21. Akan Indah pada Waktunya

1.7K 69 4
                                    

Akan Indah pada Waktunya

By: Yanz

*Yanz POV*

PUUK!!!

"Aaakh... cukup! Kesabaranku sudah habis, dari tadi aku sudah sabar kau main drum di saat aku belajar dan sekarang kau melempar stik drummu ke kepalaku, kau cari mati hah?" teriakku sekuat tenaga padamu.

"Balikin sini stik gue!!!!!" katamu ketus. Aku menatap sangar, kugigit rahangku dengan keras hingga rahangku menegas dan tubuhku bergetar karena emosi tertahan sudah mau meledak. Kupatahkan stik itu dengan penuh emosi dan melemparkan ke wajahmu sekuat tenaga.

"Makan tuh! Puas lo!" teriakku geram dan mendeath glare-mu.

Kau menggerang dan menerjangku kekasur, kita bergulat, aku hanya menangkis seranganmu dan menahan diriku agar tidak melawan tindakanmu... ingin rasanya kubunuh kau detik itu juga andai kau bukan kakak kembarku Daniel! Kita tercipta sebagai kembar identik, sama-sama memiliki tubuh langsing tinggi, kulit putih, wajah oriental nan cute, namun kepribadian yang jauh berbeda, aku heran kenapa begitu..

Selama ini aku berusaha menyayangimu layaknya sodara kembarku hanya saja kau tidak pernah menunjukkan rasa sayangmu padaku. Ingin rasanya aku berfoto bersamamu terus mengoploadnya ke jejaring social dan memamerkanmu, "Hei guys, aku punya kembaran... mirip sekali kan?" atau pun berjalan ke mall bersamamu menghabiskan waktu tapi sayang sekali kau tidak pernah sudi melakukannya foto terakhir kita hanya di saat TK dulu. Bahkan kau tidak mau ada yang tau bahwa kita kembar, kau memilih sekolah yang berbeda dariku semenjak SD, sekolah yang sekiranya jauh dari jangkauanku kau rela menempuh perjalanan jauh demi berpisah denganku, setiap kali temanku datang kau pasti bersembunyi kau tak mau menampakan dirimu karena kau tak mau ada yang tau kita kembar, bagaimana dengan temanmu? Sayangnya kau tak memiliki satu teman dekat pun, haha kesian.

Aku tau persis kebencianmu kepadaku tercipta saat bangku TK dan sekarang sudah kuliah pun kau masih kekeuh pada pendirianmu, yaitu membenciku. Saat TK dulu, aku sudah menunjukkan kesupelanku, aku selalu berusaha ramah, menebar senyum dan tak memilih teman sehingga siapapun ingin dekat denganku. Sedangkan kau? Kau selalu merengut, nada bicara tinggi, ketus dan bicara hanya sedikit itu pun isinya selalu makian. Kau kesal, kita kembar identik tapi kenapa hanya aku yang dikerubuti teman-teman di TK? Sedangkan kau hanya bermain di ayunan sendirian menatapku yang berlari-lari dengan puluhan teman di taman, kau menatapku dengan mata sedihmu.

Bagimu aku tak lebih dari seseorang yang hanya cari muka dan cari perhatian, kau sangat marah dengan apapun yang aku miliki hingga kau mendorongku di toilet sekolah. Saat itu banyak saksi yang melihat tindakan kekerasanmu yang membuat orang-orang kasihan denganku dan semakin memojokkanmu, mengacalah wahai Daniel kau layak mendapatkannya bukan?

Semenjak SMA kita sudah memiliki style masing-masing agar kita tak identik lagi. Kau lebih suka dandanan emo yang sangat gothic, mengecat rambutmu dengan warna hitam kebiruan, make up pucat dengan mata dihiasi eyeliner yang lebih menonjolkan sisi gelapmu. Sedangkan aku lebih ceria, aku suka Jepang maupun Korea sehingga aku mengecat rambutku dengan warna pirang keemasan dengan model harajuku sehingga seperti ulzzang, namun aku masih memberikan kesan cool+cute, teman-temanku bilang aku ini androgini, lihatlah tatapanku sangat cool bukan. Aku suka menghabiskan waktuku dengan club costum player (cosplayer) dan club cover dance, sehingga menambah banyak teman yang sehati denganku. Sedangkan kau suka dengan music keras seperti screamo dan sebagainya, bermain bass, drum ataupun berteriak-teriak di kamar sepanjang hari.

Aku selalu mengeluh pada mama bahwa aku terganggu dengan hobimu yang memainkan alat musik berisik itu dalam kamar, ingin aku punya kamar pribadi namun mama melarang keras. "Yanz. Kalian sudah sangat jarang bertemu, paling tidak kamar lah yang menjadi penyatu kalian," itu saja yang diucapkan mama. Membuatku menghela nafas pasrah.

Kilau Pelangi (Cerpen Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang