#35 The Last Part III

1.6K 190 44
                                    

#35 The Last Part III
Why?
LeeHyunRa
Caramel Macchiato

Will you stay by my side?
Will you promise me?
If I let go of your hand
You'll fly away and break – Butterfly, BTS


Taeyong gusar dibalik kemudi, setelah mobilnya terjebak kemacetan kota Seoul yang seakan tak berpihak padanya yang kini tengah dikejar waktu. Beberapa jam yang lalu, saat Taeyong mencoba untuk kesekian kalinya menghubungi Seulgi, tanpa diduga ponsel Seulgi aktif. Detik itu juga, Taeyong langsung melacak keberadaan Seulgi melalui GPS ponselnya dan dapat – saat ini Taeyong tau dimana posisi Seulgi.

Gadis itu, kini berada di apartemen lamanya.

Apartemen yang tak hanya sebagai tempat tinggal Wonwoo dan Seulgi dulu – namun tempat Taeyong tinggal sebelum ia pindah bersama sang kekasih ke tempat lain.

Tanpa menunggu lama, Taeyong pun langsung menancap gas-nya kuat-kuat. Berharap bahwa Seulgi akan tetap berada ditempat itu. Namun, sayang – keinginan Taeyong untuk segera tiba di lokasi harus tertahan oleh kemacetan yang sialnya harus ia alami hari ini,

"Sial – kenapa harus macet segala" maki Taeyong setelah ia terjebak dalam kendaraannya sekitar tiga puluh lima menit lebih.

Takut jika ia terlambat menyusul Seulgi, Taeyong pun berinisiatif untuk menelepon Joshua. Berharap bahwa pria bermata sayu itu akan menolongnya.

Panggilan tersambung dan tak perlu menunggu lama, panggilan Taeyong pun akhirnya diangkat oleh si empunya ponsel.

"Josh, ini aku Taeyong – aku tau dimana Seulgi sekarang"

"Mwo? Kau tau dimana Seulgi? Dimana?" rangsek Joshua seakan ia tak mau melewatkan kabar gembira yang sejak beberapa hari ia tunggu-tunggu dengan gusar.

"Dia di apartemen Wonwoo. Cepatlah datang sebisa kalian. Sialnya aku terkena macet saat ini" jelas Taeyong yang sontak saja membuat Joshua menutup matanya geram. Bagaimana bisa Joshua lupa dengan apartemen Wonwoo.

"Baiklah – kami akan segera kesana. Tapi, bagaimana bisa kau menemukannya?"

"Aku melacak GPS-nya. Cepatlah. Aku takut Seulgi melakukan sesuatu yang gila" Joshua dapat mendengar nada suara penuh khawatiran terucap dari pria yang tak lain adalah masa lalu Seulgi ini.

"Tae – apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Apa?"

"Kau tau Seulgi hamil?"

Taeyong terdiam. Pria tampan itu bimbang – haruskah ia berkata jujur atau tetap menyembunyikan rahasia ini. tapi, besar kemungkinan Joshua telah tau masalah ini, jadi – untuk apa ia menutupinya.

"Aku tau – aku bahkan yang mengantarnya ke klinik" aku Taeyong pada akhirnya.

"Mwo? Mengapa kau tak mengatakan hal ini padaku?"

"Pentingkah? Tenanglah – Jika Wonwoo memang tak selamat, aku siap menjadi ayah dari bayi itu"

Sekali lagi – bagaikan disambar petir, Joshua membisu ditempatnya setelah mendengar penuturan Taeyong yang kelewat frontal.

Bagaimana bisa ia bertanggung jawab akan janin yang dikandung Seulgi?

"Kau gila? Bukankah kau sudah bersama MInkyeong?"

"Apa itu penting? Sudahlah – berhenti memberiku pertanyaan dan cepat datang ke alamat yang aku katakan" kesal Taeyong karena sejak tadi Joshua tak henti menghakiminya dengan berbagai pertanyaan konyol. Jadi, tak salah bukan jika Taeyong pun membalasnya dengan jawaban yang tak kalah konyol.

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang