Salsa berada di Kantin sekolah bersama Iqbaal. Semua mata para cewek-cewek IPS ngeliat Salsa seperti ingin menerkamnya hidup-hidup. Mungkin Iqbaal adalah cowok yang di gilai para wanita alay juga di Erlangga.
"Apaan si baal, ko pada liatin gue sinis banget. Itu fans lo?."tanya Salsa bingung. "Ah tau gini gue gak mau ikut lo kesini, males berurusan sama cewek menye alay begitu." Lanjutnya.
Iqbaal hanya tersenyum mendengar perkataan Salsa. "Bukan apa-apa kok. Yaudah gak usah diliatin balik. Apa perlu gue usir mereka semua dari sini?." tanyanya yang membuat Salsa menatap Iqbaal tak percaya.
Penghuni kantin memang lebih dominan anak IPS saat ini. Maka dari itu Salsa risih dijadikan pusat perhatian.
"Gaya lo, Baal. Emang lo siapa? Sok berani ngusir."
Iqbaal lagi-lagi tersenyum. Tampan. Salsa nyaris dibuat ngefly karna senyumannya. "Yaudah, mana yang mau gue ajarin?." tanya Iqbaal.
Iqbaal mengajak Salsa ke Kantin memang tujuannya untuk mengajarkan soal Bahasa Arab dari Pak Waluyo. Berhubung waktu itu Iqbaal tidak mau mengajarkan Salsa, Salsa mengadu kepada Pak Waluyo dengan aduan yang jauh dari kenyataannya. Salsa bilang bahwa Iqbaal lebih memilih cabut jam pelajaran dibanding mengajarkannya Bahasa Arab.
Selain tinggi, dan berhidung mancung. Iqbaal memang jago dalam pelajaran Bahasa Arab. Untuk urusan ngaji-mengaji tidak perlu diragukan lagi. Iqbaal bisa dibilang murid kesayangannya Pak Waluyo.
"Salsa." sapa seseorang didepan pintu kelas Salsa.
"Iqbaal?." ucap Salsa kaget.
Salsa langsung menghampiri Iqbaal tanpa bertanya apa-apa dengan Nita. Baginya, kapan lagi di datengin cogan anak IPS.
"kenapa?." tanya Salsa.
"Ikut gue yuk, ke kantin."
Salsa langsung menelan ludahnya pait. Mimpi apa ia tadi malam sehingga Iqbaal bisa bersikap seperti ini padanya. Padahal pertemuan pertamannua terkesan menyebalkan bagi Salsa.
"Mau ngapain?."
"Gue mau ajarin lo, Bahasa Arab yang kemarin. Kan, Lo udah ngadu yang engga-engga ke pak Waluyo." jawab Iqbaal dengan segaris senyum di bibirnya.
YHAELAHHHHH BAAL, GUE KIRA NGAJAK MAKAN.
KECEWA BAAL KECEWA GUEHHH..
"Hah??? E...e.. Heheheh sorry." jawab Salsa dengan muka bersalahnya. Namun lucu dan menggemaskan.
"Jadi gimana? Mau kan?."
Salsa hanya mengangguk menjawab pertanyaan Iqbaal. "Ta, gue privat Bahasa Arab dulu yah, kalo lo nyariin gue. Gue du kantin." ujar Salsa kepada Nita di dalam kelas. Nita hanya mengangguk dan Salsa langsung pergi ke kantin bersama Iqbaal.
Salsa terlihat sangat pusing mendengar setiap kalimat yang diajarkan oleh Iqbaal. Ia memang bodoh dalam pelajaran ini, entah kenapa seperti ada rasa kebodohan tingkat dewa jika dia harus berhadapan dengan Bahasa Arab.
"Aduhhh, Baal. Lo kelamaan tau gak? Mending lo yang ngisi tugasnya, gue terima beres." ujar Salsa kesal pada Iqbaal yang sedaritadi hanya terpaku dengan soal, terlalu garing bagi Salsa untuk suasana seperti ini.
Iqbaal cengo mendengar ucapan Salsa barusan. Sebelumnya Ia tak pernah berurusan dengan gadis sejenis Salsa ini.
Iqbaal menghembuskan napasnya perlahan. Cukup sabar ia menghadapi Salsa yang jenisnya gak bisa diem kaya gini. Dan jenis yang cuma mau terima beres tanpa usaha sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Partner [Completed]
Teen FictionSalsa Anggriani Putri, gadis cantik yang membuktikan pada dunia bahwa Partner Terbaik tidak harus bersama kekasih, melainkan dengan sahabatnya, Nita Pratiwi. Gadis matre yang selalu menjadi tameng disaat Salsa mengalami kerapuhan dalam hidupnya. Tap...