SENIN.. Hari pertama Salsa dan Nita masuk sekolah lagi, setelah meliburkan diri mereka sendiri selama seminggu. Meski jatah libur dari sekolah hanya tiga hari, Keduanya tetap menjalankan libur selama satu minggu.
Nita, Salsa, Doni dan Farel sengaja datang ke sekolah jam 8. Mereka kecapean dan semua nya nginep di rumah Nita. Sampe pagi-pagi Doni sama Farel manggil mamang gojek buat ngambilin seragam mereka dirumahnya. Ya lahhh, masa dirumah dd.
Sesampainya di Erlangga, Doni hanya mendrop Salsa di gerbang. Terus dia langsung meluncur ke sekolahnya. Ya tentu ajaa gerbang udah di tutup rapat. Secara, jam 8 broooo. Anak-anak Erlangga sedang melaksanakan kegiatan upacara. Rajin bat ya, gak kaya duo curut.
"Alamat di hukum nih kita." kata Farel
"Iyaaa lah pasti." timpah Nita.
"Gapapa lah, udah rindu juga sama hukuman guru." ucapan Salsa jelas membuat Nita dan Farel kesal, keduanya langsung menoyor Salsa bergantian.
"Begooo" ucap Nita dan Farel bebarengan.
"Kampret lo berdua!!! ihhh ancur rambut guaaaaa!!!!!!! DONIIIIIII." Salsa mengerucutkan bibir mungilnya.
Nita dan Farel cuma ketawa ngeliat Salsa sedang cemberut sambil terus merapihkan rambutnya.
Tiba-tiba pak satpam membuka pintu gerbang sekolah. Iyah, upacara udah selesai. Semua murid juga udah ada di kelasnya masing-masing.
Sementara mereka bertiga harus menjalankan hukuman terlebih dahulu dari guru piket sebelum akhirnya di perbolehkan masuk kelas pada jam pelajaran ke dua.Hukuman kali ini cukup ringan buat mereka, cuma membereskan perpustakaan, dan mereka selesai saat jam pelajaran ke 2 dimulai. Farel juga udah masuk ke kelasnya. Salsa dan Nita baru aja masuk ke dalem kelasnya. Dan langsung duduk ke bangkunya.
"Dikira sekolah moyangnya apa yahh masuk jam seginihh."
Ya, itu sindiran biang iblis di pojokan sana yang lagi muter muterin rambutnya dan ga banget deh. Siapa lagi kalau bukan Ica.Salsa dan Nita yang emang gamau nyari ribut memilih diam, masih pagi juga broh.
"Tuh kalo ketauan salah mah diem gak berani jawab." tuh kan emang biang iblis ini hobbynya ngusik orang.
Mendengar ucapan Ica, anak-anak kelas langsung melirik makhluk astral itu.
"Ngapain lo semua ngeliatin gue? Hah?? Gue cantik??? Apa yang gue omongin bener kali, cabe-cabean kaya mereka mah ga bakalan bisa taat aturan." ucap Ica yang minta di sambelin mulutnya.Okeh Ica, cukup. Selanjutnya pandangan anak-anak berpindah kepada Salsa dan Nita.
Nita menatap Yogi, memberi kode agar menutup pintu kelas dan Yogi yang memang sangat paham dengan kode-kode itu langsung beranjak menutup pintu.
It's show time..
Nita dan Salsa langsung menghampiri Ica, wajah mereka cukup santai berbeda dengan Ica yang udah mulai panik.
"Kalo berani jan maen kroyokan lah! Tai banget lo jablay." Ica berteriak tapi satu kelas tidak ada yang memperdulikannya, toh dia duluan yang cari masalah.
"ANJING LO SEMUA, GUE BAKALAN ADUIN KALIAN KE KEPALA SEKOLAH BIAR PADA DI DO."
Ancaman goblok si biang iblis, ya mana mau kepala sekolah ngedrop out 37 murid secara berjamaahh bisa berkurang pendapatan yayasan.Murid yang lain masih tidak bergeming, sampai akhirnya Salsa menarik rambutnya Ica, dan Nita mencoba mengambil gunting di dalam tas si Ica, Nita tau Ica selalu bawa gunting soalnya dia anak mading.
"Anjingg sakit jablay, tai banget lu, lepasin." Salsa terus menarik rambut Ica.
"Ica kita tau kita telat, kita udah di hukum juga ko tadi, tadi di jalan macet jadi telat deh." kata Nita lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Partner [Completed]
Teen FictionSalsa Anggriani Putri, gadis cantik yang membuktikan pada dunia bahwa Partner Terbaik tidak harus bersama kekasih, melainkan dengan sahabatnya, Nita Pratiwi. Gadis matre yang selalu menjadi tameng disaat Salsa mengalami kerapuhan dalam hidupnya. Tap...