Chapter 40

2.3K 96 3
                                    

Setelah pernikahannya, kini Salsa semakin sibuk, setiap harinya ia harus membagi waktu antara kuliah, urusan rumah, dan yang lainnya. Sedangkan Doni, semakin sibuk dengan karirnya yang sedang meroket.

Nita dan Reyhan semakin sibuk dengan berbagai urusan, mereka jadi jarang memiliki waktu untuk sekedar bertemu dan mengobrol bersama dengan Salsa maupun Doni.

Seminggu setelah pernikahannya, Doni membawa Salsa untuk honeymoon di Korea Selatan, dan saat Salsa kembali dua minggu kemudian, Nita sudah berangkat ke New York bersama Reyhan mengurus bisnis mereka disana.

"Doniii.. Akuu capek, makan nya delivery aja yah," ucap Salsa yang sedang sibuk merapikan baju.

Sedangkan Doni langsung merebahkan badannya di sofa.

"Yaudah deh, kamu mau makan apa Bey?"
Doni menjawabnya dengan badan yang masih terlentang di sofa. Dan matanya yang mulai terpejam.

Doni yang tidak mendengar jawaban apa-apa lagi dari Salsa, segera bangkit dari tidurnya.

"Yangggg!." Doni berteriak dan melihat Salsa sudah tidak ada di kamar mereka.

"Beyy.. Kamu kemanaaa???." Doni segera beranjak dari sofanya, dan menuju kamar mandi.

"Ya ampun! Sayangg.. Kamu kenapa?." Doni terhenyak melihat Salsa sedang duduk di kloset, dengan wajahnya yang pucat pasi.

"Huweekkk.. Hueeekkk.. Pu... Pusing... Hikss.. Pusing.. Don." Salsa kembali memuntahkan cairan bening di wastafel, Doni dengan cepatnya segera memijat belakang leher Salsa.

Tidak lama kemudian, Salsa pun merasa enang, tapi Salsa kembali mengalami hal itu lagi.

Doni menggendong Salsa, dan membaringkan Salsa di ranjang mereka. Salsa terlihat sangat lemah, Doni yang panik langsung menghubungi dokter. Sementara Salsa, wanita itu kembali berlari ke kamar mandi, Doni yang berada di sana ikut berlari karna sama paniknya.

Setelah 8 kali bolak-balik ke kamar mandi, dokter yang Doni hubungi pun datang. Dokter itu langsung memeriksa Salsa yang keadaannya sangat lemah.

"Gimana keadaannya Dok?? Kecapean atau gimana?."

Dokter Fina yang memeriksa Salsa pun hanya tersenyum melihat Doni yang begitu sangat panik.

"Dokterr mah gitu, malah cengengesan." Doni mencebik kesal karna ulah dokter Fina. Sedangkan Salsa, setelah mendapatkan suntikan vitamin, ia langsung tertidur pulas.

"Pak Doni, tenang dulu yaa. Bu salsa gapapa ko, tapi selamat ya pak. Bu salsa telah mengandung, dan usia kandungannya sudah 2 minggu." Dokter Fina mengulurkan tangannya. Doni yang mendengar itu, langsung berkaca-kaca. Doni menjabat tangan dr, Fina kencang. "Beneran kan Dok?" dokter Fina mengangguk, dan tersenyumm.

"Makasihhhh.. Dokterr.. Makasihhhhhh." Doni segera menghampiri Salsa dan menciumnya.

"Makasih ya sayang." ucap Doni, sambil mengecup kening Salsa berkali-kali.

"Kalo begitu, saya pamit ya Pak Doni, Ini resep untuk vitamin Bu Salsa, usahakan beliau jangan terlalu kelelahan."

Doni langsung beranjak dan menerima resep dari dokter Fina. Setelahnya, Dokter Fina langsung meninggalkan rumah Doni.

***

Setelah 3 jam tertidur, Salsa pun akhirnya bangun. "Doniii.. Donnn!."

Doni yang sedang berada di kamar mandi langsung berlari keluar, "kenapaa sayang?? Kenapaa?? Ada yang sakitt?? Kamu mau apaa??"

"AAAAHHHHH.. SAPUUU.. BEGOO LUU.. PAKE BAJUU SANAAAA... NJIRRRRR." Salsa yang histeris langsung menutup wajahnya dengan selimut. Doni memang langsung berlari saat Salsa berteriak tadi, dan ia lupa bahwa tidak mengenakan handuk.

Perfect Partner [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang