zeven

4.9K 665 68
                                    

Skylyn terbangun dengan bersimbah keringat. Ia bermimpi. Dalam mimpinya ada sesuatu yang membungkuk di atasnya. Sesuatu dengan gigi tak beraturan dan jemari bengkok.

Skylyn pun mengusap wajahnya kasar. Sudah seminggu ini ia mendapatkan mimpi buruk dan sudah seminggu ia dan Luke masih bungkam seribu bahasa. Luke dan Skylyn selalu berpapasan namun Luke selalu menghindar. Dan, setiap Skylyn datang, Luke selalu pergi. Begitupun sebaliknya.

Ia menoleh ke arah jam dindingnya dan waktu menunjukkan pukul dua pagi. Dan, ia selalu saja terbangun dijam dua pagi. Entah kenapa, Skylyn ingin pergi kerumah tua itu. Karena, setiap kali Skylyn melewati rumah itu setiap pulang sekolah, seakan ada ketertarikan yang membuatnya ingin masuk kesana.

Ia ingin bertemu dengan sosok lelaki itu lagi. Dan ingin membuktikan bahwa omongannya bukanlah sekedar bualan.

Skylyn turun dari tempat tidurnya dan memakai jeans dan sweater serta senter. Skylyn keluar dari kamar dan mengambil kunci dipot bunga meja ruang tamu. Karena, ibunya selalu menyembunyikannya disana. Dan semua anggota keluarganya semuanya sangat tertidur pulas dan tidak akan mendengar apapun.

Skylyn mengeluarkan sepedanya dan berkendara melintasi jalan – jalan gelap dibawah bulan sabit. Skylyn tahu kemana tujuannya. Tetapi, ia tak ingat kapan memutuskan untuk pergi kesana.

ia menaruh sepedanya dan langsung berjalan kedepan rumah itu. Langkahnya terhenti, ia menarik nafas dalam dan membuka kenop pintu itu.

Ciiiitttt....

Suara yang mengerikan. Begitulah yang Skylyn pikirkan.

"Calum!" teriak Skylyn sambil mengelilingi rumah itu. Ia ingin membuktikan bahwa ia tak salah lihat.

Skylyn pun berada didapur. Ada kompor hitam berdebu serta meja dengan tiga kursi. Skylyn ingin sekali duduk di salah satunya, tapi kemudian lemari mulai terbuka dan tertutup sendiri, laci – lacinya terbanting menutup, dan dinding mulai berlumuran darah. Membanting pintu dan memecahkan piring.

Itu pasti Calum. Batin Skylyn.

Skylyn merasa Calum ini seperti poltergeist biasa. Karena Skylyn sering melihat adegan seperti ini. Padahal ia tak ada keturunan indigo atau paranormal.

(a/n: 

Poltergeist itu sejenis hantu yang suka muncul dengan cara gangguin manusia dengan benda bergerak sendiri atau kegaduhan yang kita gak tau apa penyebabnya.)

Namun, tiba – tiba saja ada angin kencang yang membuat beberapa kain bertebangan. Ia pun menyeretkan kakinya dari tangga dan tatapannya masih tajam. Ia berdiri diatas tangga sedangkan Skylyn dibawah tangga. "Pergi."

"S–siapa kau?" tanya Skylyn gugup.

Dengan tiba – tiba saja ia sudah di depan wajah Skylyn. "Kau tahu aku." Jawabnya.

"C–calum?"

Yatuhan, ia benar – benar mengerikan jika dilihat dari dekat. ucap Skylyn dalam hati.

"That's my name," balasnya, "Sekarang, kau pergi."

"Bagaimana kalau aku tidak mau?" ucap Skylyn sambil memunculkan cengiran sombongnya.

"Aku sudah memberimu kesempatan untuk hidup," ucap Calum dingin, "Kau kesini untuk membinasakanku. Tapi kau tak bisa." lanjutnya dan Skylyn menggeleng sambil terkekeh.

"Fuck, memangnya aku punya kemampuan apa, sampai kau beranggapan bahwa aku akan membinasakanmu?" tanya Skylyn yang masih terkekeh.

Skylyn pun duduk di ruang keluarga yang ada kursi. Dan lelaki yang bernama Calum itu mulai menampakkan kakinya dilantai dan tatapannya berubah hampir mirip dengan manusia. Dan, luka yang berada ditubuhnya menghilang. Ia terlihat seperti zombie. Calum pun duduk didepan Skylyn.

Seen ✧ Hood [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang