#2 Mine

3.7K 348 28
                                    

Mine (SeulWoo Couple)
Story by LeeHyunRa
©2016
609 Words

Silau. Itulah satu kata yang mengganggu pandanganku saat ini. Tanpa izin, sinar sialan ini menganggu kedua mataku yang tengah tertutup damai. Ku rasakan sosok lain disampingku – yang entah siapa, tengah bergeliat kecil dan semakin merapatkan tubuh polosnya ke tubuhku. Tubuhku? Tunggu, jangan bilang jika aku Topples saat ini – refleks aku pun langsung membuka kedua mataku dan menemukan sosok wanita yang tak aku kenali tengah memeluk tubuhku posesif. Melihat hal itu, aku pun langsung mendorong tubuhnya menjauh dan menatap Yeoja yang tak ku kenal ini dengan tatapan tajam.

“Kau siapa?” tanyaku to the point yang berhasil membuat sosok itu tersadar dari alam mimpinya. Bukannya menjawab pertanyaanku ini, sosok itu malah menyunggingkan sebuah senyum menggoda dan meliuk-liukan badannya secara liar, dan sh*t,  entah mengapa tindakannya itu membuat adikku mulai mengeras tanpa diperintah – hal ini semakin diperburuk dengan kedua mataku yang sejak tadi menangkap pemandangan tubuh polos yang harus aku akui, sungguh menggoda. Persetan - siapa gadis itu, yang penting sekarang, aku harus menenangkan adik keciku ini. Dalam sekali tarikan – aku pun mulai menjatuhkan tubuh yang tak ku kenal itu dan mulai melanjutkan aksiku – tentu kalian tau, apa yang aku lakukan bukan?

--

“Sh*t, kau sangat nikmat bi*ch” jeritku tertahan saat aku mulai mencapai klimaks.
“Ah-kuh mih-likh-muh, tuahh- tam- ahhh” desah sang Yeoja saat aku semakin memperdalam tusukanku.
Rasanya sungguh nikmat – lebih nikmat jika dibandingkan dengan wanita itu, wanita yang pantaskah aku panggil ia sebagai seorang istri? Sungguh memalukan.

--

Bosan. Mungkin itulah satu kata yang dapat menggambarkan perasaanku pada istriku, Seulgi. Istri? Ya, terhitung sejak dua tahun yang lalu aku telah menerima sebuah jabatan baru, yaitu sebagai seorang suami. Awalnya aku memang mencintai istriku – sangat mencintai lebih tepatnya. Tapi entah mengapa, seiring berjalannya waktu - sekarang aku mulai merasa bosan dengannya. Bosan dengan segala yang ia miliki, tanpa terkecuali. Rasanya aku ingin sekali menghilang dan menjauh dari sosok yang membosankan itu. Namun sayang, hatiku masih belum rela jika aku berpisah dengannya – entah perasaan apa ini.  Walaupun aku merasa bosan dengannya, tapi aku masih membutuhkannya dan tak ingin melepaskannya. Karena hal inilah, selama beberapa bulan terakhir aku sengaja pulang larut malam, mabuk-mabukan dan bermain gadis di club. Sekali lagi, hal ini aku lakukan, karena aku bosan dengan istriku itu.

--

Jarum jam telah menunjuk tepat angka 12, dan saat ini aku baru saja keluar dari kamarku – untuk mencari sosok istriku, karena perutku yang kini tengah menjerit-jerit berharap untuk segera diisi. Kuedarkan kedua netraku keseluruh sudut ruangan, berharap bahwa aku akan menemukan sosok ringkih istriku itu. Tapi nihil – hingga detik ini, kedua netraku masih belum menemukan sosok yang aku cari. Kemana dia? Apa dia pergi berbelanja? Atau pergi bermain dengan sahabatnya – Soojung? Sungguh istri yang tak berguna.

Merasa pencarianku ini sia-sia, aku pun mulai meraih gagang telepon disalah satu laci dan mulai menekan tombol yang sangat aku hapal – nomor istriku. Namun, gerak jariku tiba-tiba terhenti saat kedua mataku tak sengaja menangkap sebuah amplop cokelat yang cukup mencurigakan – tergeletak begitu saja diatas sofa. Karena penasaran, aku pun mulai meraih amplop itu lalu membukanya kasar. Gerak tanganku langsung terhenti, saat kedua netraku menangkap sebuah tulisan yang tak pernah aku sangka sebelumnya. “Surat Pengajuan Perceraian”. Cerai? Tanpa babibu, aku pun langsung membaca surat itu secara keseluruhan dan aku pun semakin shock-  saat melihat bahwa surat sialan ini telah ditandatangani oleh istriku, Seulgi.
"Jadi, kau berniat untuk berpisah denganku – Jeon Seulgi? Tapi sayang, sampai kapanpun – aku tak akan melepaskanmu. Karena kau adalah milikku". Dalam satu kali gerakan, aku pun berhasil merobek kertas sialan itu menjadi beberapa sobekan kecil yang tak berarti – tanda bahwa aku tak menginginkan perceraian ini dan tak akan pernah.
Dan sampai kapanpun, Seulgi akan selalu menjadi milik seorang Jeon Wonwoo, tak ada yang lain.

FIN.

[Oke, kalo kalian mau ngebunuh, nge-getok atau nge-apapun Wonwoo, pleaseee hentikan, karena disini Wonwoo gak salah T-T yang salah tuh aku, kenapa aku bisa bikin Wonwoo jadi kaya gini ya? ohmygod. Maafkan noona yang hilaf ini ya, Wonwoo-ya T-T  - ini hanyalah tuntutan sebuah alur cerita]

Why? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang