vier

5.4K 688 119
                                    


"Tumben sekali kau sendirian dirumah, dimana Matt?" tanya Luke yang sedang menyetir mobil tanpa melihat kearah lawan bicaranya.

Skylyn yang sedang sibuk membaca wattpad dari ponselnya itu menghentikan aktifitasnya. "Matt sudah pergi saat temannya menjemputnya, dad pergi bekerja, mum pergi ke supermarket."

Akhirnya mereka sampai dirumah Michael yang sudah disambut oleh Mrs. Clifford yang sedang menyirami tanaman.

"Hey, Lucas, Sums." sapa Mrs. Clifford sambil tersenyum.

"Uhm–Skylyn, Mrs. Clifford." Koreksi Skylyn dan Mrs. Clifford terkekeh.

"Aku tahu sayang. Namun, Mikey dan yang lain memanggilmu 'Sums', tak apa 'kan? Dan, apakah kau lupa bahwa kau cukup memanggilku Karen?" ucap Mrs. Clifford sambil memegangi bahu Skylyn.

"Haha, tak apa, Karen. Hanya kau yang aku beri toleransi untuk memanggilku 'sums'." balasku sambil terkekeh.

"Baiklah, masuk saja, Lucas, Sums. Ashton dan Lily sudah didalam." ucap Mrs. Clifford lagi. Skylyn dan Luke mengangguk dan langsung masuk kedalam kediaman rumah Clifford.

Saat Skylyn dan Luke masuk kedalam kamar Michael. Disana sudah ada Ashton dan Lily yang sedang tertawa. Entahlah, apa yang mereka tertawakan.

"Maaf kami terlambat." sapa Luke yang sudah terlebih dahulu yang masuk kedalam kamar Michael.

"Darimana saja kau–hey Sky!" ucap Ashton yang tadinya ingin memarahi Luke malah menjadi senang karena ada Skylyn datang.

"Hey, Ash." sapa Skylyn balik sambil menaruh tasnya disebelah tas Luke.

"Kau ikut juga ternyata," sahut Lily dan Skylyn mengangguk.

"Tentu saja, karena ada kau." balas Skylyn.

Setelah beberapa jam, terjadi keheningan antara mereka. Yang sibuk dengan kegiatan mereka masing – masing.

Michael dan Luke sedang bermain fifa. Namun, suara Lily yang seperti toa membuat orang yang berada dikamar Michael langsung menghentikan aktivitasnya.

"Yatuhan, aku bosan sekali." teriak Lily sambil membanting kecil ponselnya.

"Berisik sekali, yaampun." gerutu Skylyn dan Lily hanya mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya secara bersamaan.

"Bagaimana kalau kita bermain truth or dare?" usul Michael.

"Astaga, itu permainan zaman purba, Mike." balas Skylyn remeh.

"Bilang saja kau takut." sahut Luke. Dan Skylyn menatap Luke geram.

"Aku tidak takut." ucap Skylyn.

"Kalau begitu, buktikan." tantang Luke. Dengan senang hati Skylyn mengangguk sebagai tanda ia siap menerimanya.

"Sudah – sudah. Kita akan mulai permainannya." lerai Ashton sambil mengambil pulpen yang berada dimeja belajar Michael.

Ashton yang memutar pertama, dan berhenti kearah Michael. "Truth or dare, Mike?"

"Karena aku jantan, aku akan memilih truth." ucap Michael bangga.

Skylyn memutar kedua bola matanya sebal, "Bodoh! Itu bukan jantan. Tetapi penakut."

"Aku bukan penakut." bantah Michael.

"Okay, Mike. Aku yang bertanya. Daripada kita mendengar Skylyn mengoceh tidak jelas." ucap Lily sambil terkekeh. "Kau sedang dekat dengan Candice, bukan?"

Michael membulatkan matanya tak percaya. Kenapa dia bisa tahu?. batin Michael.

"D–darimana kau tahu?" tanya Michael gelagapan. Dan Lily tertawa remeh.

Seen ✧ Hood [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang