Chapter 26

2.2K 96 4
                                    

Di mulmed, Doni sama Salsa yak ekekeke 😁😁😁

Happy reading, kecup kecup😘😘

**

Setelah kejadian memilukan yang menimpa Salsa dan Nita kala itu, kini keduanya telah kembali seperti dulu. Nita yang matre dan jail, dengan bacotan jail andalannya Eh, celana lo kebuka tuh, abis kencing lo?. Dan Salsa yang jail serta toa mereka yang kembali menggelegar di Erlangga.

Sejak kejadian itu, Iqbaal juga sudah tidak terlihat lagi di lingkungan sekolah, maupun di kehidupan Salsa. Entah itu anak di penjara atau kenapa, yang jelas Salsa dan Nita tidak ingin tau menau soal Iqbaal. Edo kini lebih sering menghabiskan waktu dengan Farel, Salsa dan Nita. Iya, sejak Edo mengetahui fakta seorang Iqbaal, dan Iqbaal juga yang telah menyakiti perempuan yang dicintainya, Edo memilih untuk tidak berhubungan lagi dengan Iqbaal. Mungkin kata teman antara Edo dan Iqbaal.. Emm sudah hilang?. Saat ini mereka berempat sedang berkumpul di kantin, untuk sekedar makan siang sebelum nanti bimbel.

Lain halnya dengan Doni. Kini cowok tampan kekasih dari Salsa itu juga sudah menjadi mahasiswa disalah satu Universitas Favorit di Jakarta. Setidaknya, kehidupan Salsa kini lebih bisa dibilang aman.

"Udah mau UN aja yak, perasaan baru kemaren di ospek di Erlangga deh." ucap Salsa sambil mengaduk-aduk baksonya.

"Gue mah kerasa banget, Nyuk."

"Emang kenapa, Rel?."

"Yah, Do. Lo bayangin aja gue sekolah 3 taun kaya seabad. Pertama, gue keluar masuk BK gara-gara sering berantem sama si kunyuk noh. Kedua, gue di palakin mulu sama si matre onoh." Farel menunjuk Salsa dan Nita bergantian dengan garpu di tangan kirinya.

Sementara yang di tunjuk langsung memberi tatapan membunuh kepada Farel. Melihat itu, Edo hanya tersenyum simpul.

"Oo...oo...okeee sloww mbak slowww. Damai yaa damai." Farel mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf 'V', tapi tatapan Salsa dan Nita belum juga beralih. "Okee gue traktir dah semuanya."

"Deal." ucap Nita dan Salsa bebarengan.

Farel yang mendengar itu langsung menghempas nafas lega, sekaligus kesal, iya lah uang jajannya ludes kalo gini caranya.

"Gue mau beli permen kaki dulu yah di koperasi." kata Salsa yang memang telah menghabiskan baksonya.

"Bareng gue, Sal. Gue pengen beli air mineral." Edo ikut bangkit dari duduknyaa.

"Titip coklat choki choki 3 sama chubaa nya 2." kata Nita yang masih sibuk motong motong bakso tanpa menoleh ke arah Salsa dan Edo.

"Teh kotak satu." timpal Farel.

"Jalan sendiri kenapa sih, kaki lo berdua masih lengkap kan?."

"Abang Edo. Gak liat kita masih sibuk bercinta sama bakso? udah lo berdua aja, nih duitnya." Farel memberikan uang pecahan lima puluh ribu kepada Salsa.

Akhirnya dengan sumpah serapah yang keluar dari mulut Salsa. Edo dan Salsa langsung pergi ke koperasi.

Setelah mendapatkan apa yang di beli, Edo dan Salsa kembali berjalan menuju kantin, tapi sebelum itu, Edo mengajak Salsa untuk duduk di kursi depan kelas orang sebentar. Salsa asik makan permen kaki yang di beliin Edo, sementara Edo hanya memasang wajah bingung. Sesekali ia menggigit bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa groginya.

Perfect Partner [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang