eenendertig

2.6K 308 8
                                    

"Benarkah?! kau jangan bercanda!!" ucap Matt sambil menegakkan badannya.

"Hey! Kau itu cenayang, masa kau tidak tahu." balas Skylyn sambil memutar kedua bola matanya sebal.

Matt hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Skylyn.

"Kenapa kau tidak tanya apa yang ia inginkan? Kau itu bodoh atau bagaimana?" balas Matt.

"Tapi, kau mau membantuku, 'kan?" tanya Skylyn lagi. Dan, Matt mengangguk.

"Kau memang kakakku yang terbaik!!!" seru Skylyn senang sambil berlari menuju Matt dan memeluknya erat. Sangat erat.

"Fuck, Sky! Aku tak bisa bernafas!" ucap Matt sambil berusaha melepaskan pelukan adiknya.

"Baiklah maafkan aku! Bye Matt, maaf menganggumu!" pamit Skylyn sambil berlari ke kamarnya dan membanting pintu kamar Matt.

Sedangkan Matt hanya menggelengkan kepala karena sifat adiknya yang aneh sambil kembali tidur.


***


"Kau berangkat dengan siapa hari ini?" tanya Matt saat memakan sarapannya. Skylyn hanya mengangkat bahunya tanda ia tidak tahu.

"Memang kenapa?" tanya Skylyn balik.

"Aku mau bermain bersama Jack dan Austin. Aku sudah berjanji dengan mereka setelah sarapan langsung berangkat," jawab Matt sambil merapikan piring dan cangkirnya, "Tapi, aku sudah meminta Luke untuk menjemputmu."

Ucapan Matt tadi membuat Skylyn harus memuntahkan susu vanilla yang baru saja ia minum.

Sialan! Kenapa harus Luke?!. pikir Skylyn.

Matt langsung mendekat ke arah Skylyn sambil menepuk bahunya pelan, "Kau tak apa?"

Skylyn hanya mengangguk sambil menaruh gelas yang sedari tadi ia pegang di meja dan mmebersihkan bajunya dengan tisu.

"Ada apa?" tanya Matt bingung dan Skylyn menggeleng lagi, "Kau kenapa? Kenapa adikku yang manis ini selalu tak mau terbuka kepadaku, apa aku bukan kakakmu?"

Skylyn langsung menoleh dan menatap Matt dalam, "Dasar bodoh, tentu saja kau kakakku."

"Baiklah, aku akan tebak," ucap Matt sambil duduk menghadap Skylyn, "Kau menolak Luke karena kau mencintai Calum?"

Skylyn mematung ditempatnya. Matt benar – benar tahu dan Skylyn bingung dengan perasaannya saat ini.

"Kau memang benar – benar cenayang," ledek Skylyn sambil terkekeh.

"Jadi bisa kau ceritakan padaku?" ucap Matt sambil menatap Skylyn.

"Sebenarnya aku bingung, aku telah menolak Luke yang masih hidup demi lelaki yang sudah tiada," balas Skylyn sambil menopang dagunya, "Apakah tindakanku salah?" tanya Skylyn dan Matt menggeleng.

"Kau tidak salah. Kau bebas menentukan semua kemauanmu dalam hal apapun. Hanya saja, untuk pilihanmu bersama Calum sepertinya itu tidak mungkin. Kau dengan Calum sudah berbeda, Sky. Berbeda dunia. Kita tak bisa mengubah kehendak Tuhan." jawab Matt mantap.

"Manusia tak akan hidup kembali, Sky," lanjut Matt sambil bangkit dari duduknya, "Temanku baru saja mengirimiku pesan, aku harus pergi. Kita lanjutkan nanti, see ya." pamit Matt sambil mengacak – acak rambut Skylyn dan pergi.

Skylyn menghela napas sambil merapikan bekas piring dan gelasnya.

Tookkk....toookkkkk....tookkk....

Seen ✧ Hood [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang