Rabu, 12 Januari.KESIANGAN..
Hal yang sangat aneh disetiap hari Rabu nya, Salsa selalu saja terlambat datang ke sekolah setiap hari Rabu. Entah apa yang membuatnya selalu terlambat pada hari Rabu, ia pun tidak mengetahuinya sama sekali.
Salsa menginjakkan kakinya di sekolah Pukul, 08:00. Jelas, gerbang sekolah sudah di tutup dengan rapatnya oleh satpam Sekolah. Namun, bukan Salsa namanya jika ia tidak bisa melewati gerbang sekolah yang sudah di tutup rapat.
"Thanks pak, besok-besok saya bawain dua bungkus! Oke?" Ujar Salsa, setelah berhasil menyogok satpam sekolah dengan satu bungkus nasi uduk sepesial yang ada di dekat rumahnya.
"Jangan sering-sering ya Sal, kaya gini. Fak baik tau"
"Iya, yaudah saya masuk dulu ya pak"
Salsa langsung meninggalkan satpam sekolah itu dan langsung menuju kelasnya di lantai 3. Salsa lari dengan napas terengah-engah layaknya orang yang baru saja melakukan lari maraton berkilo-kilo meter.
Tepat di depan pintu kelasnya, Salsa menghentikan langkahnya dan tidak langsung masuk ke kelasnya. Salsa tau bahwa dikelasnya sudah ada guru killer yang sedang menjelaskan materi pelajaran Bahasa Indonesia.
"Kalo gue masuk pasti kena semprot dari si kumis." Ujar Salsa yang bimbang.
Kumis adalah panggilan favorit Salsa untuk Pak Joni, yang mengajar Bahasa Indonesia di kelasnya.
"Pak Joni, Salsa di depan pintu pak" Teriak salah satu murid yang berbeda kelas dengan Salsa.
Murid itu berteriak sekuat tenaga, sehingga sosok yang Salsa tidak harapkan untuk melihatnya hari ini pun muncul di depan matanya. Mata Salsa nyaris ingin melompat keluar saat melihat Pak Joni yang sudah ada di depannya dengan tatapan garang.
Farel kamfret, awas lo rel. Batin Salsa menggerutu untuk Farel.
"Kenapa kamu malah diam di depan pintu Salsa? Kamu sudah malas ikut pelajaran saya? Setiap hari Rabu kamu selalu telat, kamu begadang? Masuk!" Ucap Pak joni yang membuat Salsa mati kutu saat itu.
Semua murid di kelas XI-IPA 2 ikut terdiam seperti Salsa, yang rasanya saat itu ia ingin sekali mencukur kumis Pak Joni.
"Saya heran, setiap hari kamu gak pernah telat kecuali hari Rabu. Kenapa Salsa? Apa hati Rabu hari kesialan kamu?"
"Gatau pak, kayanya kalo hari rabu saya ngantuk banget kalo bangun pagi. Mungkin nih ya pak, karena jam pertama itu pelajaran Bapak kali yah?" Jelas Salsa dengan santai dan mimik wajah yang melas.
"Salsa!" pekik Pak joni.
Salsa langsung menelan ludahnya cepat, Salsa sadar apa yang barusan ia katakan, dan Salsa juga sadar kenapa ia sebodoh itu untuk bicara hal gila terhadap Pak Joni.
***
Bel istirahat berbunyi sejak 10menit yang lalu. Seperti murid lain pada umumnya Salsa menghabiskan waktu istirahatnya di kantin.
"Sal, tadi siapa yang teriak sih?" Tanya Nita kepada Salsa dengan penuh rasa penasaran di wajahnya.
Nita adalah sahabat Salsa sejak awal masuk SMA ERLANGGA ini. Tidak cuma di sekolah, persahabatan mereka pun terjalin di luar sekolah.
"Siapa lagi kalo bukan si kamfret" decak Salsa kesal.
"Farel??"
Salsa hanya mengangguk menjawab pertanyaan Nita. Nita tau betul jika sahabatnya ini bermusuhan dengan cowok yang bernama Farel. Namun, Nita juga tau bahwa Salsa menyukai Farel, meski tingkah Farel yang memang tidak jauh berbeda dengan sahabatnya, Salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Partner [Completed]
Teen FictionSalsa Anggriani Putri, gadis cantik yang membuktikan pada dunia bahwa Partner Terbaik tidak harus bersama kekasih, melainkan dengan sahabatnya, Nita Pratiwi. Gadis matre yang selalu menjadi tameng disaat Salsa mengalami kerapuhan dalam hidupnya. Tap...