Chapter 42 (End)

2.7K 90 20
                                    

Setelah memastikan dan memantapkan hatinya, Nita akhirnya menerima pinangan dari Reyhan. Ah, sebenarnya Nita iri melihat kebersamaan Doni dan Salsa, apalagi saat hadirnya si kecil Deny.

Dan satu hal lagi yang membuat Nita akhirnya memutuskan menikah, itu karena semua temannya telah menikah dan sekarang tengah hamil atau memiliki anak seperti Salsa. Jelas saja itu membuat Nita menjadi bulan-bulanan masa jika mereka sedang berkumpul, belum lagi ocehan dari kedua orang tuanya yang membuat Nita merasa bosan. Sedangkan Salsa? Sahabat terbaiknya itu tentu mendukung apapun yang Nita inginkan. Jadi, Salsa tidak memaksa Nita menikah seperti teman-temannya yang lain.

Setelah acara siraman dan pengajian kemarin, sekarang acara paling sakral akan di mulai. Nita memangku Deny dengan perasaan was-was, sesekali ia mengecup pipi cubby Deny untuk menghilangkan rasa gugupnya. Ia menunggu Salsa menjemputnya. Dibawah sana, akad nikah sedang di langsungkan. Sementara Nita menunggu dikamar. Sedang Salsa, tentu saja sedang kerepotan membantu yang lain menyiapkan semuanya.

Saat akad telah selesai, Salsa memasuki kamar Nita dan langsung terpengarah melihat wajah Deny yang sudah penuh dengan bekas lipstick merah nyala dari bibir Nita.

"Astagaaa! Pratiwii! Lo apain anak gue, ya ampun merah semuaa.. Bloon lo ya!" Salsa mengambil Deny dari pangkuan Nita. Deny yang sedang asik memainkan kebaya Nita langsung melonjak girang melihat bundanya datang dan menggendongnya.

Sedangkan Nita, hanya cengengesan melihat Salsa mendumel karna ulahnya. Setelah membersihkan pipi Deny dengan tissue basah, Salsa langsung menuju meja rias dan mengambil perlengkapan make up di sana. Salsa membenarkan riasan Nita yang sedikit berantakan karna ulahnya bersama Deny.

"Tebel bangeet Sal," Nita mengusap-usap pipinya.

"Sstt.. Udah diem, cepet turun! Akadnya udah kelar."

Setelah memastikan penampilannya di cermin, Nita menghampiri Deny yang Salsa letakan di atas ranjangnya itu. Nita berniat menggendong Deny, namun dengan cepat Salsa menepis tangannya dan mengambil alih Deny kedalam gendongannya.

"Jangan bego! Lo lagi jadi pengantin, yakali udah bawa anak! Mau di katain MBA lo?"

Nita mendengus kesal karna tidak di perbolehkan menggendong Deny. Deny tersenyum melihat wajah Nita yang sedang cemberut. Karna gemas, Nita mendaratkan ciumannya kembali di kening Deny. Dan itu membuat Salsa kesal, karna lagi-lagi wajah anaknya terdapat bekas lipstick Nita yang merah menyala.

Deny tumbuh menjadi anak kecil yang sangat menggemaskan, tubuhnya yang gempal membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa gemas dan ingin menciumnya. Nita salah satunya, ia bahkan tidak akan bisa tidur jika belum melihat wajah lucu Deny. Deny juga termasuk anak yang sangat aktif, terkadang Nita dan Salsa sangat kewalahan dengan aksinya Deny. Namun, dengan senyuman Deny, lelah yang tadinya tercipta itu sirna begitu saja, dan berganti menjadi alasan kecil Nita maupun Salsa untuk bahagia.

Seperti sekarang ini, Deny sangat lucu saat Salsa memakaikan belangkon mini di kepalanya. Deny memakai pakaian adat jawa yang membuat bayi itu terlihat gagah. Deny juga sangat anteng saat serangkain acara adat berlangsung, meskipun sesekali ia menaik-naikan tangannya meminta untuk Nita gendong. Atau meminta untuk di angkat ke atas oleh Reyhan, seperti biasanya.

Malam harinya, acara resepsi di gelar di JW Marriot. Acara itu di hadiri oleh banyak orang, entah berapa undangan yang di sebar. Yang jelas, Nita tidak tau menau soal undangan, karna yang mengurus semuanya Reyhan. Sedangkan untuk dekor, cattering, souvenir, dan lain hal segalnya di urus oleh Salsa dan Doni. Nita hanya mengurus gaun saja, dan itu pun ia merasa kewalahan karna harus bolak-balik ke butik.

Perfect Partner [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang