante mengerti dengan apa yang hans katakan?” bisik greyson
“tante tau , yang pertama tadi artinya adalah ‘halo perempuan hebat!’ dan yang kedua artinya adalah ‘apa kau merasa lebih baik?” jawab tante bernadette dengan berisik juga .
“bagaimana tante bisa tau bahasa turki?”
“tante hanya mengetahui sedikit saja”
Greyson memberhentikan bisikanya karena ia telah mengerti dengan apa yang hans katakan tadi .
“greyson , kemarilah . duduklah di tempat dudukku” kata hans yang langsung berdiri dari posisi duduknya dan mempersilahkan greyson untuk duduk di tempat duduknya .
Greyson yang sedari tadi menunggu hal ini pun akhirnya dengan sangat bahagia dan senang hati duduk di tempat hans duduk tadi .
Setelah greyson duduk dan hans berdiri , hans pun memegang tangan greyson dan mengarahkan tangan greyson untuk memegang telapak tangan cleopatra .
“aku tau bahwa kau juga merindukannya , jadi sekarang buatlah cleo kembali seperti semula lagi , aku tahu bahwa kau lah yang bisa membantunya” kata hans , greyson hanya mengangguk kecil sementara hans mulai beranjak keluar dari ruang rawat cleo dengan tante bernadette yang mengikutinya dari belakang .
Meskipun mereka sudah diluar ruang rawat cleo , tapi greyson masih bisa mendengar perbincangan mereka , perbincangan mengenai rasa terima kasih hans pada greyson dan tante bernadette karena telah menjaga cleo sejak ia pergi ke illionis 2 tahun lalu .
“hi sweetheart , kau sudah bangun ya? senang bisa melihatmu lagi” kata greyson seraya tanganya masih memegang tangan kanan cleo .
“get well really soon sweetheart , I miss you more when im home , not only me but brave also , do you miss brave?”
Greyson hanya bisa tersenyum simpul setelah cleo mengangguk kecil , tetapi ia tetap bersyukur karena cleo bisa mendengar apa yang ia katakan , itu berarti ia masih bisa berkomunikasi dengan cleo meskipun cleo masih belum bisa menjawab apa yang greyson katakan .
Gadis itu membalas sentuhan tangan greyson , membalas dengan mengusap usapkan ibu jari nya di sela sel ajari jari tangan greyson , seakan akan ia ingin mengatakan sesuatu dan terhalang oleh ketidak mampuanya untuk mengatakan apapun selain menggerakkan tanganya dan mengedip kedipkan matanya sebagai isyarat .
“kau tau? 3 hari ini aku merasa ada yang hilang , mungkin bukan hanya 3 melainkan banyak hal yang hilang selama 3 hari ini , aku kehilangan seseorang yang setiap harinya mengantarku kesekolah dan menjemputku pada siang hari , aku kehilangan seseorang yang marah padaku jika aku mengambil gitarnya secara diam diam , bahkan aku juga kehilangan seseorang yang menyiapkan sarapan dan makan malam untukku , mungkin hanya sepele tapi sebenarnya hal itu ah yang kurindukan darimu” greyson berbicara panjang lebar dengan cleo yang terlihat begitu serius mendengarkanya , cleo menolehkan kepalanya selama greyson berbicara , ia melihat sebuah kejujuran terpancar dari mata greyson . tak ada niatan untuk berbohong maupun bercanda sekalipun .
--------------------------------------
nb : freddie highmore as johansson fox mueller , can you imagine this with his photo above of this chapter? :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Love Bleed Red (Greyson Chance Love Story)
Fiksi PenggemarSeorang gadis yang mempunyai kehidupan berbeda dimana dia harus mengambil alih beban dan konsekuensi besar dari kehidupan sebelumnya , kehidupan yang sebenarnya tak ingin ia jalani namun ia sadar akan pentingnya menjalani kehidupan seperti ini , keh...