#15 Secret

1.8K 192 9
                                    

#15 Secret (SeulWoo Couple)
Story by LeeHyunRa
©2016
943 Words

"Even if You Leave Me Like This, You can't Escape Me – [Destiny, INFINITE]"

"Hyung" panggil Mingyu saat Wonwoo keluar dari kamarnya dengan tampang yang dapat dibilang acak-acakan.

Dengan mata yang semakin menyipit dan rambut yang dapat dibilang kacau, Wonwoo pun hanya membalas panggilan sang adik sekaligus sekertaris-nya itu dengan sebuah gerakan tangan singkat – ungkapan lain dari kata "Selamat pagi". Dengan langkah yang masih dibilang sempoyongan, Wonwoo pun dengan seenak jidatnya melewati tiga kepala yang kini tengah berkumpul serta menatapnya penuh. Wonwoo lebih tertarik untuk berjalan menuju dapur – mencari segelas cairan yang dapat melegakan tubuhnya.

"Wonu-ya, semalam kau kemana? Dan jam berapa kau kembali?" tanya Jeonghan bertubi-tubi tanpa ampun.

"Aku ada di kamar hyung" balas Wonu seadanya – setelah ia berhasil menandaskan segelas cairan ditangannya.

Mendengar jawaban itu, Jeonghan pun hanya bisa memutar matanya kesal. 'Di Kamar'? Apa dia gila? Jelas-jelas kemarin  malam ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Wonwoo pergi entah kemana dan kembali sebelum matahari terbit. Apa itu yang ia sebut ada di kamar? Batin Jeonghan tak terima.

"Benarkah? Lalu, apa yang terjadi dengan leher dan tengkukmu, hah?" skak matt. Entah mengapa pertanyaan frontal yang keluar deri bibir manis Jeonghan, berhasil membuat Wonwoo membeku ditempatnya. 'Tengkuk dan leherku? Apa yang salah?'

"Wonu-ya, apa di kamarmu banyak nyamuk atau serangga penggigit lainnya?" celetuk Jun hyung yang berhasil membuatku mengerti apa yang mereka maksud.

"Hyung! Jangan bilang kau bermain dengan wanita lagi semalam? Hyung. Tidakkah kau memikirkan istrimu?" kali ini sang maknae-lah, Mingyu yang menyuarakan pikirannya dengan semangat yang menggebu-gebu.

Wonwoo pun hanya bisa menatap ketiga sosok dihadapannya itu dengan tatapan biasanya – dingin, menusuk dan tajam. "Terserah apa kata kalian" tutup Wonwoo sebelum sosoknya menghilang  dibalik pintu kamar.

"Jeonghan hyung, Jun hyung – Sepertinya Wonwoo hyung mulai gila" bisik Mingyu yang berhasil mendapat sebuah geplakan keras tepat di puncak kepalanya. Siapa lagi jika bukan Jeonghan-lah sang pelaku.

"Yaaa! Bagaimanapun dia adalah hyung sekaligus bos mu, bagaimana bisa kau mengatainya seperti itu Kim Mingyu?"

"Tapi hyung, lihatlah, dia bahkan kembali mengabaikan istrinya – apa itu tidak gila, hyung? Bagaimanapun Seulgi noona adalah cinta pertamaku saat duduk di bangku kuliah, jadi aku tak sanggup melihat noona menderita seperti ini. Argh. Andai saja suami Seulgi noona itu bukan Wonwoo hyung – pasti aku sudah membawa lari noona tanpa ragu" jujur Mingyu yang berhasil membuat Jun dan Jeonghan menatap sang maknae tidak percaya. Bagaimana bisa maknae mereka memliki pemikiran gila seperti itu – pikir dua manusia itu tak percaya.

"Gyu-ya, Hyung harap kau tak akan macam-macam dengan Wonwoo, kau tau kan jika kau macam-macam.." Jun pun dengan sengaja tidak melanjutkan ucapanya dan lebih memilih menggunakan gerakan tangan yang seolah tengah menggorok lehernya sendiri – sebagai lanjutan dari ucapannya.

Melihat hal itu, Mingyu pun langsung meringis ngeri – membayangkan jika hidupnya akan berakhir diusia muda, bahkan sebelum ia menikah, OH NO! bahkan Mingyu belum menikmati apa itu namanya malam pertama. BIG NO!

"Hati-hati dengan ucapanmu, Kim Mingyu"

**

Seulgi masih terdiam didalam rumahnya dan tak ada sedikitpun niat Seulgi untuk pergi bekerja. Berbicara tentang bekerja, hari ini genap dua minggu Seulgi absen dari pekerjaannya sebagai sekertaris suaminya sendiri. Seulgi tak peduli, jika akhirnya ia dipecat oleh tempatnya bekerja – bagaimanapun, kantor itu adalah milik sang suami. Jadi haruskah ia mengkhawatirkan pekerjaannya? Tanpa bekerja pun, Seulgi masih dapat menikmati kemewahan yang diberikan oleh sang suami. Bilanglah Seulgi egois, sombong atau apalah itu. Tapi itulah adanya. Seulgi lelah menjadi pihak yang selalu terluka disini – Seulgi tau, dulu ia bersalah pada sang suami, karena dengan teganya berselingkuh secara singkat dengan Taeyong. Tapi, bukankah saat itu sang suami tak tahu kegilaannya? Bukankah saat itu Wonwoo tengah sibuk dengan pekerjaannya di LA. Dan tentu ia tak tahu bukan? Tapi, melihat sikapnya yang berubah – bukankah ada kemungkinan jika Wonwoo mengatahui aksi gilanya itu? Tapi, jika ia mengetahuinya – mengapa ia tak mengatakannya padaku? Dan meminta penjelasan?  Atau bahkan memintanya bercerai? Tapi yang ada, Wonwoo selalu menjadi pihak pertama yang menolak pengajuan surat perceraian kami. Sebenarnya apa yang terjadi dengan sang suami? Mungkinkah ia mengetahui kesalahanku dulu?

**

"Hyung. Hari ini kau ada janji untuk bertemu dengan pemimpin Lee Corp. – aku harap kau tak lupa, hyung" ucap Mingyu saat panggilan teleponnya diangkat oleh sang bos, siapa lagi jika bukan Wonwoo.

"Hari ini? Oke" balas Wonwoo singkat dan berhasil membuat Mingyu menggeram ditempatnya akibat sifat Wonwoo yang kelewat menyebalkan ini.

"Jangan lupa siapkan berkas-berkas yang harus ku bawa" lanjut Wonwoo, kali ini dengan nada suara yang terdengar normal.

"Baik, hyung"

**

"Jadi, hari ini kita akan bertemu dengan Doghae hyung-kah?" tanya Wonwoo pada sang sekretasis, Mingyu – saat mereka tengah menunggu lift yang akan mereka tumpangi menuju lantai 69 – tempat pertemuan ini dijanjikan.

Mendapat pertanyaan dari sang bos, dengan sigap Mingyu pun langsung membalas pertanyaan itu dalam satu tarikan napas, "Tidak Sajangnim. Project ini telah dialihkan pada sang adik, Lee- , Eoh, silahkan masuk sajangnim" jawaban Mingyu terputus saat Lift dihadapan mereka tiba-tiba terbuka dan dengan sopan, Mingyu pun mempersilakan sang bos untuk masuk terlebih dulu dan kegiatan ini membuat Mingyu melupakan obrolan mereka sebelumnya, terkait adik dari seorang Lee Donghae.

Hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 menit untuk Wonwoo dan Mingyu tiba di lantai 69 Hotel ini – Hotel yang merupakan salah satu asset milik keluarga Jeon. Tanpa menunggu lama dua pria tampan ini pun, langsung melangkah menuju tempat pertemuan mereka.

"Maaf sudah membuat anda menunggu lama" sopan Wonwoo saat ia dan sekretaris melihat sosok yang diketahui sebagai adik seorang Lee Donghae – tengah duduk membelakangi pintu. Dengan langkah tegap dan mempesonanya Wonwoo pun segera menghampiri sosok itu dan setelah mengucapkan salam, tanpa ragu Wonwoo pun memperkenalkan dirinya secara sopan – mengingat ini adalah kali pertama ia bertemu dengan adik seorang Lee Donghae.

"Siang. Perkenalkan saya adalah Jeon Wonwoo – maaf telah mem-" ucapan Wonwoo terputus saat kedua matanya menyadari siapa sosok yang tengah menjadi lawan bicaranya saat ini.

"Kau?"

"Lama tak berjumpa, Wonwoo-ssi"

TBC.

Maafkan noona - karena ceritanya makin kesini makin pendek -,- kkk.
Tetep semangat buat VoMent yaaaa..
Saranghaeeee 😘😘😘😘

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang