zes

5K 622 42
                                    

"Luke! What the fuck!" teriak Skylyn sambil mengusap dahinya yang terkena dashboard mobil Luke. "Kau ingin membuatku mati?!"

Luke menatap kearah Skylyn dengan tatapan tidak percaya dan marah, "Kau ingin menakut – nakutiku atau apa, hah?! Kau yang bilang bahwa hantu itu tidak ada. Dan sekarang? Kau semalam melihat hantu. That's insane, Sky!"

"Fuck, Luke! Aku memang tidak percaya akan hantu. Namun, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa ia sedang berjalan dekat kearahku!" teriak Skylyn berang sambil menatap mata Luke tajam.

"Kau tahu, kenapa semalam aku terduduk dilantai? Itu adalah pertama kalinya aku ketakutan, Luke. Pertama kalinya bahwa aku melihatnya tanpa dari berita murahan." lanjut Skylyn dengan emosi yang masih meletup – letup.

"Kau yang bilang bahwa hantu itu tidak ada, Sky! Kau yang bilang jangan paranoid! Tapi sekarang? Kau yang lebih paranoid, apakah kau sakit karena semalam kau menguji nyali? Apakah kau–"

"Stop Luke! Aku tidak sakit! Aku tidak paranoid bahkan aku tidak mengada – ada! Aku tidak ingin membuatmu takut atau semacamnya. Tetapi, itulah yang aku lihat." balas Skylyn tanpa melihat kearah Luke. "Terima kasih atas tumpangannya."

Skylyn pun keluar dari mobil Luke dan pergi dengan menggunakan taksi yangu untungnya saja kosong didepan mobil Luke.

"Antar aku, kepaddington street." ucap Skylyn kepada sang supir taksi. Dan, tangis Skylyn langsung meledak.

Sedangkan Luke, hanya membenturkan kepalanya ke stir mobil beberapa kali. Dia baru menyadari bahwa perbuatannya itu salah. Saat Luke mengusap dahinya dengan menggunakan tangannya, ia melihat ada sebercak darah dan entah kenapa membuatnya semakin kesal, "Ouch! Fuck ahh!"

***

Skylyn pun turun dari taksi yang sebelumnya ia tumpangi. Ia ingin membuktikan bahwa yang ia lihat itu nyata dan bukan khayalan.

Dan ia sudah menginjakkan kakinya di ujung halaman rumah tua itu yang ditumbuhi rumput liar tinggi. Saat Skylyn membuka kenop pintu. Skylyn pun melangkahkan kakinya masuk, dan tiba – tiba saja pintunya tertutup sendiri.

"Fuck!" umpat Skylyn. Ia pun berbalik menuju dapur rumah itu.

"Padahal baru jam satu siang. Dan hantu bernama Calcium itu mulai mengerjaiku." ucap Skylyn remeh sambil melirik arloji yang berada disebelah kiri tangannya.

Skylyn pun seperti tersadar akan sesuatu, "Shit! Seharusnya aku pulang. Bukannya kerumah tua ini."

Skylyn pun membalikkan badannya dan ingin berjalan keluar menuju ruang tamu untuk pulang. Namun, saat ia memutar kenop pintu tersebut, pintu itu masih saja terkunci.

"Fuck! Kenapa ini?!" gerutu Skylyn sambil berusaha membuka pintu tersebut. Dan akhirnya terbuka dan Skylyn mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam.

Namun, saat Skylyn melihat ke arah nakas meja ruang tamu dan terdapat foto keluarga lelaki yang berusia sekitar empat puluh tahun dengan istrinya sekitar berumur tiga puluh tahun dengan kedua anaknya saling berpelukan dan tersenyum senang. Seorang anak lelaki dan anak perempuan.

Saat Skylyn mulai fokus kepada sang anak lelaki itu. Namun, tiba – tiba saja ponselnya berbunyi. Dan menampilkan caller ID bertuliskan weird matt. Dan, Skylyn langsung mengangkatnya.

"Ada apa Matt?"

'Weirdo, kau dimana?'

"Aku sedang diru– maksudku, aku sedang dijalan."

'Syukurlah, cepat pulang. Aku sendirian dirumah.'

"Baiklah, see ya."

Skylyn pun menutup percakapan dengan Matt dan langsung memasukkannya kedalam saku sweater yang ia pakai.

Seen ✧ Hood [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang