23. Cinta Begini

1K 60 0
                                    

Cinta Begini

By: Yanz

Catatan: ini cerita kolaborasi yang ngasih ide kakak-kakakku sayang Lia Nur'aeni dan Ella MinnyPretty Fujoshi WiffeJae. Happy reading~

*Deza POV*

Buuk! Buuk! Buuk!

Dengan lincah pemuda berambut merah itu mendribble bola basket yang ada dalam kendalinya. Aku berusaha menahannya dan akhirnya bisa mengambil alih bola dan berhasil mencetak angka.

Pemuda berambut merah itu bernama Aldy, kapten basket tim Red Dragon. Sedangkan aku Deza kapten tim Blue Wolf. Kami selalu bersaing di setiap pertandingan dan kemenangan selalu terjadi bergantian kadang timnya dan kadang timku dan pertandingan kali ini menentukan siapakah pemenang sesungguhnya.

Di atas, di bangku penonton terlihat seorang pemuda tampan yang memiliki senyum menawan dan berambut kuning cerah sedang berteriak menyemangati. Entah dia menyemangati siapa, aku sahabat karibnya ataukah Aldy sang kekasih tercintanya. Namanya Reyhan. Dia dan aku sangat dekat makanya dia sangat terbuka denganku, salah satunya membongkar aibnya yaitu dia seorang homosexual. Namun aku tidak pernah keberatan, karena bagaimana pun dia sahabat terbaik di dunia.

Bunyi tanda pertandingan selesai sudah dibunyikan. Aku dan timku bersorak riang atas kemenangan kami kali ini dan berpelukan karena saking senangnya. Setelah aku membalik tubuh, aku melihat Reyhan sedang menenangkan Aldy yang sedang kecewa berat atas kekalahannya. Wajahnya masam dan terlihat menyalahkan seluruh anak buahnya sedangkan Reyhan berusaha menenangkan dengan mengusap punggung dan kepalanya. Ingin aku mendekat, tapi suasana sangat tidak mendukung jadi aku menunggu kami sampai di kost saja dan saling berbincang karena aku dan Reyhan satu kost.

>>>>>>>>>>>

"Wehehehe... Selamat ya jagoan, kau menang juga akhirnya!" kata Reyhan riang saat aku dan dia sudah berada di tempat kost. Terlihat Reyhan sedang membawa banyak makanan di kresek putih besar dan sebotol bir.

"Hn... Harusnya kau bersama kekasihmu dan menyemangatinya bukannya berpesta bersamaku."

"Tidak apa-apa, lagian dia sedang tidak mau diganggu. Mungkin dia perlu waktu sendirian dan bagaimana pun aku harus hargai keputusannya."

"Kau sangat mengerti dia ya... Apa dia membenciku?" tanyaku khawatir.

"Jangan khawatir. Dia pemain yang sportif, kalah menang itu biasa pasti dia bisa terima. Ayo sudah nikmati makanannya, aku capek-capek beli juga."

Aku menenggak bir yang Reyhan tuangkan, "Apa kau tidak khawatir dengannya hah?"

"Hahaha... Tidak usah terlalu difikirkan, nanti dia akan kembali riang," kata Rey sambil meminum bir lebih banyak. Aku pun melombainya dan kami minum sangat banyak saat itu. Kepalaku terasa sangat pusing, kesadaranku menipis, tapi aku dapat merasakan Reyhan yang sedang berada di atas tubuhku, menggerayangiku bahkan mencumbuku, hanya itu yang kurasakan dan mataku semakin berat hingga semuanya terlihat gelap.

-Keesokan Harinya-

KRRIIING!!!!

Jam waker yang sangat nyaring itu membangunkan tidur lelapku, "Aaah... Kepalaku sakit sekali. What? Sudah jam 10! Aku bisa terlambat ke kampus!" teriakku panik namun saat aku mencoba bangun dari tempat tidur. Aku merasakan sebuah tangan kokoh sedang memelukku dari belakang. Aku memutar tubuhku dan...

"AAAAAAAAA!!!" teriakku histeris saat menemukan Rey sedang memelukku dari belakang dengan kondisi bugil.

"Ughh... Ada apa pagi-pagi berteriak heh?" Tanya Reyhan yang masih setengah sadar.

Kilau Pelangi (Cerpen Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang