#32 Dillema

2.1K 181 26
                                    

#32 Dillema
Why?
LeeHyunRa
Caramel Macchiato

Will you stay by my side?
Will you promise me?
If I let go of your hand
You'll fly away and break – Butterfly, BTS

"Kita tak bisa bersama, Won. Lebih baik, kita berpisah.."

Deg!! Konyol – itulah satu kata yang kini ada dibenak Wonwoo, setelah telinganya dengan jelas mendengar keinginan sang istri untuk berpisah. Ini bukanlah yang pertama, Wonwoo sering kali mendengar keinginan sang istri untuk bercerai – empat atau bahkan lima kali, entahlah Wonwoo lupa.

Namun, satu hal yang pasti Wonwoo tak akan pernah mengabulkan keinginan konyol istrinya ini. Saat Wonwoo tak tahu alasan Seulgi berselingkuh saja, Wonwoo tetap keukeuh mempertahankan pernikahannya. Apalagi saat ini – saat ia dengan jelas mengetahui alasan dibalik kesalahan sang istri, Komunikasi – itulah kesalahan mereka yang membuat kehidupan pernikahan itu hancur tak bersisa.

"Kenapa kau tak menandatangani-nya? Bukankah ini juga mau mu? Kita tak bisa bersama Won. Terlalu banyak kebohongan yang kita pendam satu sama lain – lebih baik kita berpisah demi keb-"

Habis sudah kesabaran seorang Jeon Wonwoo, merasa muak dengan semua penjelasan Seulgi yang seakan bersikeras untuk bercerai. Wonwoo pun dengan segera membawa tubuh mungil sang istri kedalam pelukannya – mendekapnya erat. Berharap bahwa sang istri akan menarik semua kata-kata pisahnya. Bagaimanapun, Wonwoo tak akan membiarkan Seulgi pergi.

"Berhenti. Berhenti membohongi dirimu sendiri – aku tau, kau masih mencintaiku" bisik Wonwoo tepat sasaran -  buktinya, bukannya mengelak akan pelukan Wonwoo, Seulgi lebih memilih untuk menikmati pelukan sang suami yang beberapa menit lalu ia talak.

"Kau masih mencintaiku kan?" ulang Wonwoo pada sang istri yang tak kunjung membalas pertanyaannya.

Bukannya menjawab secara lisan, Seulgi lebih memilih menjawab dengan sebuah sentuhan – ya, secara perlahan kedua lengan Seulgi kini mulai membalas pelukan sang suami dan memeluknya tak kalah erat. "Aku memang masih mencintaimu, tapi – aku malu bersamamu, bagaimanapun aku disini yang salah – maafkan aku"

Mendengar jawaban sang istri yang ternyata masih mencintainya, mau tak mau membuat Wonwoo menyunggingkan senyum termanisnya. Demi melihat wajah sang gadis, Wonwoo pun dengan sengaja merenggangkan pelukannya dan mulai menikmati wajah Seulgi yang sangat ia rindukan.

"Jangan pernah tinggalkan aku – aku mencintaimu, Jeon Seulgi"

"Tap-"

Kandas sudah niat Seulgi untuk menyanggah ucapan sang suami, karena kini dengan lembut Wonwoo tengah melumat benda yang selama ini ia rindukan – apalagi jika bukan bibir tipis Seulgi.

Dua anak manusia ini seakan terlupa akan masalah mereka dan lebih memilih untuk menikmati segala bentuk sentuhan yang mereka ciptakan.

Wonwoo tak hanya mencium bibir tipis Seulgi, dengan perlahan Wonwoo pun mulai membaringkan sang istri dan melanjutkan kegiatan mereka saling melumat satu sama lain. Tak hanya bibir, kini bibir Wonwoo pun mulai menjalar ke leher Seulgi dan menciptakan sebuah tanda kemerahan miliknya.

Wonwoo sangat menyukai kegiataannya saat ini, ditambah desahan Seulgi yang baginya sungguh sangat memabukan. Wonwoo ingin lebih. Setelah bosan dengan leher Seulgi, Wonwoo pun mulai beralih ke dua aset milik sang gadis yang kini sialnya masih terlapisi kain.

Tanpa banyak bicara, Wonwoo dengan segera melepas semua kain yang melekat ditubuh sang istri dan mulai menikmatinya senti demi senti. Seolah ia akan menyesal jika ia melewatkan setiap jengkal tubuh sang istri.

Mendapat perlakuan yang memabukan seperti ini, Seulgi pun hanya mampu mendesah dan semakin mendesah. Tubuhnya seperti melayang, melayang dalam luapan nafsu yang kini mulai melingkupi kedua pasangan ini.

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang