twaalf

4K 520 92
                                    

Luke pun menurunkan Skylyn disamping kanan mobilnya untuk membuka pintu dan membantu Skylyn untuk masuk kedalam mobil.

Setelah selesai. Luke pun langsung membuka pintu kemudi dan menjalankan mobilnya meninggalkan sekolah mereka.

"Kita batalkan dulu acara kita. Sekarang, aku akan mengantarmu pulang." ucap Luke lembut sambil sesekali melihat kearah Skylyn. Dan Skylyn hanya mengangguk saja.

Terjadi keheningan diantara Luke dan Skylyn. luke yang sibuk menyetir sedangkah Skylyn hanya melamun. Ia memikirkan kejadian aneh tadi, siapa yang membuat kakinya tertahan saat berjalan dan siapa yang membuat kakinya memerah seperti itu.

Luke pun menepikan mobilnya dipinggir jalan dan membuat Skylyn menatap Luke. "Kenapa kita berhenti?"

Luke hanya menatap Skylyn dan Luke dipenuhi keringat didahinya. Dan, tiba – tiba saja Luke langsung mencium bibir Skylyn dengan lembut.

Fuck! Kenapa Luke menciumku?!. Tanya Skylyn kepada dirinya sendiri.

Ia belum membalas ciuman Luke. Sebenarnya, ia mau membalas ciuman itu karena Skylyn menyukai Luke. namun, entah kenapa ia tak mau membalasnya.

"Uhmm... Lukeeehhh please stopphhh." ucap Skylyn sambil sedikit mendesah.

Luke sepertinya tidak mendengarkan perkataan Skylyn. ia terus saja mencium Skylyn yang awalnya lembut berubah menjadi nafsu. Ia terus menggigit dan memainkan lidah Skylyn. Namun, Skylyn tidak membalasnya.

Tiba – tiba saja Skylyn melihat sesosok bayangan merah didekat Luke sambil mengayunkan pisaunya kearah leher Luke. Skylyn mendorong Luke, berteriak dan menutup matanya. "Ahhhhhh!!!!"

Luke yang bingung langsung memegangi kedua bahu Skylyn. "Kau kenapa, Sky?"

"Sky?!" ucap Luke.

"Skylyn, tenanglah." ucap Luke menenangkan Skylyn.

Akhirnya, Skylyn mengakhiri teriakannya dan mulai membuka kedua matanya. Ia melihat Luke dengan tatapan khawatir. Skylyn pun melihat kearah belakang Luke. Namun, tidak ada siapa – siapa.

"Kau kenapa, Sky?" tanya Luke.

"A–aku, t–ta–di, m–mel–melihat se–seseorang i–ingin mem–membunuh–mu." ucap Skylyn terbata – bata. Luke pun langsung memeluk Skylyn dengan erat.

"Everything's okay, Sky." ucap Luke menenangkan Skylyn sambil mengelus punggung Skylyn. sedang Skylyn langsung menangis dipelukan Luke.

***

Setelah sampai, didepan rumah Skylyn. Luke pun membantu Skylyn berjalan menuju rumah Skylyn yang sudah disambut oleh Matt. Kakak Skylyn.

"Heyo Skyl– fuck! Kau kenapa Sky?" tanya Matt sambil membulatkan kedua bola matanya.

"Skylyn tidak bi–" ucapan Luke terpotong karena Skylyn sudah lebih dahulu bicara.

"Aku hanya keseleo saja. karena terjatuh. Benar 'kan, Luke?" ucap Skylyn sambil menatap Luke.

Luke menatap Skylyn dan Matt secara bergantian. Matt menunggu jawaban Luke sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan bersender dipintu yang sudah terbuka. Sampai akhirnya Luke mengangguk.

"Baiklah, Sky. Segera kekamarmu dan obati lukamu, dan Luke? Kau mau mampir?" tawar Matt dan Luke langsung menggeleng.

"Tidak, Matt. Terima kasih. Namun, mumku berpesan agar aku langsung pulang." ucap Luke dan Matt langsung mengangguk.

"Baiklah, mainlah kapan – kapan. Kau tahu? aku sangat ingin bermain xbox bersama. Sudah lama sekali bukan?" ucap Matt dan Luke mengangguk.

"Hahaha, benar Matt. Tapi lain kali, okay? Aku pulang dulu." ucap Luke lagi dan langsung berjalan menuju mobilnya.

Seen ✧ Hood [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang