42. Petualangan Cinta

1.2K 41 1
                                    

Petualangan Cinta

By Yanz

Catatan: oiya masih ada yang ingat cerpenku yang judulnya Damn! my rival is my love? Kali ini aku mau membuat cerpen sambungan dari cerpen tersebut tentang kelanjutan hubungan Reza dan Tian semoga lebih menghibur dari sebelumnya, oiya buat yang belum baca Damn! my rival is my love ini linknya

"Hei cepat bangun!" panggil seseorang disela-sela ketidak sadaran gue.

Gue buka mata gue perlahan dan ternyata ada Reza di depan gue berjongkok dengan tidak elitnya di depan muka gue, "Za.. akhirnya lu datang juga," kata gue seneng dan langsung memeluk erat badannya.

"Tian, gue lihat status facebook lu tadi sore, bener lu mau dikirim ke Taiwan sama orang tua lu?" Tanya Reza, gue Cuma bisa menganggukkan kepala gue dengan lemas.

"Lu gak boleh pergi, lu tau kan gue gak bisa hidup tanpa lu, seminggu kita gak ketemu gue jadi sakit-sakitan, gak nafsu makan, susah tidur."

"Gue juga sama, Za lu liat kan gue."

"Iya, gue bisa liat, berantakan banget lu kaya kucing kecebur got."

"Kampret lu, gue kangen juga malah diejekin bukannya diromantisin."

"Iya sayang sini abang Reza cipok!"

"Udah ah... jadi lu ngapain ke sini? Mau say good bye dan nginap di kamar gue? Cari mati lu."

"Bukan, gue mau ngajak lu kabur. Di Balikpapan ada sahabat lama gue yang 'sama kaya kita' katanya dia punya tempat kost, kita bisa numpang hidup di sana, dari pada kepisah selamanya."

Gue merenung sejenak, "Gue gak yakin..."

"Udah jangan kebanyakan mikir, sekarang gosok gigi, cuci muka, pakai baju yang tebal dan kemasin barang-barang penting lu, kita kabur buat menjalin hidup baru hanya berdua."

@@@@@@

Jam tangan gue menunjukkan pukul 03:30, suhu di kota Banjarmasin atau di mana pun pasti dingin bila jam segini, dan dengan tololnya gue mau-mau saja kabur bareng pacar tergoblok gue, tapi biarpun begitu dia jiwa dan raga gue *ceileh lebay*, jadi ceritanya gini makanya kami kabur, gue dan Reza sudah pacaran 3 tahun tanpa ada yang tau, kami satu kampus sekarang, kemana-mana bareng, orang tua Reza dan orang tua gue taunya kami sahabat baik makanya Reza sering nginap ke rumah gue, tapi suatu hari di pagi hari gue dan Reza berciuman di kamar, gak tau kenapa nyokap buka kamar gue tanpa ngetuk pintu, alhasil kita ketahuan, gue dan Reza di sidang. Habis-habisan gue dipukulin bokap dan Reza dilarang menghubungi gue apalagi ketemu gue, suasana rumah benar-benar mencekam. Jujur gue takut, gue gak nyangka bakal ketahuan tapi mau bagaimana lagi, waktu gak bisa diputar.

Demi menyembunyikan malu dan kesembuhan gue, orang tua gue memutuskan pindah ke Taiwan di mana asal mereka dulu. Gue benar-benar shock dan memberontak sebisa mungkin tapi tetap gue kalah, bokap gue jago kelahi cuy... gue dikurung di kamar selama persiapan mau pindah, gue gak nafsu makan susah tidur, yang gue fikirin selalu Reza, kadang gue nangis juga kalau harus ngebayangin berpisah dengannya, gak sebentar kami berhubungan, pahit manisnya sudah kami hadapi dengan lapang dada. Sekarang hp gue disita tapi untungnya laptop gue gak disita jadi masih fb-an dan twitter-an, sepanjang hari gue curhat betapa menderitanya gue yang dikandang bagaikan hewan dan sekarang harus di kirim ke Taiwan tapi untungnya Reza datang, hati gue lega, entah bagaimana caranya gue diskripsikan kesenangan gue setelah seminggu gak berjumpa.

"Peluk erat-erat, huny~" ujar Reza yang sekarang lagi nyetir motor.

"Alay lu hahaha... emmm gue peluk sudah," kata gue sambil memeluk erat pinggangnya, gue kangen banget aroma badannya, akhirnya gue bisa mencium aromanya lagi.

Kilau Pelangi (Cerpen Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang