negen

4.6K 580 69
                                    

Keesokan paginya, Skylyn bangun seperti biasadan dengan suara teriakan dari ibunya dan kakaknya. Matt untuk membangunkannya. Sebenarnya, ia bisa saja bangun pagi. Namun, sifat malasnya yang selalu melekat dalam diri Skylyn.

Ia pun mulai memasukkan bukunya dan menggendong tasnya di bahu kanannya. Karena, Skylyn beranggapan bahwa itu membuatnya lebih keren.

Gadis itu mulai menuju ruang makan. Namun, ada yang menarik perhatiannya.

Secarik kertas yang berada diatas meja belajarnya.

Dengan penasaran, Skylyn langsung mengambil kertas itu dan membacanya.

'Bawakan aku buku gambar dan cat air warna apa saja, minimal 3. Aku tunggu jam sepuluh malam nanti. –cal.'

Skylyn mengerutkan dahinya bingung sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

Buku gambar? Cat air? Untuk apa?. pikir Skylyn.

Karena gadis itu tidak peduli, ia hanya mengedikkan bahunya dan memasukkan kertas itu kedalam tasnya. Dan menuju ke ruang makan untuk sarapan dan pergi ke sekolah.

***

Disekolah, Skylyn hanya duduk sendiri di kelas matematika. Kebetulan matematika adalah jam terakhirnya. Biasanya, ia akan duduk bersebelahan dengan Luke di kelas mata pelajaran yang ia benci. Dan Luke? Lelaki itu duduk dibelakang Skylyn.

Gadis itu hanya mengetukkan pulpennya sambil menopang dagunya dengan tangannya. Dan, tidak memperdulikan pelajaran Mrs. Rachels.

Berbicara tentang Luke dan Skylyn. Mereka masih bungkam seribu bahasa sejak kejadian Luke memarahi Skylyn. Tak ada satupun dari mereka yang mau berbicara, bahkan saling menatap pun rasanya enggan.

Luke beranggapan bahwa Skylyn masih marah padanya. Karena, Skylyn sangat mudah marah dan selalu tersulut emosi serta bukan orang yang mudah untuk memaafkan orang. Sedangkan Skylyn sendiri sudah tidak memikirkan masalahnya antara dirinya dengan Luke. Walaupun ia merindukan kebersamaan mereka. Tetapi, sikap 'cuek' Skylyn sangat tinggi.

"Baiklah, untuk tugas selanjutnya, akan saya bagi menjadi dua kelompok dan kelompok itu adalah teman sebangku kalian, tugasnya membuat presentasi tentang aljabar dikumpulkan dua minggu dari sekarang dan dipresentasikan minggu depan, paham?" jelas Mrs. Rachels.

"Paham, miss." ucap semua siswa serempak.

Krrriiingggg.....krrriiinnggg....

"Okay, class is over." ucap Mrs. Rachels sambil membawa bukunya dan pergi meninggalkan ruangan.

"Hey, Sky! Kami tunggu di kantin." ucap Lily yang sudah bersama Ashton dan Michael. Skylyn hanya mengangguk lemah.

"Okay then, see ya!" pamit Lily. Ashton dan Michael mengikuti Lily dari belakang.

Ashton dan Michael seperti bodyguard saja. pikir Skylyn.

Gadis itu pun memasukkan buku – bukunya dan berniat ingin menyusul ketiga temannya. Namun, ada tangan yang menepuk bahunya.

"Uhm... Sky?"

Skylyn pun menoleh dan melihat siapa yang yang memanggilnya. Dia adalah Luke.

Skylyn mengerutkan dahinya, bingung. "Kenapa?"

"Saat pelajaran matematika tadi, hanya tinggal kau dan aku yang belum mendapatkan kelompok. Jadi, kita satu kelompok. Bagaimana?" terang Luke dan Skylyn hanya mengangguk asal.

"Baiklah, kau atur saja waktunya. Hubungi aku dan maaf aku sedang terburu – buru. Bye." ucap Skylyn yang langsung melenggang pergi meninggalkan Luke.

Seen ✧ Hood [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang