32. Keceriaanmu, Aromamu dan Tubuhmu

1.7K 74 3
                                    

"Dompetku?" desisku pelan sambil merogoh semua kantungku. Ternyata dompetku raib.

"Hei kau! Umm terimakasih sudah menyelamatkanku dari para penjahat itu tadi..."

"Hn..." jawabku singkat dan kembali berjalan.

"Eh tunggu! Umm... ini dompetmu bukan? Aku temukan tidak jauh dari tempat kau bertarung tadi," katanya sambil tersenyum. Kami saling tatap.

Keceriaanmu, Aromamu dan Tubuhmu

By: Yanz

Genre: Romance drama

Rate: Mature for sex content

Namaku Fajar, 25 tahun. Baru beberapa jam aku ke kota, tapi sudah menemukan kenyataan bahwa hidup di kota itu kejam dan begitu banyak tindakan kriminal. Syukurlah aku sudah membekali diri dengan ilmu bela diri. Bukan hanya bisa melindungi diri sendiri tapi juga orang lain, seperti orang yang ada di depanku ini, dia dirampok 3 penjahat tadi. Dia terlihat seperti pemuda yang berumur kisaran 20 tahun, kulit yang putih, wajah oriental, gayanya cukup fashionable dan bisa diperkirakan bahwa dia bukanlah seorang pemuda yang hidup dari kalangan bawah.

"Hei, apa benar ini dompetmu?" tanyanya lagi.

Aku terbangun dari lamunanku, "Ehem... ya, terimakasih..." jawabku datar, mengambil dompet dan berlalu.

Dia kembali mengikuti langkahku, "Sama-sama. Umm.. namamu siapa? Aku Kevin. Kau siapa?" tanyanya dengan senyum ceria.

"Fajar..." jawabku singkat.

"Umm.. bawaanmu bayak sekali. Kau baru datang di sini?"

"Hm.. ya.. ada masalah?"

"Gak sih... tapi aku hutang budi denganmu, kalau kau berkenan kau bisa tinggal dulu di apartemenku sampai kau mendapatkan tempat tinggal."

Aku berhenti, menatapnya sejenak, dia tersenyum lebar, "Tidak, terimakasih. Aku tidak mau merepotkan."

"Gak lah, aku tinggal sendiri dan sangat sepi. Yaa paling tidak kau bisa menjadi teman mengobrolku nanti. Ayolaah... jangan biarkan aku dalam hutang budi yang tak terbayar."

"Tadi kau sudah mengembalikan dompetku, kurasa itu setimpal."

"Tidak sebanding dengan nyawaku yang baru saja kau selamatkan. Jangan terlalu keras kepala, kau fikir enak tidur di luar?"

"Baiklah aku ikut denganmu..."

"Nah, bagus... ayo, mobilku ada di arah sana..."

-0-0-0-

"Apartemen yang sangat mewah, kau pasti orang kaya..." kataku ketika masuk di apartemennya.

"Duduk dulu. Ahahaha.. bukan aku yang kaya, tapi orang tuaku. Yaa.. walaupun aku sudah mulai berpenghasilan semenjak memasuki dunia modeling tapi orang tuaku lah yang paling berjasa."

"Oh... Hn.."

"Kau sendiri mau kerja apa di sini Fajar?"

"Apapun, yang penting halal."

"Niat yang mulia. Ah, jadi model saja sepertiku? Kau juga tampan, macho pula."

Aku tertawa pelan, "Haha... tidak pernah terbayangkan sebelumnya."

Dia menatapku takjub, "Eh.. eh ternyata kau juga bisa tertawa? Kufikir kau hanya bisa cool..."

Aku hanya diam. Terlihat dia mengambil setoples lolypop dan menyodorkannya untukku. Aku hanya menggeleng, sedangkan dia memakan lolypop besar berbentuk bulat gepeng dan berwarna-warni bagaikan pelangi, "Aku sangat suka dengan makanan manis, terutama lolypop ini!"

Kilau Pelangi (Cerpen Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang