#1 Choice

6.7K 399 11
                                    

My Choice (SeulWoo Couple)
Story by LeeHyunRa
©2016
902 Words

Pernikahan. Pernikahan yang sejatinya akan membawa kebahagiaan kepada kedua belah pihak, tapi nyatanya hal tersebut tidak berlaku untukku. Terhitung hampir dua tahun lamanya, aku menyandang gelar baru sebagai nyonya Jeon. Ya, dua tahun yang lalu - aku, Kang Seulgi dan kekasihku Jeon Wonwoo secara resmi menjadi sepasang suami istri. Saat itu kami hanya melangsungkan sebuah pernikahan yang sederhana dan terkesan minimalis - tapi, walaupun begitu, aku dan Wonwoo sungguh sangat bahagia.

Waktu pun berlalu, aku masih ingat - saat itu di ulang tahun pernikahan kami yang pertama, suamiku Jeon Wonwoo - memberikanku sebuah paket liburan romantis untuk kami habiskan berdua. Sungguh- saat itu aku sangat senang, bagaimana tidak? karena saat itu aku merasa bahwa aku sangat beruntung memiliki suami seperti Jeon Wonwoo - suami yang sangat perhatian kepada istrinya. Tapi ternyata, siapa yang menduga, jika hadiah liburan itu adalah hadiah terakhir yang Jeon Wonwoo berikan padaku - sebelum ia berubah menjadi sosok yang berbeda, sosok yang bahkan tak pernah aku kenal sebelumnya.

Sang waktu telah menunjukkan tepat tengah malam, dan seperti biasa - aku masih belum berminat untuk berselancar didunia mimpiku. Bukan karena aku tak lelah atau sibuk dengan berbagai pekerjaan, tapi karena aku masih menunggu suamiku pulang. Menunggu? Ya, terhitung sejak beberapa bulan yang lalu, suamiku itu selalu pulang larut malam - dan tak hanya pulang larut, terkadang ia pun selalu pulang dalam keadaan mabuk bahkan tak sadarkan diri. Aku masih ingat, malam itu - malam dimana aku menemukan tanda lipstick merah entah milik siapa, tercetak jelas di leher suami-ku, tidak hanya satu namun sialnya aku menemukan banyak tanda menjijikan itu. Saat aku melihat itu semua hatiku hancur dan jujur, bahkan sampai detik ini, aku masih tidak mengerti apa yang membuat suamiku yang sebelumnya sangat perhatian, menjadi sosok suami yang nakal seperti ini. Sebenarnya apa yang salah dengan kehidupan pernikahan kami?

Jarum jam telah menunjukkan angka dua dini hari, dan sampai detik ini pun suamiku masih belum menunjukkan batang hidungnya barang sedikitpun. Entah telah berapa kali aku mencoba untuk menghubungi ponselnya - tapi selalu hanya suara operator wanita-lah yang sialnya mengangkat panggilanku ini. Sebenarnya kemana kau Jeon Wonwoo? Berhentilah membuatku khawatir! - Lamunanku pun terganggu oleh sebuah suara yang mulai memasuki gendang telingaku. Ya, saat ini telingaku tengah menangkap suara seseorang yang mencoba untuk memasukan password rumah kami. Pasti itu Wonwoo, siapa lagi? tanpa babibu, aku pun segera meraih gagang pintu untuk menyambut kedatangan suamiku yang selama ini aku tunggu-tunggu. Tapi sial, bukannya melihat wajah tampan suamiku - kini aku malah bersitatap dengan seorang wanita yang berpakaian sangat minim dan sialnya gadis itu tengah memapah tubuh suamiku yang tak berdaya dengan sangat erat.

"Apa kau kakak dari kekasihku ini? minggirlah, aku akan membawanya ke kamar kami" ucap sang yeoja yang dapat ku tebak ia adalah wanita malam - yang pastinya bukanlah wanita baik-baik atau dia adalah selingkuhan seorang Jeon Wonwoo yang selama ini ia sembunyikan? Entahlah.
Tanpa salam berarti, wanita jalang itupun langsung merangsek masuk kedalam rumahku - dan dengan sengaja ia menabrak tubuh lemahku hingga aku terduduk tak berdaya dilantai yang dingin ini.
"Ups, Sorry. Kau menghalangi jalanku - eonni" seru sang yeoja murahan itu enteng dan tanpa ada nada bersalah sama sekali. Tanpa mengindahkan tatapan tajamku pada Yeoja murahan itu, dua orang itu pun kini mulai memasuki sebuah kamar, kamar yang pada dasarnya adalah kamar kami - kamar aku dan Wonwoo.

Layaknya seorang wanita bodoh, semalaman penuh aku tidak tertidur. Bagaimana bisa tidur, jika semalaman itu kedua telingaku terus-menerus mendengar sebuah erangan dan desahan yang bersumber dari arah kamarku. Aku tidaklah bodoh, aku juga telah dewasa - jadi tanpa harus mengintip, aku pun dapat dengan jelas mengetahui - apa yang tengah dilakukan oleh dua manusia itu dikamarku. Apa aku sakit? Tentu aku sakit - menurutku ini sungguh sangat menyakitkan. Jika mereka memang ingin melakukan hal itu, mengapa mereka harus melakukannya disini? dirumah kami? Mereka sungguh sangat keterlaluan. Dan semalaman itu pun, aku hanya bisa meringkuk disudut ruangan dan menangisi kisah rumah tanggaku yang kini tengah berada diujung kehancuran - atau rumah tanggaku telah hancur? Entahlah.

Tanpa aku sadari - fajar pun mulai terbit, tanda bahwa hari telah berganti menjadi hari yang lainnya. Dan sampai detik ini, dua manusia tak berhati itu masih belum berniat untuk menghentikan aksi gilanya. Entah telah berapa banyak air mata yang ku hambur-hamburkan semalam. Dalam hati, aku terus menerus merutuki kegiatan bodohku ini. Untuk apa aku menangisinya? Menangisi sosok yang secara sadar ataupun tidak sadar telah membuat hatiku terluka. Apa ini tanda bahwa aku harus berhenti memperjuangkannya? Untuk apa aku mempertahankan biduk rumah tangga yang tidak sehat ini - untuk apa aku tetap bertahan, jika hanya lukalah yang akhirnya aku terima? Untuk apa?

Dengan keberanian yang mulai bangkit entah dari mana, aku pun mulai melangkahkan kaki lemah-ku ini kearah sebuah laci kecil yang terletak disudut ruangan. Tanganku yang gemetar, tanpa ragu meraih sebuah amplop cokelat dan menatap nanar amplop yang tak berdosa itu. Aku tau ini salah. Aku tau, pasti suatu saat nanti aku akan menyesali keputusan ini, Tapi bagaimana lagi - jujur, aku lelah menanggung ini semua.

Hari ini - ya, hari ini aku menyerah untuk mempertahankan biduk rumah tangga kami. Tanpa sedikitpun keraguan, jemari kecilku mulai membentuk sebuah untaian garis - yang sering kita sebut sebagai sebuah tandatangan, diatas selembar kertas - ya, walaupun suatu saat aku tahu bahwa aku akan menyesali semua ini, tapi aku tak tahu lagi apa yang harus ku lakukan . Aku, Kang Seulgi, pagi ini memilih untuk bercerai dengan suami-ku, Jeon Wonwoo.
Semoga kau bisa bahagia tanpa ku, Wonwoo-ya.

FIN.

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang