Chapter 3

3.2K 141 14
                                    

Deru napas masih terdengar di minggu pagi ini. Napas yang terdengar hangat dan terdengar memang sangat butuh waktu lama untuk memejamkan mata. Salsa masih tertidur di kamarnya, meski jam sudah menunjukan Pukul 10:00. Salsa memang hampir setiap weekend melakukan ritual untuk bangun siang, padahal Doni sudah memberitahu dirinya bahwa perempuan gak pantas buat bangun siang seperti yang di lakukan Salsa saat weekend tiba.

"Salsa, astaga! Kebo banget sih lo." pekik Nita yang langsung melotot melihat sahabatnya yang masih tertidur pulas di tempat tidurnya.

Nita langsung membangunkan Salsa asal, ia risih melihat Salsa yang jam segini belum membuka matanya. "Sal, bangun elahhhh. Begadang lo semalem??." ucap Nita sambil menggoyangkan tubuh Salsa kencang.

"Kamfret, lo ngapain si pagi-pagi kesini. Ini hari minggu, Ta. Astaga, pulang sana lo." teriak Salsa yang langsung menarik selimutnya lagi.

Bukan Nita namanya, jika membangunkan Salsa saja tidak bisa. Nita langsung mengambil ponsel di saku jeansnya dan langsung memutarkan lagu Drown, milik Bring Me The Horiszon. Entah, Nita mendapatkan lagu itu dari mana. Mendengar nama pemilik lagunya saja sudah bisa disimpulkan bahwa itu lagu metal. Ia memutar lagu itu dengan volume full dan sengaja didekatkan di telinga Salsa.

"Mau lo apa si nyet?." pekik Salsa dan langsung terbangun dari tidur panjangnya. "Gue udah bangun sekarang, Ta. Puas udah ganggu gue?." tanya Salsa dengan muka bantal namun masi bisa menimbulkan mimik wajah yang kesal.

"Hahahahaha, makanya bangun, Sal. Liat jam berapa?." ucap Nita yang langsung menyodorkan arloji putih yang terikat ditangannya ke depan mata Salsa.

Salsa hanya menunjukan cengiran kudanya saat mengetahui sekarang sudah jam 10 siang. Bukan pagi lagi. "Ta, gue mandi dulu yah. Lo mau disini apa di bawah?." tanyanya sambil nyelonong masuk ke kamar mandi di dalam kamarnya.

"Ngapain dia nanya gue kalo ujung-ujunganya dia gak mau denger jawaban gue?." pekik Nita.

Sudah menjadi rutinitas Nita setiap minggu pagi akan selalu mengunjungi rumah sahabatnya, Salsa. Mereka selalu punya kegiatan di setiap hari minggunya. Entah itu hangout, atau bahkan berdiam lama-lama dirumah Salsa dan menghabiskan beberapa bungkus cemilan. Ya, hanya dua kegiatan. Gak lebih.

Suasana dirumah Salsa memang selalu sepi. Tak heran jika Salsa selalu mengeluh kesepian ke Nita jika Salsa berada di rumahnya.

Domi is calling..

"Sal, doni telpon lo nih." teriak Nita terhadap Salsa yang ada di kamar mandi.

"Gak usah teriak. Gue udah selesai mandi kali, sini hapenya." jawab Salsa yang langsung mengambil ponselnya yang diberikan Nita.

"Halo, bey. Kamu kemana aja sih? Baru bangun? Liat, udah jam berapa sekarang?." cerocos Doni yang membuat Salsa sedikit menjauhi ponselnya dari telinganya.

"Izinin aku ngomong kenapa sih, kalo kamu terus yang ngomong kapan aku bisa kasih tau kamu kenapa aku baru ada kabar." ujar Salsa yang tak kalah bawel sekedar untuk membalas Doni.

"Yaudah iya maaf bey, kamu kemana aja? Kenapa sms aku gak dibales satu pun? Telpon juga gak di angkat, baru sekarang." cerocos Doni.

Perfect Partner [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang