Albino Gelap (CERPEN)
By: Yanz
NP: karena keseringan diejek pedo, yaudah ide ini munculbegitu aja. Terinspirasi dari kisah gue yang narsis ini *digebukin*
Aku masih ingat, ketika dulu aku melihatnya di taman, dudukdi ayunan sambil menggenggam yoyo. Dia menunduk sambil berayun pelan,tatapannya seolah memancarkan kesepian. Aku langsung diam, anak ini menarikperhatianku. Mungkin karena kulitnya putih seperti salju, rambutnya yang putih,bulu matanya yang putih dan bibirnya yang merah segar. Dia albino, dan sangatcocok untuk fisiknya yang memang imut.
Aku yang penasaran dengan anak kecil ini langsung mendekatmenyodorkan lolipop yang selalu aku kantongin ya jaga-jaga siapa tau akubertemu dengan anak kecil yang menarik, maka aku pun bisa dapatkan perhatianincaranku. Si albino tadi mendongak menatap aku yang tersenyum ramah kepadanya,"Kaka kasih aku?" tanyanya dengan suara lucu yang belum baliq.
"Iya, permen manis untuk dede kecil yang manis..." rayuankuitu sukses menarik penuh bibirnya kesamping. Semenjak saat itu, dia terusmenempel denganku, sama sekali tidak susah mendapatkan dia, dia juga mungkinlangsung tertarik padaku saat pandangan pertama atau kelabilannya yang masihbocah itu memudahkannya tertarik pada orang yang baik padanya.
Bocah 12 tahun itubaru saja kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan, dia sebatangkarasehingga selalu murung sendirian di taman. Aku datang di waktu yang tepat,merangkulnya kedalam kehidupanku yang sederhana ini. Apalah aku ini, hanya guruSMA honorer ketika umurku 21 tahun saat itu.
Kini, aku sudah 24 tahun, dan albinoku yang manis tumbuhmenjadi remaja 15 tahun yang tampan. Dia cepat tinggi, suaranya juga mulaiberubah walaupun pancaran manisnya tidak pernah memudar. Aku menyekolahkanFarel si albinoku di sma tempat aku mengajar, aku mau memantau dia secara penuh,orang orang di lingkungan sekolah taunya aku adalah kaka kandung Farel. Walaupunsudah aku kontrol, tetap saja aku sedikit khawatir dengannya. Dengan kondisifisiknya yang 'berbeda' itu dia bisa mendapatkan dua kemungkinan, jadi korbanbully karena dia lemah dan terlalu putih, kelainan genetik pada orang albinobiasanya memang membuat fisiknya tidak sekuat orang normal bahkan matanya rabunjika kena panas matahari sehingga dia tidak pernah bisa mengikuti pelajaranolah raga atau bahkan bisa jadi siswa populer karena dia yang indah dipandangdan juga memiliki kepribadian yang sama indahnya.
"Prince, kopinya sudah jadi..." suara Farel memecahkanlamunanku yang tadinya asik membuka-buka album foto kami dulu, ketika Farelmasih bocah betul. Oh ya, Farel suka sekali memanggilku prince, katanya akusetampan dan menarik seperti pangeran, yaah memang pangeran di hatinya kan, danakan selalu begitu.
"Aakh.." aku memekik pelan ketika kopi panas tadi menyentuhujung bibirku, gila panas juga.
Farel yang panik langsung merampas cangkir kopi tadi,"Prince maaf! Aku lupa kasih tau kalau kopinya masih panas."
"Gapapa, de hehe. Kopi itu emang enaknya panas hehe..."walau aku berusaha memamerkan senyum tetap saja bibirku perih.
Wajahnya yang bagaikan pangeran salju itu menatap sedih, diameniup kopi tadi hingga membuat bibir merahnya jadi manyun. Aku yang gemasjustru melahap bibirnya yang menggiurkan itu, dia tertawa geli ketika bibirlembab kami bertautan, tapi sayangnya ciuman kami terhenti ketika kopi panastadi tercecer di pahaku. Heh, kopi menyebalkan, bisa saja dia menganggu ritualkami. "Prince ga sabaran sih, nih aku taroh dulu kopinya."
"Good, selagi menunggu kopinya dingin, bagaimana kita'bermain' dulu?" ucapku dengan tatapan nakal dan membuat tanda kutip dengankedua tanganku. Dan seperti biasa, lagi-lagi aku menidurinya dan dia hanyapasrah walaupun kadang mengeluarkan erangan-erangan kecil. Aku tau jika seorangguru meniduri muridnya itu sesuatu yang tidak bermoral, apalagi jika muridnyadibawah umur, apalagi jenis kelamin kami sama. Tapi kurasa hukum tidak melarangdua insan jatuh cinta, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kilau Pelangi (Cerpen Gay)
RomanceKumpulan cerpen gay dengan berbagai rating, judul dan tema