6. Kekasih Kedua

7.3K 196 30
                                    

Kekasih Kedua

By: Yanz (Dengan bantuan Fitra)

Hope u enjoy it~~

-Dion POV-

"Juan!" bentakku kesal saat menemukan pemuda tinggi yang tubuhnya basah kuyup ini. Aku mengerutkan kening memberikan tanda bahwa aku tidak suka dengan tindakan konyolnya yang rela hujan-hujanan ke seberang jalan hanya untuk membelikanku mie ayam.

"Apa salahnya sih pengen bikin makhluk termanis ini senang? Katanya tadi kelaperan, pengen mie ayam hangat. Nih aku bawakan." ucapnya sambil tertawa memamerkan barisan gigi rapinya yang begitu mempesona. Hah... Kalau sudah seperti sekarang aku hanya bisa pasrah akan kerasnya keinginan pemudaku yang memiliki tahi lalat manis di atas bibirnya ini, "Heh jangan Cuma berdiri berkecak pinggang sambil menatapku sangar saja. Bawakan aku handuk dan selimut hangat! Kamu mau kekasihmu yang ganteng ini kena flu hah?"

"Yaampun!" ucapku gelabakan, aku terlalu asik memperhatikan wajahnya hingga lupa jika dia berdiri kaku kedinginan di depan kosanku. Aku berjongkok untuk melepaskan sepatunya, menunjukkan baktiku sebagai seorang kekasih, aku pun membantunya melepaskan pakaian setelah pintu kututup. Aku sedikit berjinjit ketika ingin mengeringkan kepala si jangkung ini dengan handuk, "Nunduk dong..." pintaku.

Sialnya dia justru menggodaku, dia sengaja menunduk mensejajarkan wajah kami namun terlalu rapat hingga hidung kami bersentuhan. Aku menunduk salah tingkah, dia menatapku sangat dalam dan hembusan nafasnya membuat jantungku terasa ingin meledak apalagi saat kutatap bahu polosnya yang begitu sexy dan maskulin. Tangan kokohnya meremas pinggangku untuk merapat sedangkan aku masih mengusap kepalanya dengan handuk, merasakan pancingannya yang begitu menggoda aku pun berbisik lirih, "Pengen..."

Juan menatap jam dinding, "Sudah malam sayangnya..." dia mulai membongkar lemariku untuk mencari CDku yang langsung dia kenakan. CD yang berwarna putih itu membuat tonjolannya sangat menggoda.

Aku tidak menyerah, kutarik lehernya untuk kukecup dengan erotis, "Memangnya kenapa kalau sudah malam?"

"Sayang, besok aku harus kerja pagi. Kamu tau sendiri kan gimana ganasnya kamu di atas kasur? Selalu bikin badanku sakit semua terus tidurku terlalu nyenyak sampai lupa bangun... hedeeh kapok deh bangun kesiangan gara-gara ML larut malam begini."

Aku meliuk manja sambil memainkan jariku di dadanya, "Jadi gak dapat jatah nih ceritanya?"

Juan tertawa geli melihat tingkahku, diangkatnya tubuhku yang lebih kecil kemudian dia hempaskan ke kasurku yang tidak memiliki ranjang ini. Tapi ya lumayan empuk dan cukup lah bagi kami berdua untuk uji 'kejantanan'.

Aku tertawa cekikikan saat Juan menyingkap bajuku dan meniup-niup perutku hingga menimbulkan bunyi seperti kentut, "Hei geli bodoh! Udah ahahaha..."

"Eh ketawanya jangan nyaring-nyaring, nanti digedor tetangga loh..." tegor Juan, tapi dia kembali meniupi perutku dengan gemas seolah aku ini bayi saja. Tidak hanya sampai disitu, dia juga melucuti semua pakaianku dengan kasar seolah akan memperkosaku, jujur saja ini menaikkan libidoku. Aku suka diperkosa pemuda setampan Juan haha..

"Katanya tadi gak ada jatah buat malam ini?" aku duduk sambil menangkup kedua pipi kekasihku yang memiliki dada yang padat sexy ini.

"Emang gak ada."

Aku cemberut, "Lalu kenapa godain aku?"

Juan memasang wajah sok berpikir kemudian dia tertawa licik sambil mencolek daguku, "Kenapa ya~~" eh kali ini dia justru menaik-naikkan kedua alisnya dengan lucu seolah menggodaku.

"Kamu seneng liat aku horny terus coli sendirian?" ucapku dengan nada ketus.

"Hahaha gak ada hal paling indah selain bisa lihat cowok imut ngocok..." ejek Juan aku langsung menimpuknya dengan bantal, dia hanya tertawa-tawa kecil membuatnya semakin tampan saja, ketampanan yang menyiksa hasratku.

Kilau Pelangi (Cerpen Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang